- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2013)
- Genre: Slice of Life; Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Relatively Safe
- Sinopsis:
Penghujung tahun merupakan masa yang paling sibuk bagi Kitashirakawa Tamako dan toko kue mochi Tamaya milik keluarganya. Namun justru pada saat itu, seekor burung yang bisa bicara mendadak muncul. Dia mengaku bernama Dera Mochimazui, pelayan dari suatu kerajaan di selatan yang sedang mengemban tugas mencari calon istri pangerannya. Setelah salah mengartikan bersin Tamako sebagai tanda cinta, dan juga karena ketagihan kue mochi, Dera kemudian memutuskan untuk tinggal sementara bersama Tamako di Tamaya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Bahkan di antara anime untuk segala umur, anime ini masih terlalu hambar. Bukan berarti bahwa tidak ada yang menarik untuk dilihat di Usagiyama. Masih ada perayaan-perayaan semacam festival atau Hari Mochi yang sebenarnya bisa digunakan untuk menjadikan anime ini setidaknya lebih informatif. Namun sayangnya, anime ini justru hanya menampilkannya sebagai penggalan-penggalan cerita yang singkat dan sambil lalu, sebelum kemudian kembali lagi ke percakapan dan pekerjaan sehari-hari yang selalu terasa serupa. Memang sesekali masih ada lelucon-lelucon jenaka, tetapi jumlahnya sangat jarang untuk bisa menyebut anime ini sebagai komedi yang bagus. Dan meski ceritanya akhirnya membaik di akhir-akhir serial dengan sub-story seperti problematika di Klub Baton saat festival sekolah atau ketika calon pasangan si pangeran ditemukan, hal tersebut sudah tidak cukup untuk menutupi fakta bahwa sebagian besar anime ini begitu hambar tanpa rasa.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Ada yang unik dengan sinematografi di anime ini. Beberapa adegan dipotong sebelum mereka sempat selesai. Biasanya, hal ini akan terasa aneh, tetapi ironisnya, sebab memang tidak banyak yang terjadi pada adegan-adegan tersebut, di mana pergerakan para tokohnya hampir tidak ada dan percakapan mereka tidak begitu penting, pemotongan ini justru terasa sebagai tindakan yang benar dan pandai. Meski mungkin ceritanya sendiri bukan sesuatu yang menarik, sinematografi semacam ini menunjukkan bahwa anime ini setidaknya tahu bagaimana menjaga jalan ceritanya tetap terfokus. Seperti mengedit suatu karya tulis, dia cukup berani untuk menghilangkan bagian yang tidak penting, walau itu merupakan satu paragraf penuh.
- Karakter:
Anime ini memiliki banyak karakter, namun sayangnya, tidak ada satu pun yang dijelaskan cukup dalam, dan karenanya, yang paling mengecewakan dari semua adalah tentu saja sang tokoh utama, Tamako. Anime ini hanya menggambarkannya sebagai seorang gadis yang senantiasa ceria dan selalu berpikir tentang kue mochi. Meski ini mungkin sudah cukup bagi tokoh figuran, sebagai tokoh utama seharusnya ada kisah di balik sifat-sifatnya itu, tentang mengapa dia begitu positif dalam segala hal dan mengapa dia tergila-gila dengan mochi ketika anggota keluarganya yang lain tidak terlalu seperti itu. Kalau begitu, apakah Tamako memang tidak dimaksudkan untuk menjadi tokoh utama? Bahwa fokus utama sebenarnya adalah komunitas pedagang di Usagiyama? Maka, komunitas tersebut bukanlah kombinasi karakter yang cukup dinamis. Dengan semua orang pada dasarnya memiliki warna yang sama, mereka tetap saja laksana seorang tokoh yang hanya menampakkan satu sisi, satu sudut pandang, dan pada akhirnya, merupakan tokoh yang membosankan.
- Overall Score:
Untuk bercerita tentang kehidupan sehari-hari, harus ada yang menarik dari kehidupan sehari-hari tersebut, apakah karena orang-orang yang menjalaninya ataukah karena sesuatu yang terjadi di dalamnya. Namun sayangnya, menurut apa yang diperlihatkan anime ini, kedua hal itu tidak terdapat di Usagiyama. Para tokohnya mungkin tampak bersenang-senang, tetapi review ini kesulitan memberi alasan mengapa anda mesti menyaksikan kehidupan mereka. Baik mereka maupun cerita di sekitar mereka biasa-biasa saja, bahkan tidak cukup informatif untuk memperkenalkan sesuatu yang baru kepada penonton, maka satu hal tersisa yang mungkin cukup menarik adalah bagaimana anime ini coba memvisualisasikan mereka. Nilai 7 dari 10 (Much too little of everything)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar