Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 11 September 2015

SEIKEN TSUKAI NO WORLD BREAK

- Judul: 聖剣使いの禁呪詠唱 (Seiken Tsukai no World Break)
- Judul Alternatif: WaruBure; Aria of Curse for a Holy Swordsman;
- Tipe: TV (Januari 2015)
- Genre: Action; Fantasy; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Haimura Moroha merupakan salah seorang Saver yang belajar di Akane Gakuen untuk mengendalikan kekuatan yang mereka peroleh berkat ingatan dari kehidupan di masa lalu mereka. Namun, tidak seperti Saver lain yang hanya dapat menjadi salah satu di antara kesatria Shirogane atau penyihir Kuroma, Moroha ternyata memiliki ingatan dari dua kehidupan masa lalu sehingga dia mendapatkan kedua jenis kekuatan tersebut sekaligus. Dan dengan keunikannya itu, Moroha pun kemudian mampu menaklukkan makhluk-makhluk Metaphysical tingkat tinggi yang sebelumnya hanya bisa dihadapi oleh para Saver berpengalaman.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Ada terlalu banyak adegan sia-sia yang memenuhi anime ini. Situasi yang sama sekali tidak berhubungan dengan cerita atau percakapan hampa yang tidak memberi informasi apapun -- adegan-adegan tersebut membuang-buang begitu banyak waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk menjelaskan setting dan mengembangkan karakter para tokohnya. Alhasil, semua insiden di dalam anime ini seolah terjadi begitu saja, dan semua istilah asing yang dia sebutkan hanyalah serangkaian omong kosong yang disodorkan secara paksa kepada penonton. Tidak pernah ada keterangan tentang apa sesungguhnya makhluk yang disebut Metaphysical itu, mengapa mereka menyerang, dan dari mana datang. Tidak pernah ada keterangan mengapa para Saver memiliki ingatan dari kehidupan mereka yang sebelumnya. Atau juga tidak pernah ada keterangan mengapa para Saver perlu dikumpulkan dan dilatih di tempat seperti Akane Gakuen. Satu-satunya yang berhasil dilakukan oleh anime ini adalah menciptakan suasana dunia fantasi dengan kesatria, penyihir, dan monster-monster berwujud aneh, namun dalam hal menulis cerita mengenai dunia tersebut, dia bahkan lebih buruk daripada dongeng anak-anak yang paling sederhana sekalipun.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visual effects yang lumayan memang mampu menjadikan adegan pertarungannya sesekali terlihat seru, tetapi pemandangan seperti ini sangat jarang. Lebih sering, visual anime ini justru penuh dengan masalah, mulai dari gerakan yang digambarkan secara berlebihan, sudut gambar yang miring sampai 90 derajat (how were we supposed to watch that!?), hingga yang paling aneh, rangkaian gerakan para tokohnya yang keliru, seperti ketika Moroha yang sesaat sebelumnya berlutut dan bersiap menerima serangan dari atas namun kemudian dia tiba-tiba saja pindah dan malah berlari menyerang dari jauh.
Dan meski tidak sampai sebanyak di atas, audio anime ini juga sama bermasalah, dengan kesalahan-kesalahan semacam jeda di tengah-tengah dialog yang terlalu panjang, sound effects yang kadang terdengar tidak sesuai, dan bahkan voice-acting terhadap tokoh yang tidak tepat, yaitu saat suara yang semestinya milik seorang tokoh mengucapkan kalimat dari tokoh lain. Kecuali untuk satu persen dari keseluruhan bagiannya yang masih layak ditonton, audio visual di anime ini hanya pantas disebut sebagai sebuah kekacauan besar.

- Karakter:
Barangkali belum pernah ada anime non-komedi yang seperti anime ini, yang mana semua tokohnya terlihat luar biasa konyol, bahkan termasuk juga sang tokoh utama, Haimura Moroha. Mulai dari mendobrak dinding kediaman suatu keluarga bangsawan untuk menolong Shizuno sampai menantang semua Saver di suatu negara demi membela Elena (Lesha), Moroha begitu dipaksakan menjadi pahlawan yang akan menyelesaikan semua masalah dan menyelamatkan semua gadis sehingga setiap tindakan heroiknya justru tampak seperti lelucon yang hanya pantas untuk ditertawakan. Lebih buruknya lagi, tidak pernah ada definisi yang jelas terhadap karakter Moroha; dia benar-benar hanyalah gambaran ideal dari seorang pemuda, tetapi tidak pernah lebih daripada itu -- sebuah gambaran. Kecuali mengungkapkan bahwa dia pernah punya hubungan romantis dengan Satsuki dan Shizuno, kehidupan masa lalu Moroha juga tidak membantu apa-apa dalam membentuk karakternya. Sebaliknya, kehidupan masa lalu tersebut malah meninggalkan dampak negatif, sebab jika Moroha cuma butuh untuk mengingat sesuatu setiap kali ingin meningkatkan kekuatan, itu berarti dia bahkan tidak melewati suatu proses pertumbuhan yang bisa dikatakan sebagai kisah perjalanan hidupnya sendiri.

- Overall Score:
Tidak, sama sekali tidak ada alasan yang cukup bagus untuk menyaksikan anime ini. Ceritanya ditulis secara asal-asalan, audio visualnya penuh dengan masalah, dan karakter semua tokohnya sangat dangkal. Dia bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda atas suatu potensi untuk menjadi lebih baik. It's just as bad as it seems. Selain mungkin sebagai contoh bagaimana hasil produksi yang patut dihindari, anime ini tidak menawarkan manfaat apapun lagi kepada anda. Nilai 5 dari 10 (Rubbish)


DVD/Blu-ray:

2 komentar:

  1. Gan bisa req review anime oregairu zoku?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Full review sepertinya sudah tidak sempat, tapi review singkat sudah saya tambahkan sebagai komentar di bawah review "OreGairu".

      Hapus