- Sequel: "Owari no Seraph ~Nagoya Kessen hen~"
- Judul: 終わりのセラフ (Owari no Seraph)
- Judul Alternatif: Seraph of the End;
- Tipe: TV (April 2015)
- Genre: Supernatural; Action;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Pada suatu malam, suatu virus mematikan tiba-tiba menyebar dan membunuh semua orang dewasa, dan tak lama berselang, para vampir muncul untuk menangkap anak-anak yang ditinggalkan. Selama empat tahun, Yuuichirou, Mikaela, dan anak-anak lain dari Panti Asuhan Hyakuya kemudian berada di bawah kendali para vampir, dibiarkan hidup hanya untuk memberikan darah mereka secara berkala layaknya sapi-sapi perah. Tidak senang dengan kehidupan seperti itu, Yuuichirou dan Mikaela pun berencana melarikan diri setelah mereka mencuri sebuah peta. Namun sayangnya, rencana mereka tidak berjalan lancar sehingga pada akhirnya hanya Yuuichirou yang berhasil selamat, sedangkan Mikaela dan yang lainnya tewas dibunuh oleh seorang vampir bangsawan, Ferid Bathory. Yuuichirou bersumpah akan membalas dendam, maka dia segera bergabung dengan tentara Jepang, dan selama empat tahun berikutnya, terus berusaha agar dia dimasukkan ke dalam pasukan khusus pembasmi vampir, Gekki no Kumi.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Cerita anime ini berjalan terlalu lambat. Sangat sedikit hal penting yang terjadi di setiap episode, terkadang disebabkan oleh dialog yang berlebihan dan terkadang pula karena dia terlalu sering mengangkat kembali masa lalu Yuuichirou untuk sekadar menekankan rasa bersalahnya. Sementara pada saat yang sama, anime ini juga tidak banyak menjelaskan seputar settingnya -- tentang virus misterius yang membunuh semua orang dewasa, tentang kemunculan para vampir yang tiba-tiba, atau juga tentang asal-usul monster-monster yang disebut Yonkisha. Namun, ada indikasi bahwa setting tersebut telah disusun dan ditulis dengan baik sejak awal, maka jalan ceritanya yang lambat tampaknya merupakan upaya yang memang disengaja. Dua belas episode ini dimaksudkan sebagai satu chapter yang berkisar pada perpisahan dan kemudian pertemuan kembali antara Yuuichirou dan Mikaela, maka cerita yang semestinya dapat dituntaskan dalam jumlah episode yang lebih sedikit lalu diperlambat hanya agar terkesan lebih panjang. Alhasil, jika melihatnya secara keseluruhan, cerita anime ini tetap punya daya tarik, tetapi jika memandangnya dari dekat, sebagian besar episodenya akan terasa hampa.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Adegan pertarungannya bisa terlihat sangat bagus. Pergerakan para tokohnya halus serta lancar, dan visual effect-nya pun cukup indah. Sayangnya, seperti yang disebutkan di atas, sangat sedikit hal penting yang terjadi di setiap episode, dan itu juga termasuk adegan pertarungan, sehingga kualitasnya pada akhirnya tidak banyak berarti.
Di sisi lain, anime ini tampaknya agak kesulitan dalam menggabungkan animasi dan gambar latarnya. Ada saat ketika dia berhasil dengan baik, tetapi juga ada saat ketika penggabungan tersebut gagal akibat penggunaan warna yang kontras hingga meninggalkan batas yang jelas di antara keduanya. Sebenarnya bukan masalah yang besar, terutama karena para tokoh di anime ini pun jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekeliling mereka -- biasanya hanya dengan perlengkapan mereka atau cuma di antara mereka sendiri -- namun bagaimanapun juga, batas tersebut tetap berpotensi menjadi gangguan.
- Karakter:
Kisah latar Yuuichirou yang kemudian menjadikannya begitu benci dan dendam dijelaskan dengan baik, dan meski jalan cerita yang lambat menyebabkan pertumbuhannya juga akhirnya terkesan lambat, sesungguhnya sudah ada pemaparan yang cukup cermat pada perubahan Yuuichirou dari bocah yang hanya ingin balas dendam hingga menjadi seorang prajurit yang layak. Sementara, status Mikaela sebagai seorang manusia yang bergabung dengan para vampir seketika mengaburkan moralitas di dalam ceritanya, mempertanyakan pihak mana yang benar dan pihak mana yang salah. Lalu, meski hanya sebagai tokoh pendukung, kenakalan Shiona menyajikan sedikit selingan komedi di dalam episode-episode yang hampa, dan tindakan-tindakan Guren yang ekstrim seringkali memberi kejutan-kejutan yang tak terduga. Jika ada 'kehidupan' yang bisa ditemukan di anime ini, semuanya adalah berkat kombinasi dari keempat tokoh di atas. Mereka memberi variasi kepada cerita di mana semua orang seolah hadir hanya untuk bertarung sampai tewas sehingga anime ini pun tidak sekadar berupa pertempuran tanpa henti antara kebaikan dan kejahatan.
- Overall Score:
Ini adalah sebuah chapter pembuka, tetapi karena sengaja dibuat lebih panjang dari yang sepantasnya, dia bukan chapter pembuka yang bagus. Anime ini tidak menawarkan banyak perbedaan dengan apabila anda langsung membaca ringkasan ceritanya di tempat lain, bahkan meski dengan kualitas visual yang terbilang cukup memuaskan. Namun, jika anda menyukai cerita dengan plot yang dalam, anime ini tampaknya menjanjikan rahasia besar nan mengejutkan pada chapter berikutnya, maka untuk sekadar mengetahui lebih lengkap apa saja yang terjadi dan siapa saja yang terlibat, anda boleh coba menontonnya. Nilai 7,5 dari 10 (Unnecessarily stretched)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar