Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 26 Agustus 2016

SANSHA SAN-YOU

- Judul: 三者三葉 (Sansha San-you)
- Judul Alternatif: Three Leaves, Three Colors;
- Tipe: TV (April 2016)
- Genre: Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Relatively Safe
- Sinopsis:
Karena terbiasa hidup sebagai gadis kaya, Nishikawa Youko khawatir bahwa dia tidak akan bisa berteman dengan gadis-gadis biasa di sekolah setelah kini keluarganya jatuh miskin. Namun setelah pada suatu hari dia tanpa sengaja bertemu Odagiri Futaba dan Hayama Teru saat makan siang, kekhawatiran yang selalu membayanginya itu pun segera menghilang. Kebiasaan Youko ternyata tidak lebih mengherankan daripada Futaba yang tak pernah berhenti makan atau Hayama yang berlidah tajam, dan meski masing-masing memiliki sikap dan perilaku yang jauh berbeda, mereka bertiga pada akhirnya berteman baik.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Kecuali bahwa ketiga tokoh utamanya adalah murid sekolah dan nama mereka mengandung huruf kanji yang sama, komedi anime ini tidak mengikuti cerita, tema, ataupun situasi tertentu. Alhasil, semua leluconnya tidak memiliki pondasi yang kuat atau konteks yang jelas, dan juga tidak ada sesuatu yang dapat segera membuatnya terlihat unik. Meski tidak langsung menjadikannya komedi yang buruk, hal ini berarti bahwa anime ini kemudian sangat bergantung kepada tokoh-tokohnya. Mereka tidak cukup hanya sebagai orang-orang awam dengan komentar-komentar lucu, tetapi benar-benar harus menjadi komedian sejati yang mampu menciptakan lelucon-lelucon mereka sendiri. Sayangnya, sebagaimana yang disebutkan di bawah, sebagian besar tokohnya tidak cukup menarik, dan jika ditambahkan dengan konteks yang tidak jelas tadi, komedi di anime ini nyaris tidak berwujud.
Masalah lain dari anime ini adalah jenis leluconnya sendiri yang terlalu samar, selalu tersembunyi di dalam percakapan. Karena para tokohnya tidak pernah melakukan sesuatu yang menarik, tidak ada yang seketika terasa lucu jika hanya dengan menyaksikan para tokohnya, maka komedi anime ini tampaknya didesain khusus sebagai bahan bacaan daripada sebagai tontonan. Setiap ucapan para tokohnya perlu ditelaah dengan cermat, dan tidak seperti pembaca yang punya kesempatan berpikir, tanpa tersedia cukup waktu untuk menangkap maksud yang terselubung, penonton akan menemukan tokoh-tokoh itu hanya seolah sedang bercakap-cakap biasa.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Animasinya sangat bagus dan mendetil, memperhatikan gerakan yang paling halus sekalipun dari para tokohnya, sesekali termasuk bahkan tokoh-tokoh figuran di latar. Namun, bagian audio anime ini tidak pernah berhasil menyajikan komedinya dengan benar. Musik latarnya seringkali terasa tidak sesuai, seperti ketika dia memperdengarkan musik lambat ketika Youko memaparkan kondisinya yang miskin, seolah anime ini hendak mengangkatnya sebagai sebuah kisah drama dan bukan sebagai komedi. Selain itu, meski dapat dikatakan telah mewakili karakter mereka dengan tepat, voice-acting dari para tokoh di anime ini juga tidak mampu menyampaikan setiap lelucon dengan baik. Mungkin masalah utamanya terletak pada jenis lelucon yang memang mengharuskan mereka berbincang seperti biasa, tetapi masih ada beberapa adegan yang seharusnya bisa lebih efektif seandainya saja diucapkan secara berbeda.

- Tokoh/Karakter:
Tokoh Futaba dan Hayama bukan sumber komedi yang efektif. Tidak hanya tsukkomi yang berasal dari mereka terlalu awam dan tidak mencerminkan perspektif tertentu, bahkan karakter dasar mereka tidak segera mengindikasikan bahwa mereka adalah tokoh-tokoh utama dari sebuah komedi. Apa yang seketika terasa lucu dari seorang gadis yang banyak makan, atau seorang gadis pecinta kucing yang perkataannya selalu menyindir? Malah, sindiran Hayama seringkali sangat kejam hingga rasanya tidak pantas untuk ditertawakan. Dan meski Youko memiliki potensi, latar belakangnya sebagai mantan gadis kaya yang kini jatuh miskin ternyata akhirnya cuma terlihat pada gaya bicaranya dan kulit roti yang dia makan. Padahal Youko seharusnya bisa menghasilkan begitu banyak lelucon -- jika bukan dari situasinya sendiri yang tidak lazim, paling tidak tsukkomi-nya akan memberikan sudut pandang yang khas atau bahkan aneh. Namun anime ini hampir tidak pernah menggunakan latar belakang Youko tersebut di dalam komedinya, dan ketika dia menyia-nyiakan potensi yang sudah tersedia, hal ini menunjukkan bahwa anime ini memang tidak mampu membangun komedi melalui para tokohnya. Dia hanya membutuhkan tiga orang gadis -- siapa dan bagaimana kondisi mereka sama sekali tidak penting.
Beruntung, beberapa tokoh pendukung sebaliknya merupakan sumber komedi yang lumayan bagus. Yamaji, misalnya, yang selalu mengikuti Youko ke mana saja dan bersedia melakukan apa saja untuknya -- cukup dengan tampil di layar, dia seolah langsung menjanjikan bahwa ada suatu kejadian lucu yang akan segera hadir. Jika ketiga tokoh utama tidak memberikan apa-apa, para tokoh ini menjaga agar beberapa menit di dalam setiap episode tetap menghibur.

- Overall Score:
Anime ini tidak memiliki apapun yang seketika membuatnya terasa menarik untuk disaksikan, dan para tokoh utamanya juga tidak mampu menyediakan sumber hiburan yang berdiri sendiri. Lalu ditambah dengan jenis lelucon yang terlalu samar dan audio yang tidak mendukung, lengkaplah sudah kekurangan anime ini untuk menjadi sebuah komedi yang benar-benar tidak efektif. Berkat beberapa tokoh pendukung sebagai pengecualian, dia memang tidak sepenuhnya hampa, tetapi lebih sering anda akan mendapati anime ini masih jauh dari memuaskan. Skor 6,5 dari 10 (Mostly ineffective)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Goods:
- Character Sleeve: Youko / Futaba / Hayama / Together
- Rubber Strap Bath-Defo
- Petanko Trading Acrylic Strap Set
- Puchikko Trading Acrylic Strap Set
- Kokeshitrap Lover Set
- CD Music: Soundtrack / OP Theme / ED Theme
- CD Character Song: Vol 1 / Vol 2 / Vol 3 / Vol 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar