- Judul: くまみこ (KumaMiko)
- Judul Alternatif: Girl Meets Bear;
- Tipe: TV (April 2016)
- Genre: Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Para warga desa Kumademura memuja beruang Klan Kumai sebagai dewa, dan untuk menjadi perwakilan dan sembahan, Natsu lalu tinggal di antara mereka. Tumbuh bersama sejak kecil, tidak hanya Natsu kini dapat berbicara dan familiar akan berbagai hal dalam kebudayaan manusia, dia juga menjadi sangat dekat dengan Amayadori Machi, gadis yang akhirnya bertugas sebagai Miko di kuilnya. Ketika pada suatu hari Machi mendadak bersikeras ingin melanjutkan sekolah di kota besar, karena merasa khawatir dengan keselamatannya nanti, Natsu kemudian memberinya serangkaian ujian demi meyakinkan Machi bahwa dia tidak cocok dengan kehidupan kota yang modern.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Bagaimana jika seorang gadis yang menghabiskan seluruh hidupnya di desa pegunungan tiba-tiba saja dihadapkan dengan berbagai hal modern? Komedi yang berkisar tentang kesalahpahaman selalu menjanjikan lelucon yang efektif, dan anime ini mampu menjaga agar efektivitas tersebut tidak pernah sedikit pun berkurang dari awal sampai akhir serial ini atau bahkan setelahnya. Dia sangat pandai dalam membuat variasi pada situasi bagaimana Machi bertemu dengan suatu hal modern dan juga pada reaksinya kemudian, sehingga meski pertanyaan dasar yang diajukan sama, anime ini senantiasa mampu memberikan jawaban yang baru dan menyegarkan setiap kali. .... Hanya saja, entah mengapa, anime ini tampaknya cuma bisa menyajikan komedinya melalui pasangan tokoh Machi dan Natsu, sedangkan ketika berusaha melibatkan tokoh-tokoh lain, seperti Yoshio dan Hibiki, dia mendadak seolah kehilangan semua kreativitasnya. Barangkali alasannya adalah karena selama bagian tersebut, fokus anime ini bukan lagi terletak pada kesalahpahaman Machi terhadap hal modern, melainkan justru lebih banyak hanya pada rasa takutnya. Tidak masalah seandainya anime ini memang sejak awal dimaksudkan menjadi kisah drama, tetapi sebagai tontonan komedi yang seharusnya mengundang tawa dari penonton, memperlihatkan seorang gadis yang gemetar begitu ketakutan hingga mengeluarkan air mata sungguh bukan sesuatu yang bisa mendukung tujuan itu.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Melalui penulisan dialog dan voice-acting yang baik, anime ini berhasil menyajikan dengan sempurna komedi yang sebagian besar berasal dari percakapan para tokohnya. Terutama pada Machi dan Natsu, dia selalu mampu menggambarkan secara jelas keterbatasan pengetahuan yang dimiliki Machi, sebelum kemudian mengikutinya dengan tsukkomi yang pas dari Natsu. Dan untuk bagian visual, meski pada kenyataannya dia tidak berperan banyak dalam komedi, anime ini juga tidak sampai lalai dari menampilkan animasi dengan kualitas yang memuaskan.
- Tokoh/Karakter:
Kombinasi antara Machi dan Natsu merupakan sumber utama dari komedi di anime ini. Selain dari status mereka sebagai seorang Miko dan beruang sembahan yang seketika memberi anime ini warna khas, dengan Machi yang selalu mencari tahu dan Natsu yang memiliki pengetahuan yang dicari, mereka menciptakan situasi yang memungkinkan perbincangan seputar hal-hal modern untuk muncul secara alami, dan kemudian kesalahpahaman tentangnya untuk terus-menerus terjadi. Namun, sebagaimana yang telah digambarkan di atas, para tokoh lain tidak pernah mampu menawarkan kontribusi serupa kepada komedinya. Mereka tidak punya sesuatu yang unik agar setidaknya karakter mereka secara individu terlihat menarik, ataupun membentuk kombinasi yang efektif untuk menghasilkan situasi yang lucu. Meski mereka masih tetap memiliki fungsi dalam hal memicu jalan cerita di beberapa episode, seperti Yoshio yang akan selalu mencoba berbagai macam cara untuk mempromosikan Kumademura, karena tidak bisa menjadi hiburan tersendiri, durasi yang menampilkan mereka hanya akan terasa bagaikan waktu menunggu yang panjang dan membosankan sebelum Machi dan Natsu akhirnya muncul di layar.
- Overall Score:
Anime ini sebenarnya sangat berpotensi menjadi sebuah komedi yang sempurna. Dengan kombinasi tokoh yang menciptakan situasi kondusif untuk terus menghasilkan lelucon dan juga kreativitas tanpa akhir dalam cara penyajiannya, dia lebih dari mampu untuk menghibur anda di setiap detiknya. Namun anehnya, kemampuan anime ini seolah berhenti hanya sampai pada tokoh Machi dan Natsu, sebab ketika bermaksud melibatkan tokoh-tokoh yang lain, dia mendadak tidak lagi sanggup menghasilkan kombinasi ataupun lelucon yang sama efektif. Maka, sebagai akibatnya, tergantung kepada siapa tokoh yang sedang tampil, apakah itu dari komedi terbaik ke komedi yang hambar atau sebaliknya, kualitas anime ini dapat seketika berubah kapan saja. Skor 7,5 dari 10 (Good comedy, dull characters)
DVD/Blu-ray:
Goods:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar