- Judul: 終末なにしてますか? 忙しいですか? 救ってもらっていいですか? (Shuumatsu Nani Shitemasu ka? Isogashii Desu ka? Sukutte Moratte Ii Desu ka?)
- Judul Alternatif: SukaSuka; World End - What do you do at the end of the world? Are you busy? Will you save us?;
- Tipe: TV (April 2017)
- Genre: Drama; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Ketika sejumlah monster mendadak muncul dan mengamuk, seluruh umat manusia akhirnya punah, dan para penghuni permukaan bumi yang lain terpaksa mengungsi ke pulau-pulau terapung di angkasa. Sekitar lima ratus tahun berselang, Willem Kmetsch ditemukan berhasil selamat dari kepunahan, tetapi setelah selama ini mengabdikan dirinya hanya untuk melindungi manusia, dia merasa tidak punya tempat di dunia yang baru tersebut, sampai kemudian dia bergabung di militer dan ditugaskan menjadi pengasuh bagi para prajurit peri. Menyaksikan sekelompok gadis yang hidup hanya untuk bertarung hingga tewas, Willem kini sekali lagi menemukan orang-orang yang ingin dia lindungi.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini jelas bermaksud mengajak penonton untuk bersimpati kepada Chtholly dan para gadis peri lainnya, namun dia tidak pernah benar-benar berhasil menghadirkan suasana tragis pada ceritanya seperti yang dia harapkan. Salah satu alasannya adalah karena anime ini tidak mampu menerangkan dengan baik latar belakang sehingga nasib mereka harus sedemikian tragis. Mengapa hanya Dug Weapon yang bisa dipakai mengalahkan monster-monster? Mengapa kekuatan mereka cuma dapat dikeluarkan secara maksimal apabila para gadis itu berniat mati? Bukan berarti bahwa semua hal tersebut mustahil terjadi, hanya saja anime ini seolah meminta secara spesifik begitu banyak persyaratan khusus yang rasanya tidak diperlukan. Apakah selama lima ratus tahun belum pernah ada seorang pun yang coba memikirkan cara alternatif untuk mengalahkan monster agar mereka tidak mesti sepenuhnya bergantung kepada Dug Weapon!? Anime ini terkesan terlalu memaksa menciptakan sebuah situasi yang mewajibkan supaya Chtholly dan para gadis lainnya tewas, maka jika memang ada yang perlu dikasihani, hal itu hanyalah kenyataan bahwa mereka harus menjadi tokoh di cerita ini. .... Alasan yang lain adalah karena, ketika dia gagal memberi latar belakang yang meyakinkan, anime ini kemudian justru berusaha mendesak penonton untuk merasa iba melalui dramatisasi berlebihan pada tingkah laku para tokohnya. Sebagai contoh, dia membuat Willem hampir selalu akan segera terisak tatkala mengetahui suatu masalah baru pada diri Chtholly, dan kemudian akan mengungkapkan isi hatinya dengan cara yang begitu puitis. Anime ini seolah ingin berkata langsung kepada penonton, "Lihat, kisah mereka sangat menyedihkan, bukan? Seharusnya anda juga ikut bersedih." Namun, jika ada yang membujuk dengan terlalu gigih, bukankah ketulusan emosi di baliknya malah terasa semakin meragukan?
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Anime ini menyajikan audio visual yang cukup bagus. Meski tidak terdapat banyak adegan yang akan secara khusus menjadikannya terasa istimewa, dia selalu menampilkan animasi dan visual effects yang nyaman untuk disaksikan, serta voice-acting dan musik latar yang menyenangkan untuk didengar.
- Tokoh/Karakter:
Terlepas dari upaya anime ini untuk membungkusnya dengan warna tragedi, pada bentuknya yang paling dasar cerita Willem dan Chtholly sebenarnya tidak lebih daripada sebuah kisah romantis antara seorang pemuda dan seorang gadis. Dan syukurlah, dalam hal ini dia masih mampu menahan diri dari memberi hubungan mereka bumbu yang berlebihan hingga menjadi terlalu rumit. Anime ini menyingkirkan sebagian besar status mereka yang cenderung membingungkan sebagai prajurit peri dan pengasuhnya, dan membiarkan cinta Chtholly dan Willem justru lebih banyak berasal dari karakter mereka sebagai dua orang yang sama-sama berada di ambang keputusasaan. Maka ketika mereka kemudian saling memberi harapan dan tujuan hidup yang baru, penonton setidaknya akan dapat segera memahami unsur romantis di dalam hubungan mereka.
- Overall Score:
Barangkali ungkapan yang tepat untuk menggambarkan anime ini adalah kisah romantis yang setengah matang. Berkat perkembangan hubungan yang masuk akal di antara para tokohnya, dia masih sanggup memberi nuansa manis dan hangat layaknya suatu romance yang baik, namun kegagalannya untuk memberi kisah latar dan setting yang mendukung akhirnya menyebabkan anime ini tidak pernah mampu menjadi tragedi yang menggugah hati. Secara matematis, dia sudah melakukan cukup banyak hal positif untuk mendapatkan skor 8 dari 10, tetapi jika anda khusus mengharapkan sebuah cerita yang emosional, anime ini mungkin akan lebih cenderung terasa mengecewakan. (Enjoyable romance, disappointing tragedy)
Ini sad ending gak ?
BalasHapusSetidaknya, anime ini bermaksud menjadi cerita yang emosional.
Hapuskalo menurutku mengecewakan, soalnya chtholyy mati dan yah endingnya gak memuaskan
Hapus