Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 13 Maret 2015

CAPTAIN EARTH

- Judul: キャプテン・アース (Captain Earth)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: SciFi; Action; Romance;
- Episode: 25
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Selama ini Manatsu Daichi mengira bahwa ayahnya yang seorang astronaut tewas dalam sebuah kecelakaan, namun ketika dia sekali lagi mengunjungi Tanegashima dan secara diam-diam masuk ke dalam fasilitas milik organisasi pengembang teknologi luar angkasa GLOBE tempat ayahnya pernah bekerja, dia pun menyadari bahwa ternyata bumi tengah diserang oleh makhluk-makhluk yang disebut Kill-T-Gang dan GLOBE sesungguhnya adalah benteng pertahanan terakhir umat manusia dari kebinasaan. Tanpa sengaja, Daichi juga mendapatkan kemampuan untuk mengendalikan senjata tercanggih GLOBE, Earth Engine, dan dengan menggunakannya, dia kemudian menjadi kesatria pelindung bumi, Captain Earth.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Episode-episodenya tidak terhubung dengan baik, dan banyak insiden di dalam ceritanya terasa terlalu dipaksakan untuk terjadi. Para Mid Summer's Knights (what a silly name, by the way) dan para Kill-T-Gang, misalnya, mereka selalu mendapatkan kekuatan-kekuatan baru yang entah dari mana asalnya. Alhasil, anime ini tampak lebih seperti serial kartun anak-anak yang tokoh jagoannya akan menghadapi musuh dan tantangan baru di setiap episode tanpa mempedulikan korelasi dengan kejadian di episode sebelumnya. Meski demikian, seharusnya bukan hal yang paling buruk seandainya memang cuma sampai di situ, karena animasi yang bagus setidaknya akan menjamin bahwa masing-masing episode tetap menghibur secara visual, namun ternyata, anime ini kemudian juga berusaha terdengar canggih. Dia terus mengeluarkan istilah-istilah asing di setiap episode, dan mengingat bagaimana episode-episodenya tidak terhubung dengan baik, daripada membantu memperjelas settingnya, istilah-istilah tersebut akhirnya justru menjadi setumpuk informasi sampah yang hanya menyebabkan anime ini terasa cenderung membingungkan. Tetapi, yang paling mengherankan, semua kekacauan ini terkesan sudah direncanakan sejak awal. Anime ini seolah sengaja membuat dirinya sendiri tampak konyol dan kekanak-kanakan, maka mungkin menilainya dengan serius adalah hal yang keliru. Barangkali, cerita anime ini adalah karya asal-asalan yang sudah semestinya dianggap sepele.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Jika ada yang bisa dibanggakan dari anime ini, hal itu tentu adalah animasinya yang sangat bagus. Aksi-aksi pertempuran antar robotnya terlihat begitu indah hingga satu-satunya kekurangan anime ini dari segi visual adalah bahwa dia tidak menampilkan lebih banyak adegan semacam ini. Bukan masalah besar, memang, tetapi ketika cerita dan para tokohnya tidak menawarkan apapun yang sama menarik, kekurangan tersebut pun kemudian secara otomatis patut disayangkan.

- Karakter:
Seolah hendak mengikuti trend pada ceritanya, para tokoh di anime ini juga membingungkan. Bukan berarti bahwa mereka sulit dipahami, tetapi berulang kali pilihan tindakan mereka terasa tidak alami dan perubahan sikap mereka terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang masuk akal. Ketika baru pertama kali melihat Kill-T-Gang dan punya firasat bahwa mereka akan membahayakan bumi, daripada merasa kaget atau cemas, Daichi mendadak memutuskan akan menghadapi mereka, padahal saat itu dia belum tahu kalau dia memiliki kapabilitas seperti apapun. Meski jika dia berpikir harus melakukan sesuatu, bukankah normalnya seorang pemuda seperti dirinya akan memilih untuk segera memberitahukan seseorang tentang apa yang dia lihat? Namun, bukan, pilihan tindakan Daichi adalah langsung maju ke garis terdepan dan menghentikan ancaman besar terhadap bumi tersebut sendirian. Begitu juga ketika dia rela mengorbankan Teppei demi melindungi stasiun angkasa Tenkaidou. Bagi seseorang yang baru saja mulai bertempur sekitar satu bulan sebelumnya, dan itupun hanya sesekali di antara waktu yang lebih banyak dia habiskan bersama teman-temannya, dari mana ketetapan hati yang begitu kuat itu berasal? Kelihatannya, hal ini disebabkan oleh anime ini yang hanya mementingkan peran yang mesti diisi para tokohnya dan mengabaikan kepribadian mereka sebagai individu. Daichi adalah sang pahlawan penyelamat bumi, maka semua yang dia lakukan haruslah yang paling heroik, meski tidak jelas mengapa dia melakukannya; Akari adalah pendukung yang akan menyelesaikan dari balik layar masalah tokoh-tokoh lain, maka dia harus menjadi seorang hacker genius yang mampu menguasai segala jenis sistem komputer dalam sekejap, meski tidak ada keterangan bagaimana dia mendapatkan kemampuan tersebut; dan seterusnya. Anime ini memang berhasil mencapai tujuannya -- para tokoh itu mengisi peran mereka dengan sangat baik, tetapi sebagai akibatnya, mereka juga jadi membingungkan, dan akhirnya membosankan

- Overall Score:
Anime ini tidak buruk ... jika anda juga tidak berharap banyak darinya. Dengan animasi yang konsisten bagus sejak awal hingga akhir, semua episodenya pasti akan selalu enak ditonton. Namun, tidak usah mencari storytelling yang tersusun baik atau tokoh-tokoh dengan kisah yang mendalam di sini. Sebagian besar insiden dipaksakan terjadi secara tiba-tiba, dan para tokohnya seolah hanya merupakan contoh model dari peran-peran tertentu. Kecuali anda memang menyukai cerita yang cenderung kekanak-kanakan, anime ini tidak untuk dianggap serius. Nilai 7 dari 10 (Silly story and characters)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7
Volume 8
Volume 9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar