- Judul: プリンセス・プリンシパル (Princess Principal)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2017)
- Genre: Action;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Berawal dari suatu revolusi yang menyebabkan Kerajaan Albion terbagi dua, London pun kemudian menjadi medan pertempuran antar mata-mata dari kedua sisi. Sepuluh tahun berselang, Ange dan Dorothy diutus oleh sisi Republik untuk menyusup ke dalam Keluarga Kerajaan dengan menyingkirkan dan mengganti posisi Puteri Charlotte. Namun ternyata sang puteri segera menyadari rencana tersebut, dan setelah membuat perjanjian untuk membantu Charlotte naik tahta sebagai ratu berikutnya, mereka akhirnya justru bekerja sama dengan membentuk kelompok mata-mata yang disebut Tim Principal.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Karena setiap kali menampilkan misi yang berbeda, barangkali masing-masing episode di anime ini mesti dinilai secara terpisah. Namun, jika tidak segera menyukai episode yang pertama, kemungkinan besar penonton juga tidak akan menyukai episode-episode berikutnya, sebab ternyata pola cerita dari semua misi tersebut hampir selalu sama. Lebih cenderung memfokuskan diri untuk memamerkan aksi-aksi luar biasa mereka, para tokoh anime ini kemudian bisa dipastikan akan menyelesaikan setiap misi dengan cara bertarung. Tidak terdapat tipuan cerdas dan teknik mata-mata mengejutkan yang harus terus disesuaikan untuk setiap misi. Atau, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa tipuan dan teknik yang ada di anime ini dimunculkan bukan demi menyelesaikan masalah, melainkan hanya untuk semakin menonjolkan kehebatan para tokohnya sebagai mata-mata yang serba bisa, maka jenis tugas yang harus mereka lakukan di dalam masing-masing misi sesungguhnya tidak banyak berarti. Terlebih lagi, apabila dilihat dari segi relevansi, semua misi juga tidak pernah meninggalkan dampak yang jelas pada setting anime ini. Entah kerusakan seperti apa yang akan mereka sebabkan kepada sisi Kerajaan, atau sebaliknya keuntungan apa yang mereka berikan kepada sisi Republik. Dan tanpa perkembangan nyata di latar yang dapat memberi kesan bahwa setiap misi sebenarnya merupakan tahapan-tahapan kecil di dalam sebuah rangkaian besar yang saling terhubung untuk mencapai suatu tujuan, arti penting dari semua misi tersebut di dalam cerita akan terasa stagnan. Mulai dari episode pertama hingga episode terakhir, para tokohnya tampak seolah hanya terus berpindah dari satu misi ke misi lain yang serupa tanpa benar-benar menghasilkan sesuatu.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Sebagai anime yang lebih mengutamakan elemen actions daripada konten cerita, animasinya termasuk cukup memuaskan. Namun, beberapa bagian dari dialog para tokohnya terasa seolah dimasukkan dengan paksa sekadar untuk meyakinkan penonton bahwa mereka memang adalah mata-mata, misalnya ketika tokoh-tokoh tersebut, entah mengapa, harus selalu mengungkapkan secara terang-terangan bahwa mereka suka berbohong. Bukan cuma terdengar tidak alami, karena terus mengulang hal yang semestinya sudah jelas, anime ini terkadang bisa menjadi agak membosankan.
- Tokoh/Karakter:
Dengan kepribadian yang begitu mencolok atau justru sangat jelas menyimpan suatu rahasia, para tokohnya menarik terlalu banyak perhatian sebagai mata-mata yang seharusnya berusaha membaur di tengah keramaian. Hal ini semakin membuktikan bahwa anime ini sejak awal memang tidak bermaksud menyajikan cerita tentang sekelompok gadis mata-mata, tetapi murni hanya ingin memperlihatkan sejumlah aksi ala mata-mata, seperti menyamar, menyelinap, dan seterusnya. Satu-satunya bagian yang penting dari profil mereka adalah pekerjaan sebagai mata-mata, sedangkan gadis-gadis itu sendiri sesungguhnya tidak pernah berfungsi lebih daripada semacam aksesori visual guna 'mempercantik' anime ini. Meski beberapa episode sekilas tampak seolah memberi mereka kisah latar yang mendalam, pada kenyataannya mereka hanya merupakan gabungan hampa antara desain tubuh seorang gadis dan karakterisasi stereotip akan mata-mata pada umumnya.
- Overall Score:
London. Mata-mata. Sangat wajar apabila James Bond adalah hal pertama yang muncul di benak anda. Dan layaknya James Bond, anime ini lebih sering menampilkan aksi-aksi fisik daripada teknik mata-mata yang sejati. Namun, berbeda dari James Bond yang masih disertai penulisan cerita yang rapi dan karakterisasi yang ikonis, anime ini benar-benar tidak punya apapun untuk disajikan selain pertunjukan aksi tersebut. Para tokohnya dangkal dan misi-misi yang mereka jalankan sama sekali tidak berarti, maka meski secara visual dia memang terlihat cukup indah, anime ini se-remeh sebuah kisah kekanak-kanakan tentang beberapa orang gadis yang sedang bermain dengan berpura-pura menjadi mata-mata. Skor 7 dari 10 (Meaningless story, superficial characters)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar