- Judul: ゲーマーズ! (Gamers!)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2017)
- Genre: Comedy; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Amano Keita tiba-tiba diajak oleh gadis paling populer di sekolah, Tendou Karen untuk bergabung ke Klub Game. Meski dia akhirnya menolak, pertemuan tersebut ternyata memicu perasaan suka mulai muncul di antara mereka. Namun, ketika Keita mengikuti saran Uehara Tasuku agar melatih kemampuannya bicara pada lawan jenis melalui Hoshinomori Chiaki, Karen justru menyangka kalau Keita telah menyukai gadis lain. Dan saat Tasuku bermaksud meyakinkan Karen bahwa dia dan Keita merupakan pasangan serasi, kekasihnya sendiri, Aguri kemudian cemas jika Tasuku akan segera meninggalkannya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini tampaknya cukup kreatif dalam menulis komedi -- tidak terlalu, tetapi cukup. Secara garis besar, komedi anime ini sebenarnya hanya memiliki dua jenis: pertama adalah parodi tentang adegan-adegan terkenal di dalam game atau hal-hal konyol yang dilakukan gamer, dan kedua adalah lingkaran kesalahpahaman yang tidak pernah berakhir di antara tokoh-tokohnya. Namun, jumlah yang terbatas itu bukan kemudian berarti bahwa dia cuma akan selalu mengulang-ulang lelucon yang sama. Tidak sekadar bicara seputar game, dia cermat dalam memilih adegan mana yang sesuai untuk digunakan pada saat-saat tertentu, dan berkat pemetaan karakter yang luar biasa terampil, entah bagaimana dia mampu menjadikan setiap kesalahpahaman dari masing-masing tokoh terasa berbeda. Jenis komedi yang pertama mungkin masih cenderung terlalu eksklusif, sebab dia hanya dapat dimengerti oleh mereka yang memang punya banyak pengalaman bermain game atau setidaknya sering menyaksikan orang lain bermain, tetapi secara objektif, jika bahkan cara seseorang salah memahami orang lain dapat dia tampilkan dalam berbagai bentuk, anime ini telah menunjukkan kemampuan untuk menyajikan lelucon-lelucon baru di setiap episode, dan dengan demikian menjaga komedinya senantiasa segar.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Visual di anime memiliki banyak masalah -- ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi para tokohnya, ukuran tubuh mereka yang tidak proporsional dengan gambar di sekitar, dan lain-lain. Namun masalah yang menimbulkan dampak paling besar adalah ketika dia selalu ingin memberi penutup tambahan secara visual pada semua lelucon yang ada tanpa pandang bulu dan tanpa benar-benar mempertimbangkan manfaatnya. Untuk lelucon tentang suatu game, visualisasi semacam ini memang masih cukup berguna, sebab dia bisa membantu mengingatkan penonton akan game yang dimaksud, tetapi untuk lelucon yang lebih mengarah kepada para tokohnya, dia hanya terasa seperti bumbu tidak perlu yang justru akan mengganggu kejenakaan alami dari lelucon itu sendiri.
- Tokoh/Karakter:
Posisi para tokohnya di sekeliling game diatur dengan rapi. Meski pada dasarnya profil mereka hanya digambarkan sebagai gamer, sebab karakter Keita yang bermain game sekadar untuk bersenang-senang dan karakter Karen yang bermain khusus untuk menjadi ahli di suatu game tetap terasa berbeda, masing-masing tokoh kemudian dapat tampak sebagai individu yang unik, dan kelompok mereka pun seketika terkesan ramai dan hidup. Lebih jauh, anime ini juga berhasil memetakan korelasi di antara mereka dengan indah agar setiap pasangan selalu punya potensi untuk berkembang menjadi hubungan romantis. Memang, jika dilihat dari sudut pandang romance, hal ini mungkin akan menurunkan nilai emosional di anime ini secara drastis, sebab setiap tokoh kemudian tampak seolah jatuh cinta dengan agak terlalu mudah, tetapi bagi komedinya yang berpusat pada kecurigaan dan kesalahpahaman, dia justru merupakan kunci untuk menciptakan situasi rumit yang memungkinkan semua kecurigaan dan kesalahpahaman mereka bisa muncul secara wajar. Mengambil contoh yang terdapat pada sinopsis di atas, jika Keita dan Chiaki berpeluang menjadi sepasang kekasih, bukankah tidak mengherankan bahwa Karen akan segera merasa curiga bahwa mungkin ada sesuatu di antara mereka? Terlebih lagi, sebagai sekelompok gamer yang tidak terbiasa dengan hubungan serius, rasa percaya diri yang rendah dan kecenderungan mereka untuk langsung berasumsi juga terasa masuk akal, maka para tokoh anime ini benar-benar merupakan sebuah lingkungan ideal di mana komedi dapat terus berputar selamanya.
- Overall Score:
Sebagian leluconnya hanya dapat dimengerti oleh mereka yang sudah familiar dengan game, namun terlepas dari sifatnya yang agak eksklusif, secara umum anime ini sebenarnya memiliki cukup kreativitas dalam menulis komedi. Dia terampil menyusun para tokohnya agar mereka selalu mampu menghasilkan komedi, dan juga cermat memilih saat yang tepat untuk memunculkan lelucon yang sesuai. Memang patut disayangkan bahwa bagian visualnya seringkali gagal memberi penyajian yang memuaskan, tetapi jika anda bisa melihat ke balik kekurangan tersebut, anime ini punya banyak momen jenaka untuk ditawarkan. Skor 8 dari 10 (Good comedy, potentially)
DVD/Blu-ray:
- Volume 1
- Volume 2
- Volume 3
- Volume 4
- Volume 5
- Volume 6
Goods:
- Dakimakura: Aguri
- T-Shirt Karen Full Graphic: S / M / L / XL
- CD Music: OP Theme / Character Song
Tidak ada komentar:
Posting Komentar