- Judul Alternatif: KoiChoco; Love, Elections, & Chocolate;
- Tipe: TV (Juli 2012)
- Genre: Romance;
- Episode: 12
- Rating: Mild Eroticism
- Sinopsis:
Akademi Takafuji akan segera memilih ketua OSIS yang baru. Oojima Yuuki dan para anggota Shokuhinkenkyuubu (Shokkenbu) yang lain biasanya tidak terlalu ambil peduli, tetapi ketika seorang kandidat terkuat, Shinonome Satsuki mengumumkan rencananya untuk membubarkan Shokkenbu sebagai klub yang tidak berprestasi dan menyia-nyiakan dana sekolah, mereka sadar harus segera berbuat sesuatu. Cara paling efektif adalah dengan mengusung kandidat mereka sendiri, dan Yuuki pun kemudian disepakati akan ikut bersaing untuk menjadi ketua OSIS.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Backroom dealing dari pihak-pihak di balik layar, perebutan kekuasaan antar partai, dan bahkan hingga diskriminasi kaum buruh yang minoritas--mungkin belum pernah dan tidak akan ada dalam waktu dekat anime lain yang fokus mengangkat tema politik se-komprehensif anime ini. Tentu saja, sebagian orang mungkin tidak familiar atau bahkan tidak senang dengan tema ini, tetapi dengan menggambarkan dalam konsep baru sebagai pemilihan ketua OSIS, anime ini berhasil membawanya ke dalam level yang mudah dipahami dan bisa dinikmati siapapun. Oleh karena itu juga, terkhusus bagi mereka yang memang tertarik dengan politik, anime ini mampu menjadi media pembelajaran yang baik. Selesai menyaksikannya, para penonton secara tidak sadar sudah mengetahui segala hal yang perlu diperhatikan dalam politik dan pemilu, mulai dari menyusun manifesto yang menarik hingga cara-cara menyebarkan imej positif ke masyarakat. Memang, ciri khas genre romance masih ada, seperti momen-momen canggung yang terasa dipaksakan dan adegan-adegan yang terlalu didramatisir, tetapi anime ini tidak melupakan ceritanya, sehingga kedua sisinya--romance dan politik--begitu menyatu dan nyaris tidak terpisahkan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Tidak ada yang menonjol pada bagian audio. Ini sebenarnya agak disayangkan, sebab salah satu bagian dari pemilu yang paling ditunggu-tunggu (jika tertarik) adalah debat antar kandidat. Di sini adalah kesempatan untuk menciptakan sebuah dialog yang seru, hangat, dan sangat unik. Meski demikian, ini juga bukan berarti bahwa audio visual anime ini buruk. Voice-actingnya mewakili para karakter dengan cukup baik. It's satisfying.
Pada bagian visual, desain karakter dari karakter pendukung Tatsumi Moheiji terlihat luar biasa simple, namun anehnya, justru unik dan bahkan hampir iconic bagi anime ini. Ekspresi hampanya yang secara alami mengundang rasa penasaran mewakili anime ini jauh lebih baik dari hal lain. "Siapa si pemuda tanpa wajah itu?" "Oh, dia adalah karakter dalam KoiChoco." Sementara bagi mereka yang telah menonton, ini adalah desain karakter yang sangat mudah diingat, tetapi sulit dilupakan.
- Karakter:
Jika sisi politik dan romance seimbang pada bagian cerita, tidak demikian halnya pada bagian karakterisasi. Dalam hal ini, anime ini adalah anime genre harem yang sudah sangat dikenal. Mungkin hanya karakter Mouri yang terus serius pada semua masalah perpolitikan di anime ini, sedangkan Oojma Yuuki tidak pernah menjadi tokoh pemimpin inspiratif sebagaimana yang seharusnya dan Shinonome Satsuki, yang awalnya digambarkan sebagai tokoh yang serius menyoroti perekonomian, akhirnya hanya menjadi salah satu gadis yang jatuh hati pada Yuuki, bergabung dengan tokoh-tokoh generik lainnya, seperti Chisato si teman sejak masa kecil atau Isara si adik kelas yang mengagumi Yuuki. Anime ini memang kemudian coba memberi beberapa tokoh tersebut sejarah yang sedikit tidak lazim, tetapi hal itu pun terasa tidak berdampak banyak sehingga tetap gagal menjadi ciri khas yang membedakan mereka dari anime lain.
- Overall Score:
Apakah dunia politik bisa menarik? Yes, it can. Tambahkan sedikit romance, tokoh pahlawan yang tulus, dan juga organisasi kejahatan yang misterius, maka anda akan mendapatkan sebuah kisah zero-to-hero yang sudah umum, namun dengan warna yang benar-benar baru. Sayangnya, karakterisasi yang masih terlalu generik akhirnya menjadi kekurangan anime ini, menghalanginya dari mencapai kualitas yang sempurna. Nilai 8 dari 10 (Cleverly presented)
ajiib emang. ane suka banyak ilmunya!
BalasHapus