- Judul: 妖狐×僕SS (Inu X Boku SS)
- Judul Alternatif: Inuboku Secret Service
- Tipe: TV
- Genre: Romance; Comedy; Supernatural
- Episode: 12
Di dalam keluarga manusia keturunan siluman, sesekali seorang anak akan mewarisi kekuatan siluman tersebut dan dihormati sebagai reinkarnasinya, namun karenanya, dia tidak akan bisa berinteraksi dengan manusia lain sebagaimana umumnya. Lelah dengan perlakuan seperti itu, Shirakiin Ririchiyo memutuskan pindah ke Maison de Ayakashi atau Ayakashi-kan, sebuah kompleks apartemen mewah yang juga menyediakan jasa pengawal atau Secret Service kepada para penghuninya. Dia kemudian bersyukur mendapatkan Miketsukami Shoushi sebagai pengawalnya, tidak karena tingkat pengabdiannya yang luar biasa tinggi, tetap karena dia adalah orang pertama yang memperlakukan Ririchiyo sebagai dirinya dan bukan oleh statusnya di dalam keluarga.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Kisah romantis antara Ririchiya dan Miketsukami bukannya tidak menarik, bahkan sebenarnya cukup bagus, hanya saja butuh waktu terlalu lama hingga kisah tersebut benar-benar menjadi sebuah cerita. Sekitar tiga perempat dari keseluruhan anime ini digunakan hanya untuk mengungkapkan bagaimana Ririchiyo mulai menyadari perasaannya terhadap Miketsukami. Beruntung, untuk mengisi ruang-ruang kosong yang ditinggalkan oleh cerita yang diregangkan terlalu banyak, anime ini menyertakan selingan-selingan menyenangkan dalam bentuk komedi-romantis mini antara Watanuki dan Karuta serta komedi-komedi yang, meski termasuk sudah sangat klise, tetap sesekali mampu menghibur.
Ada sedikit masalah dengan setting-nya, terutama pada Maison de Ayakashi atau Ayakashi-kan. Apakah ini hanya kamuflase sebagai tempat berkumpulnya orang-orang berdarah siluman ataukah sebuah usaha bisnis kompleks apartemen mewah yang nyata dengan pelayanan ekstra? Karena kedua sisi tersebut merupakan bagian yang sama-sama esensial, anime ini tampaknya tidak bisa menentukan, sehingga akhirnya menghasilkan sebuah setting yang aneh. Sebuah kompleks apartemen mewah dengan pilihan pegawai dan penghuni yang sangat terbatas?
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Emosi pada bagian monolog dari karakter Ririchiyo di sepanjang cerita terasa terlalu dipaksakan kepada penonton. Pernah mendengar seseorang yang membaca puisi dengan ekspresi yang sangat berlebihan? Rasanya kurang lebih seperti itu, seolah karakter ini beusaha terlalu keras untuk membuat penonton ikut merasakan kesusahannya, yang, karena tidak ada orang yang menyukai jika emosinya dituntun secara terang-terangan, sayangnya tidak pernah berhasil. Mungkin permasalahannya ada pada voice-acting-nya, sebab jika dibandingkan dengan monolog karakter Miketsukami, hanya butuh satu episode, tetapi dengan cara pengucapan yang tepat penonton bisa langsung memahami kebahagiannya saat bertemu dengan Ririchiyo.
- Karakter:
Meski memiliki latar belakang yang sangat tidak biasa sebagai orang-orang berdarah siluman, anime ini berhasil menahan diri dari terlalu banyak berkutat pada sisi supernaturalnya yang memang hanya merupakan bumbu penyedap, dan karenanya, anime ini mampu menggambarkan karakter-karakternya sebagaimana sifat dan ciri khas mereka masing-masing, daripada terfokus pada keluarga atau kekuatan mereka yang tidak akan membantu apa-apa untuk ceritanya. Dengan bagian monolog yang ekstensif, penggambaran emosi Ririchiyo akan terasa berlebihan, tetapi hal itu tidak menutupi kenyataan bahwa karakter tersebut dipersiapkan dan dikembangkan dengan sangat baik, bahkan hingga pada titik di mana rasa kesepian yang dia rasakan jelas berbeda dari rasa kesepian Miketsukami meski secara sekilas terlihat serupa.
Sayangnya, di sisi lain, anime ini memiliki karakter-karakter konyol yang terlalu dipaksakan hadir. Karakter Kagerou sama sekali tidak berguna, dan karakter Natsume, meski sesekali berfungsi untuk mempercepat sesuatu terjadi, permainan-permainannya sangat dibuat-buat sehingga keseluruhan cerita di anime ini akan terasa lebih baik dan lebih alami tanpa kehadirannya.
- Overall Score:
Dengan cerita yang lambat mulai, ekspresi berlebihan pada monolognya, dan beberapa karakter yang konyol, anime ini memiliki nilai minus di semua bagian, tetapi pada saat yang sama dia juga memiliki nilai plus dalam bentuk komedi yang menghibur, monolog lain yang menyeimbangkan, dan juga karakter-karakter utama yang dikembangkan sangat baik. Mungkin anda tidak akan pernah benar-benar menyukai anime ini, tetapi anda juga tidak akan sampai ke titik untuk membencinya. Nilai 8 dari 10 (Just barely made it)
- Judul Alternatif: Inuboku Secret Service
- Tipe: TV
- Genre: Romance; Comedy; Supernatural
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional
Nudity)
- Sinopsis:Di dalam keluarga manusia keturunan siluman, sesekali seorang anak akan mewarisi kekuatan siluman tersebut dan dihormati sebagai reinkarnasinya, namun karenanya, dia tidak akan bisa berinteraksi dengan manusia lain sebagaimana umumnya. Lelah dengan perlakuan seperti itu, Shirakiin Ririchiyo memutuskan pindah ke Maison de Ayakashi atau Ayakashi-kan, sebuah kompleks apartemen mewah yang juga menyediakan jasa pengawal atau Secret Service kepada para penghuninya. Dia kemudian bersyukur mendapatkan Miketsukami Shoushi sebagai pengawalnya, tidak karena tingkat pengabdiannya yang luar biasa tinggi, tetap karena dia adalah orang pertama yang memperlakukan Ririchiyo sebagai dirinya dan bukan oleh statusnya di dalam keluarga.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Kisah romantis antara Ririchiya dan Miketsukami bukannya tidak menarik, bahkan sebenarnya cukup bagus, hanya saja butuh waktu terlalu lama hingga kisah tersebut benar-benar menjadi sebuah cerita. Sekitar tiga perempat dari keseluruhan anime ini digunakan hanya untuk mengungkapkan bagaimana Ririchiyo mulai menyadari perasaannya terhadap Miketsukami. Beruntung, untuk mengisi ruang-ruang kosong yang ditinggalkan oleh cerita yang diregangkan terlalu banyak, anime ini menyertakan selingan-selingan menyenangkan dalam bentuk komedi-romantis mini antara Watanuki dan Karuta serta komedi-komedi yang, meski termasuk sudah sangat klise, tetap sesekali mampu menghibur.
Ada sedikit masalah dengan setting-nya, terutama pada Maison de Ayakashi atau Ayakashi-kan. Apakah ini hanya kamuflase sebagai tempat berkumpulnya orang-orang berdarah siluman ataukah sebuah usaha bisnis kompleks apartemen mewah yang nyata dengan pelayanan ekstra? Karena kedua sisi tersebut merupakan bagian yang sama-sama esensial, anime ini tampaknya tidak bisa menentukan, sehingga akhirnya menghasilkan sebuah setting yang aneh. Sebuah kompleks apartemen mewah dengan pilihan pegawai dan penghuni yang sangat terbatas?
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Emosi pada bagian monolog dari karakter Ririchiyo di sepanjang cerita terasa terlalu dipaksakan kepada penonton. Pernah mendengar seseorang yang membaca puisi dengan ekspresi yang sangat berlebihan? Rasanya kurang lebih seperti itu, seolah karakter ini beusaha terlalu keras untuk membuat penonton ikut merasakan kesusahannya, yang, karena tidak ada orang yang menyukai jika emosinya dituntun secara terang-terangan, sayangnya tidak pernah berhasil. Mungkin permasalahannya ada pada voice-acting-nya, sebab jika dibandingkan dengan monolog karakter Miketsukami, hanya butuh satu episode, tetapi dengan cara pengucapan yang tepat penonton bisa langsung memahami kebahagiannya saat bertemu dengan Ririchiyo.
- Karakter:
Meski memiliki latar belakang yang sangat tidak biasa sebagai orang-orang berdarah siluman, anime ini berhasil menahan diri dari terlalu banyak berkutat pada sisi supernaturalnya yang memang hanya merupakan bumbu penyedap, dan karenanya, anime ini mampu menggambarkan karakter-karakternya sebagaimana sifat dan ciri khas mereka masing-masing, daripada terfokus pada keluarga atau kekuatan mereka yang tidak akan membantu apa-apa untuk ceritanya. Dengan bagian monolog yang ekstensif, penggambaran emosi Ririchiyo akan terasa berlebihan, tetapi hal itu tidak menutupi kenyataan bahwa karakter tersebut dipersiapkan dan dikembangkan dengan sangat baik, bahkan hingga pada titik di mana rasa kesepian yang dia rasakan jelas berbeda dari rasa kesepian Miketsukami meski secara sekilas terlihat serupa.
Sayangnya, di sisi lain, anime ini memiliki karakter-karakter konyol yang terlalu dipaksakan hadir. Karakter Kagerou sama sekali tidak berguna, dan karakter Natsume, meski sesekali berfungsi untuk mempercepat sesuatu terjadi, permainan-permainannya sangat dibuat-buat sehingga keseluruhan cerita di anime ini akan terasa lebih baik dan lebih alami tanpa kehadirannya.
- Overall Score:
Dengan cerita yang lambat mulai, ekspresi berlebihan pada monolognya, dan beberapa karakter yang konyol, anime ini memiliki nilai minus di semua bagian, tetapi pada saat yang sama dia juga memiliki nilai plus dalam bentuk komedi yang menghibur, monolog lain yang menyeimbangkan, dan juga karakter-karakter utama yang dikembangkan sangat baik. Mungkin anda tidak akan pernah benar-benar menyukai anime ini, tetapi anda juga tidak akan sampai ke titik untuk membencinya. Nilai 8 dari 10 (Just barely made it)
DVD@Amazon:
- Volume 1
- Volume 2
- Volume 3
- Volume 4
- Volume 5
- Volume 6
- Volume 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar