- Judul: ローリング☆ガールズ (Rolling Girls)
- Judul Alternatif: The Rolling Girls;
- Tipe: TV (Januari 2015)
- Genre: Comedy; Action;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Setelah suatu perang besar yang berakhir dengan hilangnya pemerintahan pusat, wilayah-wilayah di Jepang memerdekakan diri hingga kemudian menjadi sembilan negara baru. Demi menjaga perdamaian di antara mereka, negara-negara tersebut menyepakati Deklarasi Twin Tower, yang menyebutkan bahwa setiap konflik diselesaikan melalui pertarungan satu-lawan-satu oleh seorang perwakilan dari masing-masing negara yang disebut Mosa. Sebagai warga Tokorozawa, Moritomo Nozomi sangat mengagumi Mosa mereka, Mattcha Green, maka ketika pada suatu hari Mattcha Green terluka sehingga tidak dapat menjawab permohonan bantuan dari orang-orang, dia pun terdorong menggantikannya untuk sementara. Pemohon pertama yang ditemui Nozomi adalah Misono Chiaya, seorang gadis yang bermaksud mengumpulkan batu-batu merah muda misterius yang selama ini seolah jatuh begitu saja dari langit, dan karena secara kebetulan semua imbalan yang dijanjikan pemohon-pemohon berikutnya adalah batu-batu tersebut, Nozomi dan Chiaya, dan ditemani juga oleh Kosaka Yukina yang sedang mencari inspirasi serta Hibiki Ai yang ingin menjadi lebih kuat, mereka semua lalu melakukan perjalanan bersama ke beberapa negara lain di Jepang.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Cerita anime ini tidak memiliki arah yang jelas. Tugas mengumpulkan batu-batu merah muda itu tidak pernah terasa sebagai misi penting yang harus diselesaikan, sebab Nozomi dan teman-temannya ternyata akan segera mengembalikan setiap batu yang mereka dapatkan. Dan hal ini selanjutnya juga menjadikan semua konflik yang mereka hadapi seolah kehilangan tujuan. Karena bukan merupakan batu loncatan yang membawa Nozomi selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan suatu misi tertentu, masing-masing konflik tersebut akhirnya terkesan sebagai kisah terpisah yang hanya berusaha secara samar-samar memperkenalkan budaya dan ciri khas setiap daerah. Mungkin masih tidak apa-apa seandainya mereka disampaikan melalui storytelling yang baik, tetapi nyatanya tidak demikian, maka kecuali penonton sudah lebih dahulu memiliki cukup pengetahuan dasar seputar budaya dan ciri khas yang dimaksud, kisah-kisah ini tidak pernah tampak lebih daripada serangkaian cerita sederhana dengan tema yang terus berulang tentang perseteruan beberapa kelompok.
Namun, ini bukan kemudian berarti bahwa cerita anime ini sama sekali tidak bisa dinikmati. Kisah latarnya, yaitu tentang perjalanan Nozomi dan teman-temannya untuk menjawab permintaan bantuan dari orang-orang, dibangun dengan cukup baik, sehingga setidaknya transisi dari satu konflik ke konflik berikutnya tetap mengalir lancar dan alami. Tidak ada yang mulai secara tiba-tiba, dan tidak ada pula yang berakhir secara kasar. Lalu, sesekali juga muncul bagian komedi yang ditulis dengan pandai. Sebagian lelucon yang hanya mengandalkan slapsticks memang tidak terlalu efektif, tetapi sebagian lelucon lain yang menggunakan komentar dan memanfaatkan karakter para tokohnya hampir pasti akan membuat siapapun tertawa. Bahkan jika hal-hal kecil ini dinilai belum cukup untuk menjadikan anime ini lebih baik, setidaknya mereka mampu mencegahnya dari terasa membosankan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Meski animasi di anime ini bukan yang paling peduli terhadap detil, kemampuannya untuk menjaga kehalusan gerakan para tokohnya termasuk luar biasa. Aksi-aksi pertarungan merupakan atraksi utamanya, tetapi tanda-tanda dari keunggulan ini dapat ditemukan hampir di setiap adegan, menjadikan anime ini senantiasa enak dilihat.
Sementara pada bagian audio, walaupun telah disebutkan bahwa lelucon yang menggunakan komentar-komentar dari para tokohnya adalah komedi yang pandai, hal ini tetap tidak akan berhasil kecuali disampaikan dengan benar. Oleh karena itulah, voice-acting yang sempurna merupakan elemen penting dari anime ini. Apakah itu dalam percakapan untuk menggambarkan situasi tertentu ataukah sekadar seruan singkat untuk menunjukkan bagian jenaka dari suatu lelucon, pengaturan intonasi pada setiap ucapan selalu tepat.
- Karakter:
Entah mengapa, anime ini tidak dapat memasukkan baik tokoh Yukina maupun Ai ke dalam cerita dengan sempurna. Padahal Nozomi yang bermaksud menggantikan pahlawannya dan Chiaya yang berusaha mengumpulkan batu-batu merah muda telah memulai perjalanan mereka dengan bagus, namun tidak ada alasan yang cukup kuat bagi Yukina dan Ai yang baru saja bertemu untuk kemudian ikut serta dan melibatkan diri dalam berbagai masalah. Alhasil, daripada bisa disebut sebagai tokoh utama, mereka justru sama saja dengan tokoh-tokoh tambahan yang mereka temui di sepanjang perjalanan, yang muncul ke permukaan sesaat tetapi kemudian dapat segera terlupakan begitu mereka menghilang dari layar, meski mungkin dengan durasi tampil yang sedikit lebih lama. .... Namun, di sisi lain, apabila anime ini dilihat sebagai komedi, mereka berdua merupakan sumber lelucon yang sangat berguna. Sikap Ai yang cenderung liar dan tidak punya aturan siap membuat kekacauan kapan saja, sementara kebiasaan Yukina untuk tersesat serta gaya lukisannya yang unik adalah obyek yang dapat seketika diubah menjadi lelucon dalam banyak bentuk. Mereka mungkin tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari cerita anime ini, tetapi keduanya jelas tetap berfungsi dengan baik.
- Overall Score:
Seseorang yang biasa-biasa saja tetap bisa melakukan sesuatu yang luar biasa. Pesan yang hendak dia sampaikan juga tercermin pada anime ini sendiri. Kemampuannya dalam bercerita dan menulis karakter tokoh masih jauh dari sempurna, bahkan sebagian orang mungkin akan menyebutnya sebagai kegagalan, namun melalui hal-hal yang lebih kecil anime ini tetap mampu melaksanakan tugasnya yang paling penting, yaitu untuk menghibur penonton. Tidak ada jaminan bahwa anda akan menyukainya, tetapi pada saat yang sama, anime ini juga pasti tidak akan membiarkan anda merasa bosan. Nilai 8 dari 10 (Adequately entertaining)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar