- Judul: 一週間フレンズ。 (Isshuukan Friends.)
- Judul Alternatif: One Week Friends;
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: Romance;
- Episode: 12
- Rating: Relatively Safe
- Sinopsis:
Hase Yuuki hanya ingin berteman dengan Fujimiya Kaori, namun entah mengapa, gadis itu selalu menjauh dari orang lain. Ketika memberanikan diri untuk bicara, Yuuki akhirnya mengetahui bahwa Kaori akan kehilangan ingatan tentang teman-temannya dan semua hal-hal menyenangkan yang mereka lakukan bersama setelah satu pekan, dan oleh karena itu, dia memutuskan bahwa lebih baik sejak awal dia tidak berteman dengan siapapun. Meski berniat menolongnya, Yuuki tidak tahu harus melakukan apa, tetapi dia bisa melihat bahwa Kaori benar-benar kesepian, maka dia pun bertekad untuk setidaknya menjadi teman yang akan terus berada di sampingnya, tak peduli berapa kali dia mesti mengulang prosesnya mulai dari tahap yang paling pertama.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Memperhatikannya sekilas, anime ini tidak jauh berbeda dari kisah drama remaja yang sudah biasa. Meski ingatan jangka pendek Kaori merupakan inti cerita, kurangnya penjelasan atas alasannya kecuali sebagai akibat dari suatu trauma menyebabkan hal tersebut tidak pernah lebih daripada salah satu variasi atas masalah yang dihadapi sang gadis protagonis. Namun, yang menjadikan anime ini istimewa adalah bagaimana dia menyampaikan emosi yang lahir dari kondisi Kaori itu. Rasa kesepiannya karena tidak bisa berteman, kesedihan karena dia tidak mampu mengingat hal-hal yang menyenangkan bersama teman, rasa khawatir saat satu pekan akan segera berakhir, rasa bimbang ketika Hari Senin dimulai lagi, kegembiraan sewaktu jumlah teman Kaori bertambah, dan kepedihan apabila Yuuki dilupakan -- setiap emosi terasa begitu alami, bukan sesuatu yang dibuat-buat seolah hanya untuk menarik simpati penonton. Bahkan ketika ceritanya kemudian berkembang ke arah yang lebih romantis, anime ini tidak langsung terburu-buru mengubah segalanya semakin intim cuma karena itulah yang diduga oleh penonton. Kebahagiaan Kaori terasa jelas ada tetapi tetap tampak samar, sesuai dengan kondisi Kaori yang terang-terangan menyukai Yuuki namun tidak terbiasa dengan hubungan pertemanan. Anime ini memang tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru, tetapi dengan emosi yang sangat nyata, dia juga bukan kisah drama remaja biasa.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Audio visual anime ini berperan banyak dalam mendukung penyampaian emosi di dalam ceritanya. Visualisasi isi benak Kaori membantu penonton untuk bisa ikut memahami kesulitan yang sedang dia alami, sementara voice-acting yang baik untuk tokoh Kaori mampu menunjukkan secara jelas perbedaan yang tipis antara saat ketika dia mengingat sesuatu, ketika dia melupakan sesuatu, ketika dia hanya mengingat sebagian, ketika dia sadar telah melupakan sesuatu lalu berusaha keras mengingatnya, dan ketika dia sadar telah melupakan sesuatu namun tidak merasa kehilangan apapun. Tatkala setiap adegan seakan mewakili emosi tertentu, tidak ada yang sia-sia di anime ini.
- Karakter:
Seperti yang sudah sempat disebutkan, anime ini memberi perhatian pada perbedaan yang paling tipis dari perubahan sikap dan perilaku Kaori berdasarkan apa yang dia ingat atau tidak. Hal ini berhasil menunjukkan bahwa walaupun sedikit, masih selalu ada perkembangan dalam hubungan Kaori dan Yuuki; bahwa hubungan mereka adalah sebuah proses yang panjang, namun tidak pernah stagnan. Dan karenanya, sekali lagi, sebagaimana menyaksikan seseorang yang berjuang selangkah demi selangkah untuk mewujudkan impiannya, emosi penonton kemungkinan besar akan hanyut bersama tokoh-tokoh ini -- penuh harap saat ingatan Kaori perlahan bertambah, dan putus asa ketika semuanya hilang begitu saja.
Anime ini tampaknya juga cukup cermat dalam menyusun karakter tokoh-tokoh pendukung seperti Shougo dan Saki agar ceritanya dapat terus berjalan dengan lancar. Sebagai teman masa kecil Yuuki, Shougo merupakan sumber dorongan yang masuk akal bagi Yuuki ketika dia mulai tidak mampu melanjutkan hubungannya dengan Kaori ke tahap berikutnya, tetapi yang terasa paling pas bagi anime ini adalah sikap Shougo yang bicara apa adanya sehingga memberinya tempat khusus dalam ingatan Kaori, yaitu sebagai seseorang yang bersahabat, namun tidak cukup akrab untuk menjadi teman. Sementara, ketika tiba waktunya ruang lingkup interaksi Kaori diperluas, dengan sifat pelupanya sendiri, sangat wajar jika Saki kemudian menemukan hubungan istimewa dan ingin berteman dengan Kaori. Dan selanjutnya, sifat pelupa yang sama juga membuka pintu sehingga akhirnya lebih banyak orang yang ikut memahami dan menerima kondisi Kaori.
- Overall Score:
Bagaimana seandainya teman anda tiba-tiba melupakan anda sepenuhnya hanya setelah beberapa hari? Apakah anda masih akan berteman dengannya? Ingatan yang hanya bertahan satu pekan dan cuma berlaku kepada teman dekat memang bukan hal yang lazim, maka pertanyaan di atas mungkin masih akan terlalu asing bagi kebanyakan orang untuk bisa dijawab. Namun meski demikian, anime ini tidak pernah terasa jauh dari kenyataan. Berkat penulisan karakter yang cermat dan audio visual yang secara tepat menggambarkan setiap situasi, emosi yang disampaikan begitu asli dan alami hingga dapat tiba dengan mudah di hati siapapun, dan kondisi Fujimiya Kaori pun senyata kondisi medis lain yang mempengaruhi ingatan seseorang dan belum ditemukan metode penyembuhannya. Anime ini mungkin terlihat biasa-biasa saja, tetapi caranya yang menghanyutkan dalam menyajikan cerita jelas termasuk salah satu yang terbaik. Nilai 9 dari 10 (Recommended!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar