- Judul: ISUCA
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2015)
- Genre: Actions; Supernatural; Romance;
- Episode: 10
- Rating: Extreme Violence and Strong Eroticism (Frequent Nudity)
- Sinopsis:
Meski dengan penampilan yang biasa-biasa saja, Asano Shinichirou sesungguhnya adalah Magan, yaitu pemilik kemampuan langka untuk segera mengetahui Mana atau nama sesungguhnya dari makhluk Youma dan orang-orang yang menggunakan kekuatan roh. Ketika dia sedang mencari tambahan uang, gurunya mengirim Shinichirou untuk bekerja sebagai pembantu di rumah Shimazu Sakuya, gadis calon pewaris posisi kepala Klan Shimazu yang telah memburu dan membasmi Youma sejak Zaman Kamakura, dan setelah mengetahui bahwa ternyata dia juga memiliki kekuatan roh yang sangat besar, Shinichirou pun menjadi aset berharga bagi Sakuya dan Klan Shimazu saat mereka menghadapi seorang musuh misterius.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Dalam hal menyajikan sebuah misteri, anime ini mampu menata jalan ceritanya dengan rapi. Setiap pertarungan bukan sekadar momen untuk melihat para tokohnya beraksi, melainkan diatur agar secara bertahap mengungkap sedikit demi sedikit rahasia seputar Sakuya dan Klan Shimazu, sehingga tidak ada episode yang berlalu kecuali memberikan suatu informasi baru kepada penonton. Namun sayangnya, anime ini tidak bisa mencapai hasil yang sama dalam hal mengisi ceritanya dengan emosi apapun. Satu contoh, tidak ada nuansa tegang yang muncul pada semua pertarungan tadi, karena para tokohnya tidak pernah terasa sungguh-sungguh berada dalam bahaya. Meski sebagian Youma memang masih terlihat cukup tangguh, mereka semua tidak pernah terkesan mengancam siapapun. Barangkali penyebabnya adalah dari bagaimana anime ini menggambarkan cara bertarung tokoh-tokohnya yang sangat monoton, dan jika pun ada sedikit variasi, pada dasarnya semua solusi yang digunakan untuk mengakhiri pertarungan terlalu sederhana sehingga akhirnya justru terasa layaknya suatu ending yang mengecewakan. Alhasil, hanya setelah beberapa episode awal, semua adegan aksi yang tampil kemudian sudah tidak lagi bisa dianggap serius.
Contoh yang lain, kisah Shinichirou dan Sakuya juga tidak pernah berhasil menjadi sebuah kisah romantis seperti yang seharusnya. Perkembangan hubungan mereka terjadi dengan begitu tiba-tiba -- tanpa ada penjelasan sedikit pun tentang bagaimana perasaan mereka perlahan berubah, kedua tokoh yang sebelumnya selalu bertengkar itu mendadak saling memandang dengan cara yang berbeda. Daripada romantisme, kisah mereka malah cenderung cuma memberi kesan konyol, dan demikian pula setiap insiden 'romantis' yang kemudian dipaksakan mengikuti selanjutnya. Anime ini telah menunjukkan bahwa dia sebenarnya tahu cara menyusun dan membangun cerita yang baik, maka mungkin kesalahannya adalah terlalu fokus hanya pada salah satu sisi dari ceritanya, sementara dia seolah menulis sisi-sisi yang lain dengan seadanya saja.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Adegan-adegan aksinya masih bisa terlihat cukup bagus, terutama ketika para tokohnya atau Youma mengeluarkan kekuatan supranatural masing-masing, tetapi secara keseluruhan, animasi di anime ini termasuk buruk. Gerakan yang aneh, pose tubuh yang tidak alami, dan penempatan posisi para tokoh yang berubah-ubah atau keliru dari segi perspektif -- kualitas visualnya bahkan terkadang begitu rendah hingga dia cuma bisa ditertawakan, padahal wujud utama anime ini bukanlah sebuah komedi. Sebagai media penyajian, semua kekurangan tersebut memang tidak sampai mempengaruhi cerita, tetapi bagaimanapun juga, visualisasi buruk yang terlalu banyak tetap berpotensi mengganggu konsentrasi penonton.
- Karakter:
Sebagaimana yang sudah sempat disebutkan di atas, alasan hubungan Shinichirou dan Sakuya terasa hambar dan bahkan konyol adalah karena perubahan perasaan mereka yang terlalu tiba-tiba. Hal ini juga ditemukan pada tokoh-tokoh yang lain. Bukan yang paling drastis, maka sebetulnya semua perubahan tersebut masih akan selalu berada dalam batas pemahaman penonton, tetapi yang menjadi masalah ialah bahwa dia tidak terjadi secara alami. Seolah-olah, entah apakah karena kelalaian ataukah memang karena keterbatasan kemampuan anime ini, terdapat satu atau lebih tahapan dalam perkembangan karakter mereka yang seharusnya ada namun ternyata hilang, menyisakan gap yang jelas yang selanjutnya menyebabkan keseluruhan rangkaian justru terlihat aneh. Padahal, anime ini telah memulai dengan pemetaan karakter yang cukup cermat -- Suseri yang dingin dan senantiasa tenang, misalnya, berlawanan 180 derajat dari Sakuya sehingga terasa sebagai saingan alaminya untuk menjadi kepala Klan Shimazu, atau Tamako, yang selalu berada di dekat Shinichirou bukan secara asal-asalan, melainkan karena dia mesti sepenuhnya patuh kepada Shinichirou sebagai orang yang mengetahui Mana miliknya -- hanya saja, ketika dia lalu hendak melangkah lebih jauh dari karakter dasar mereka, anime ini seperti benar-benar kebingungan harus bagaimana.
- Overall Score:
Anime ini sudah cukup berhati-hati dengan melakukan perencanaan sejak awal, namun sayang, perencanaan tersebut ternyata tidak komprehensif. Dia menunjukkan kecermatan pada beberapa bagian tertentu dari cerita dan karakter para tokohnya, tetapi kemudian dia seolah sepenuhnya mengabaikan bagian-bagian yang lain. Akibatnya, meski di satu sisi upaya yang telah dia lakukan tetap pantas mendapat pengakuan, secara keseluruhan anime ini merupakan sebuah karya yang gagal, terlebih ketika kualitas visual yang begitu rendah juga melenyapkan kemungkinan untuk menjadi setidaknya suatu hiburan bagi mata anda. Nilai 6,5 dari 10 (Incomprehensive planning)
apa cuma gue yg anggap bahwa kepala sama tubuh dari para karakternya tidak sesuai. ditambah lg fanservice yg keterlaluan vulgarnya membuat anime ini masuk pada barisan terbawah.
BalasHapus