- Judul: A.I.C.O. Incarnation
- Judul Alternatif: -
- Tipe: Web (Maret 2018)
- Genre: SciFi; Action;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Tachibana Aiko tiba-tiba diberitahu oleh seorang pemuda misterius bernama Kanzaki Yuuya bahwa tubuhnya saat ini bukanlah tubuh yang asli. Demi menyelamatkan dirinya yang nyaris tewas karena kecelakaan dua tahun silam, Aiko ternyata telah menjalani teknik operasi baru dari proyek A.I.C.O. yang memindahkan sementara otaknya ke sebuah tubuh tiruan. Namun, karena suatu kesalahan, operasi tersebut menyebabkan bencana Burst yang kini mengancam seluruh Jepang, dan agar dia bisa menghentikannya, Yuuya ingin sekali lagi membawa Aiko ke ruang operasi di pusat Burst dan memindahkan otaknya kembali ke tubuh yang asli.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini menyajikan elemen misteri di dalam ceritanya dengan baik. Sejak episode pertama dia bisa langsung mengesankan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kota tempat tinggal Aiko, dan bahwa ada suatu konspirasi besar yang sedang bekerja di balik kehidupan Aiko yang sekilas terlihat normal, sehingga penonton pun akan spontan terdorong untuk mencari tahu lebih jauh. Dan pada episode-episode selanjutnya, dengan menampilkan Malignant Matter sebagai musuh yang berubah-ubah dan penuh dengan kejutan tak terduga, anime ini juga mampu mempertahankan agar perkembangan ceritanya kemudian senantiasa sulit untuk ditebak. Memang masih terdapat beberapa adegan meragukan yang menyebabkan storytelling-nya terasa kasar dan asal-asalan, terkhusus ketika dia memaksa para tokohnya saling berinteraksi sebagai individu, tetapi hal ini tidak pernah berpengaruh banyak pada misteri di jalan cerita yang utama. Secara garis besar, cerita anime ini seharusnya cukup menarik untuk terus diikuti sampai episode akhir.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Meski tidak memiliki adegan istimewa yang seketika terlihat menakjubkan, dengan animasi yang memperhatikan banyak detail, visual anime ini tetap berada satu level di atas rata-rata. Namun audionya, di sisi lain, sebaliknya justru masih terasa jauh dari memuaskan. Dialog para tokohnya terdengar begitu kaku, seolah mereka hanya langsung membaca dari naskah daripada sedang berbincang tentang sesuatu. Dan tidak berkembang dengan alami mengikuti situasi yang tengah terjadi, aliran percakapan mereka juga terkesan bagai diwajibkan agar selalu menyusuri satu rute yang ketat, seakan rute itu sendiri merupakan inti dari keseluruhan percakapan. Tampak jelas, anime ini menulis dialognya sekadar untuk menyediakan semacam buku manual, sebuah sarana untuk menyampaikan sejumlah informasi kepada penonton. Dia cuma ingin memperkenalkan berbagai istilah teknis atau menyebutkan nama-nama tertentu, dan sama sekali tidak punya minat untuk membantu menciptakan atmosfer di dalam cerita atau pun untuk membangun karakter para tokohnya.
- Tokoh/Karakter:
Para tokoh di anime ini laksana robot-robot yang tak berjiwa. Selain karena dialog yang menjadikan mereka tampak seperti tidak bisa mengucapkan apapun kecuali kalimat-kalimat yang telah terlebih dahulu diprogram ke dalam software mereka, sebagaimana yang sudah sempat disebutkan di atas, reaksi mereka juga terasa sangat tidak alami justru pada adegan-adegan ketika mereka seharusnya menunjukkan kepribadian mereka sebagai seorang individu. Ini bukan berarti bahwa dia tidak berusaha memberi mereka karakter dasar. Hanya saja, ada terlalu banyak 'abnormalitas' yang mengelilingi dan mengacaukan mereka sehingga karakterisasi itu pada akhirnya tidak berarti apa-apa. Alhasil, karena tokoh-tokohnya ternyata adalah sekumpulan robot yang tidak memiliki emosi, dilema moral yang hendak anime ini pertanyakan kepada penonton di dalam cerita kemudian tidak punya nilai emosional, dan dengan demikian, dilema tersebut pun tidak pernah mampu menjadi se-dilematik seperti yang semestinya. Dia mungkin masih bisa mengajak penonton untuk memperdebatkan topiknya secara ilmiah, tetapi tidak untuk sampai mendesak setiap orang agar memikirkan posisi moral mereka masing-masing.
- Overall Score:
Anime ini mampu menulis cerita misterius yang cukup menarik untuk diikuti sampai akhir. Namun sayangnya, dia tidak menunjukkan kemampuan serupa dalam hal penulisan para tokohnya. Dengan dialog dan perilaku yang kaku bagaikan robot, anda akan segera menyadari kalau tokoh-tokoh tersebut bukan perwakilan yang tepat dari sekelompok manusia yang seharusnya memiliki emosi. Hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa dia tetap berhasil menyajikan cerita yang bagus, tetapi jika mencari sesuatu yang lebih mendalam, anda mungkin akan mendapati cerita anime ini cenderung miskin akan makna. Skor 7,5 dari 10 (Poorly presented characters)
DVD/Blu-ray:
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar