Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 30 Desember 2016

REGALIA ~THE THREE SACRED STARS~

- Judul: レガリア (Regalia) ~The Three Sacred Stars~
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (September 2016)
- Genre: SciFi; Action; Super Powers;
- Episode: 13
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah sang Kaisar sebelumnya memungutnya beberapa tahun yang lalu, Rena pun langsung menjadi bagian dari Keluarga Asteria dan kakak dari Yui. Namun, tidak ada yang pernah menyangka bahwa pada diri Rena ternyata terdapat Magna Alecto, salah satu dari tiga Regalia yang diduga memicu suatu bencana misterius di Kerajaan Limgard dua belas tahun silam yang menyebabkan seluruh penduduknya mendadak hilang tanpa jejak. Pada suatu hari, sekelompok orang mendadak datang untuk menguasai Magna Alecto, maka demi melindungi Rena dan Kekaisaran Enastoria yang dia pimpin, Yui kemudian mengikat kontrak dengan Rena agar mereka dapat mengeluarkan kekuatan Regalia yang sesungguhnya.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Ceritanya disajikan secara kasar, sebab, mungkin demi terkesan lebih dramatis, hampir semua insiden di dalamnya sengaja diatur agar terjadi dengan begitu mendadak. Sejak awal, sekelompok orang tiba-tiba saja datang menyerang Rena bahkan sebelum anime ini menjelaskan settingnya atau memperkenalkan Yui dan Rena selain dari nama-nama mereka. Jika inti anime ini adalah aksi pertarungan mecha, jalan cerita yang tidak rapi ini seharusnya masih bisa dimaafkan. Paling tidak, dengan demikian penonton akan langsung dibawa ke bagian pertunjukan yang utama tanpa harus menunggu lama. Namun, apakah itu kemudian berarti bahwa anime ini akan memaksimalkan jumlah durasi yang dia punya untuk memperlihatkan sebanyak mungkin pertarungan mecha? Sayangnya, tidak. Pada kenyataannya, anime ini justru mengisi episode-episodenya sebagian besar dengan adegan ... 'bonding' di antara para tokohnya. Mereka lebih sering hanya akan bermain bersama, berpegangan tangan, mengatakan bahwa mereka saling menyayangi, dan seterusnya. Bahkan ketika sedang berada di tengah-tengah pertarungan, anime ini seolah lebih cenderung menginginkan para tokohnya bicara tentang perasaan atau prinsip hidup masing-masing daripada benar-benar bertarung! Buruknya lagi, adegan-adegan ini tidak pernah memiliki fungsi apa-apa di dalam cerita, kecuali untuk menekankan berulang kali betapa erat hubungan tokoh-tokoh tersebut. Padahal siapapun akan dapat segera mengerti bahwa para tokoh itu tak terpisahkan sejak mereka pertama muncul, maka ketika dia masih terus bersikeras menjelaskan hal yang sama untuk yang kesepuluh kalinya, anime ini sudah langsung mulai terasa membosankan jauh sebelum serialnya berakhir.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Sungguh patut disesalkan bahwa anime ini tidak menampilkan lebih banyak aksi pertarungan mecha, sebab animasi pada bagian ini sebenarnya sangat bagus. Terlebih lagi, dia juga menunjukkan kemampuan sinematografi yang berhasil menjadikan setiap pertarungan terlihat seru, sambil sekaligus membuat Regalia benar-benar terkesan sebagai sesuatu yang berukuran besar dan berkekuatan dahsyat, maka secara visual anime ini seharusnya bisa menjadi tontonan yang layak.
Namun, di sisi lain, penggunaan musik latar di anime ini masih cukup kacau. Memilih musik yang sesuai dengan situasi para tokohnya tidaklah keliru, tetapi yang menjadi masalah adalah situasi tokoh-tokoh itu dapat berubah dengan cepat dan secara tiba-tiba, yang selanjutnya tentu juga berdampak pada musik yang mengikutinya. Alhasil, emosi di suatu adegan akan terasa cukup membingungkan, sebab meski dia terdengar menegangkan atau menakutkan pada awalnya, adegan itu bisa langsung berubah menjadi terdengar menyedihkan, dan kemudian terakhir dia mendadak berubah lagi menjadi terdengar heroik. Hal ini semakin kuat mengindikasikan bahwa anime ini tampaknya memang lebih mengutamakan untuk menunjukkan kedekatan hubungan para tokohnya daripada bercerita tentang mereka. Itulah alasannya mengapa dia menggunakan adegan-adegannya bukan sebagai material yang selalu memiliki tujuan selaras untuk membangun cerita, melainkan seolah cuma sebagai wadah yang sekadar mengumpulkan dan menyambungkan berbagai jenis momen emosional dari para tokohnya.

- Tokoh/Karakter:
Walaupun seorang kaisar yang hidup layaknya rakyat biasa tidak sepenuhnya mustahil, anime ini tidak pernah mampu menjadikan karakter tokoh utama Yui terasa nyata. Dia justru terkesan cuma seperti seorang gadis yang berpura-pura menjadi kaisar, sebab kecuali kostum yang -- katanya -- merupakan pakaian formal seorang kaisar dan bahwa dia dikelilingi orang-orang yang -- katanya -- merupakan para pejabat tinggi kekaisaran, Yui tidak memberi kesan layaknya seseorang yang memiliki posisi penting, bahkan meski kedudukannya dimaksudkan hanya sebagai simbol. Ketika ingin memberi karakter Yui dua sisi sekaligus, anime ini tidak sanggup menjaga keseimbangan antara sisi Yui yang 'biasa' dengan sisinya yang 'luar biasa', sehingga Yui tidak pernah tampak lebih daripada seorang gadis biasa. Sekali lagi, hal ini mengindikasikan bahwa anime ini memang tidak begitu memperhatikan kisah para tokohnya. Dia kelihatannya memperlakukan sisi 'luar biasa' tersebut hanya sebagai status tanpa makna, tidak memiliki tujuan apa-apa selain menjadi catatan tambahan untuk melengkapi profil Yui, terutama setelah kondisi serupa juga ditemukan pada tokoh-tokoh yang lain, seperti Rena yang seharusnya adalah pelindung dunia namun hampir tidak pernah bicara tentang perannya yang 'luar biasa' itu, atau Sara yang semestinya telah berkelana ke seluruh penjuru dunia selama dua ribu tahun tetapi tidak pernah terlihat sebagai seseorang yang memiliki pengalaman 'luar biasa'. Anime ini menginginkan mereka cuma menjadi sekelompok gadis yang berkumpul bersama; siapa mereka dan apa yang terjadi kepada mereka bukanlah hal yang krusial untuk diceritakan.

- Overall Score:
Anime ini menampilkan aksi pertarungan mecha yang seru dengan animasi yang juga sangat bagus, tetapi sayangnya, hal ini terasa cuma seperti sebagai penyelamatnya daripada menjadi keunggulan anime ini. Sebab, pada akhirnya, semua aksi tersebut hanyalah hiburan visual tanpa banyak arti di baliknya. Tujuan utama anime ini adalah sekadar memperlihatkan kedekatan hubungan para tokoh gadisnya, berulang kali dan sesering mungkin, maka dia pun tidak pernah bersungguh-sungguh dalam menjelaskan, baik dari segi cerita maupun dari segi karakter, latar belakang mengapa mereka sampai bertarung. Skor 6,5 dari 10 (Shallow characterisations)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- Nendoroid: Rena
- CD Music: Soundtrack / OP Theme / ED Theme

2 komentar:

  1. Min bisa request review anime soredemo sekai wa utsukushii (2014).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada.
      http://aoicasket.blogspot.co.id/2014/10/soredemo-sekai-wa-utsukushii.html

      Hapus