Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 28 Agustus 2015

GUNSLINGER STRATOS THE ANIMATION

- Judul: ガンスリンガー ストラトス (Gunslinger Stratos the Animation)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2015)
- Genre: Sci-Fi; Action;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Pada tahun 2115, fenomena-fenomena aneh yang seketika mengubah tubuh manusia menjadi pasir mulai terjadi. Tidak banyak orang yang memahami penyebabnya, tetapi ketika Kazasumi Tohru mengejar bayangan seorang gadis kecil dan kemudian terjatuh menembus waktu ke 100 tahun di masa lalu, dia pun mengetahui bahwa fenomena-fenomena itu disebut dengan Degration, dan mereka adalah pertanda bahwa dunia akan segera berakhir. Demi menyelamatkan dunia mereka, suatu makhluk misterius yang menamakan diri Timekeeper datang dari masa depan dan menawarkan Energy Cube yang dapat mempercepat perkembangan teknologi, namun untuk mendapatkannya, Tohru dan beberapa orang terpilih harus saling berebut dengan kembaran mereka dari dunia lain yang bernama Frontier Stratos.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini sebenarnya memulai ceritanya dengan cukup baik. Dia memberikan alasan yang masuk akal mengapa hingga para tokohnya harus bertempur mempertaruhkan nyawa, dan pada saat yang sama, dengan pandai dia juga tetap menjaga misteri seputar Timekeeper untuk mengundang penonton mencari tahu kelanjutan dari pertempuran tersebut. Sayangnya, ketika anime ini kemudian mengalihkan fokus dari sisi action dan mulai membahas tentang Timekeeper, kualitas ceritanya pun langsung menurun dengan cepat. Segera terlihat bahwa anime ini tidak pernah menyiapkan kerangka yang jelas; insiden pada setiap tahap cerita dimunculkan seenaknya, seolah dipaksakan terjadi sebelum kemudian berusaha saling dihubungkan dengan alasan yang mengada-ada. Tohru mesti bicara dengan si gadis misterius, maka dia melakukannya. Bagaimana memastikan agar percakapan itu bisa terjadi padahal selama ini mereka bahkan jarang bertemu? Tidak mampu menjawabnya, anime ini pun lalu langsung mengatur agar Tohru mendadak melihat si gadis ketika dia sedang bermimpi .... Ya, salah satu titik paling penting di dalam cerita terjadi begitu saja di dalam mimpi .... Tampaknya, masalah utama anime ini adalah karena dia membangun cerita dari belakang dengan terlebih dahulu menetapkan ending yang dia kehendaki. Seharusnya hal ini bukan teknik yang keliru, namun khusus bagi anime ini, ternyata dia kemudian kesulitan untuk menyambungkan antara bagian awal dan akhir ceritanya. Alhasil, meski bermaksud terkesan mendalam dengan semua istilah sains serta pembahasan rumit tentang masa depan dan dunia paralel, pada akhirnya anime ini tidak pernah mampu menjadi lebih daripada sebuah cerita yang dangkal.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Anime ini cukup memperhatikan detil pada gerakan para tokohnya sehingga adegan-adegan aksinya tetap dapat terlihat seru, tetapi jumlah hal positif semacam ini sangat sedikit. Kualitas gambar yang tidak konsisten, animasi yang kasar, dan pengaturan waktu yang tidak efisien pada beberapa adegan adalah apa yang justru lebih sering mengisi durasi anime ini. Meski tidak sampai begitu buruk hingga sebaiknya dihindari, visual anime ini jelas bukan merupakan sesuatu yang bisa dinikmati.

- Karakter:
Dengan masa depan dunia mereka menjadi taruhannya, semua tokoh di anime ini seketika memiliki alasan untuk bertempur, tetapi tanpa pengembangan lebih lanjut, hal ini justru kemudian menjadi batasan mereka. Mereka hadir hanya untuk bertempur, tidak pernah lebih daripada itu, sehingga mereka cuma pantas menjadi tokoh-tokoh figuran di latar belakang. Maka, setiap adegan yang masih terus berusaha mengangkat mereka ke permukaan terasa bagaikan tambahan tidak perlu yang hanya menyia-nyiakan durasi anime ini -- durasi yang seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki jalan ceritanya. Sebagai tokoh utama, Tohru memang merupakan sebuah pengecualian; tidak seperti tokoh lain yang begitu saja mulai bertempur, Tohru punya pemikiran dan emosi yang mendorongnya bertindak. Namun, ternyata hal ini juga menjadi masalah tersendiri, sebab pemikiran dan emosi tersebut seolah terus berganti pada setiap insiden baru. Tampaknya, sebagaimana cerita anime ini, karakter Tohru juga tidak dipersiapkan dengan kerangka yang jelas -- selalu bebas untuk berubah kapan saja, dan ironisnya, pada akhirnya dia malah menjadi lebih membingungkan daripada tokoh-tokoh lain yang sederhana.
Jika ada yang bisa disukai dari para tokoh anime ini, hal itu adalah cara bagaimana mereka dipetakan. Dengan membuat sebagian besar mereka saling terikat dalam hubungan keluarga atau pertemanan, anime ini memanfaatkan sebaik-baiknya fakta bahwa para tokoh tersebut bertempur melawan diri mereka yang lain. Ada dilema nyata yang terasa ketika misalnya seorang tokoh membunuh diri yang lain dari saudaranya sendiri, maka paling tidak, setiap pertempuran akan berisi sepotong drama.

- Overall Score:
Menulis ending sebuah cerita tidaklah mudah, maka jika anime ini memilih untuk lebih dahulu menetapkan ending sebelum kemudian membangun jalan ceritanya, hal itu bisa dimaklumi. Hanya saja, oleh karena ketidakmampuan dalam menghubungkan setiap insiden dengan benar, jalan cerita yang dibangun belakangan itu pun terkesan sangat dipaksakan. Adegan pertempurannya mungkin menawarkan sedikit pembenaran, tetapi sejujurnya, anime ini tidak layak untuk menyita waktu anda. Nilai 6 dari 10 (Unstructured story)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar