- Judul: 偽物語 (Nisemonogatari)
- Judul Alternatif: -
-
Tipe: TV
- Genre: Comedy; Supernatural; Mystery
- Episode:
11
- Rating: Strong Violence
(Bloody Scenes) and Extreme Eroticism (Frequent Nudity)
-
Sinopsis:
Dua adik perempuan Araragi Koyomi, yaitu Karen dan
Tsukihi dijuluki sebagai Fire Sisters karena semangat mereka untuk
membela kebenaran. Namun kali ini, semangat mereka tersebut membawa
petaka ketika sedang berusaha menyelidiki kertas-kertas mantra palsu
yang beredar di kalangan murid SMP. Bermaksud menghadapi si pelaku
seorang diri, Karen justru menerima kutukan yang menyebabkannya
menderita demam tinggi yang dapat berujung kematian.
Review:
-
Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Komedi di anime ini
bisa menjadi benar-benar menggelikan atau justru sama sekali
membingungkan. Dengan menggunakan sarkasme, permainan kata dalam Bahasa
Jepang, parodi dari anime-anime lain, dan masih banyak lagi, anime ini
mungkin akan mengharuskan mata, telinga, dan otak anda untuk bekerja
penuh untuk sekadar memahami maksudnya, dan terlebih lagi untuk mengerti
bahwa hal tersebut lucu. Akan tetapi, jika hal ini bisa dianggap
sebagai tantangan, anime ini menawarkan sebuah jenis komedi yang paling
pintar dan inovatif.
Sayangnya dalam segi cerita, seolah bersusah
payah ingin menunjukkan statusnya sebagai sequel, anime ini menghabiskan
terlalu banyak waktunya untuk memperkenalkan kembali karakter-karakter
dari serial prequelnya yang sebenarnya kali ini tidak begitu berperan.
Akibatnya, cerita utamanya seputar Karen dan Tsukihi dipanjangkan secara
berlebihan hingga terdapat satu episode di mana jalan ceritanya nyaris
tidak berkembang sedikit pun. Sebagai sequel, anime ini merupakan
pelengkap yang sangat bagus, namun jika berdiri sendiri, anime ini
mungkin akan terasa tidak cukup.
- Audio Visual (Art,
Animasi, Voice Acting, dll):
Selain sangat mendukung elemen
misteri dari ceritanya, bagian visual dari anime ini juga benar-benar
artistik. Baik dalam hal gambar latarnya yang menggabungkan warna-warna
secara menakjubkan, seperti penggunaan putih untuk memberi kesan
sederhana namun tidak biasa sekaligus, dan juga merangkaikan garis-garis
serta gambar geometris untuk menciptakan setting yang tampak familiar
tetapi terasa begitu asing secara bersamaan, maupun dalam segi
sinematografi yang menampilkan banyak sudut kamera, close-up atau slow
motion untuk memberi variasi perspektif dari tiap-tiap scene, sangat
sulit menonton anime ini dan tidak merasa terinspirasi.
Bagian
dialognya dipersiapkan dengan sangat baik, dan ini merupakan hal yang
penting sebab sekitar sembilan puluh persen audio anime ini adalah
berupa dialog antara para karakter. Pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan
reaksi yang sesuai mengantarkan cerita anime ini berjalan tanpa membuat
siapapun terpaksa menyadari bahwa kebanyakan yang dilakukan karakternya
adalah bicara, musik latar yang mengalun tepat waktu membuat sebagian
dialog terdengar seperti narasi sehingga tidak pernah terasa terlalu
panjang atau membosankan, dan pada saat kata-kata mereka kurang penting,
komedi yang pandai (jika bisa dipahami) mencegahnya dari menjadi
sekadar omong kosong.
- Karakter:
Dengan
meniadakan sama sekali tokoh-tokoh figuran, karakter-karakter pada anime
ini seolah tinggal di kota paling sepi di seluruh dunia, namun bukan
itu yang membuat mereka begitu menonjol dan memorable. Dari
karakter-karakter yang lebih 'familiar' seperti Senjougahara Hitagi yang
menggabungkan ciri-ciri tsundere dan yandere sekaligus, hingga
karakter-karakter baru semisal Kaiki Deishuu yang jelas merupakan salah
seorang yang paling sulit ditebak yang pernah ada, anime ini memiliki
kumpulan karakter yang tetap akan unik bahkan di antara ratusan karakter
anime lain. Apakah itu karena gaya bicara, jalan pikiran, ataukah
tindak-tanduk aneh mereka, setiap karakter anime ini adalah misteri
tersendiri yang akan mengundang penonton untuk coba memahami mereka satu
demi satu.
- Overall Score:
Sebuah sequel yang
seharusnya sejak awal tidak dipisahkan, sebab dengan menjadi serial
tersendiri, anime ini tampaknya terpaksa memperkenalkan kembali
karakter-karakter lamanya, yang kemudian berdampak pada cerita barunya
sehingga menjadi terlalu dipanjangkan--unnecessarily overstretched.
Namun meski begitu, dengan visualisasi dan karakterisasi yang setara
dengan yang terbaik, anime ini tetap memiliki kualitas yang pantas untuk
dibanggakan. Nilai 8 dari 10 (A beautiful complement)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar