- Judul: 青春×機関銃 (Aoharu X Kikanjuu)
- Judul Alternatif: Aoharu X Machinegun;
- Tipe: TV (Juli 2015)
- Genre: Action; Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Mild Eroticism (Suggestive Themes)
- Sinopsis:
Tachibana Hotaru tidak tahu apa-apa tentang permainan Survival Game. Dia pun mulai bermain hanya karena berutang sangat banyak kepada Matsuoka Masamune sehingga terpaksa bergabung dengan tim Toy GunGun yang dipimpinnya. Namun setelah belajar lebih banyak dan mengikuti beberapa turnamen, dia akhirnya justru begitu tergila-gila dengan Survival Game. Hotaru bahkan sampai berani berambisi menjadi tim terbaik bersama Masamune dan Yukimura Tooru, meskipun dengan merahasiakan identitas aslinya sebagai seorang gadis, selama ini dia sebenarnya telah melanggar aturan paling dasar dari Toy GunGun yang hanya menerima anggota laki-laki.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Proses pembelajaran Hotaru untuk mengenal permainan Survival Game tampaknya telah diatur dengan cermat. Dari peraturan-peraturan dalam permainan hingga berbagai perlengkapan yang digunakan, setiap tahapan terasa tepat sebagai sesuatu yang akan secara alami dilalui oleh seseorang yang baru saja mulai bermain. Namun, untuk cerita tentang Hotaru dan Toy GunGun sendiri, anime ini terkesan terlalu terburu-buru. Semua insiden seolah terjadi begitu saja, laksana potongan-potongan cerita yang tidak saling terhubung dengan baik -- dia akan mulai secara mendadak dan juga kemudian berakhir dengan tiba-tiba. Walaupun jalan ceritanya masih bisa dimengerti, rasanya selalu ada satu atau dua adegan pengantar yang seharusnya hadir di sela-sela insiden tetapi ternyata hilang. Anime ini bagaikan melompat-lompat hanya langsung ke adegan-adegan inti yang paling bermakna, namun tanpa terlebih dahulu menjelaskan mengapa adegan-adegan tersebut memiliki makna. Alhasil, meski anime ini dapat segera meyakinkan siapapun bahwa Hotaru menyimpan emosi yang mendalam terhadap Toy GunGun secara khusus dan Survival Game secara umum, kemungkinan besar dia tidak akan mampu mengajak penonton untuk juga ikut merasakan emosi itu bersamanya.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Meski sesekali terlihat berlebihan, yang pasti visual effects di anime ini menjadikan adegan pertempurannya semakin seru. Dan ditambah pula dengan sound effects yang sesuai, setiap tembakan terasa sebagai suatu momen yang menegangkan. Namun, terdapat sedikit masalah pada voice-acting para tokohnya, terutama ketika mereka hendak menyajikan komedi. Leluconnya sendiri cukup mudah dipahami, tetapi mereka seperti tidak mampu menutupnya dengan tsukkomi yang benar, apakah itu karena timing yang agak terlambat ataukah cuma karena intonasi cara pengucapannya yang terdengar keliru. Yang lebih patut disayangkan lagi, kesalahan-kesalahan ini paling banyak terjadi pada tokoh utama Hotaru, yang berarti bahwa sebagian besar komedi di anime ini tidak efektif.
- Tokoh/Karakter:
Emosi para tokohnya sangat tidak menentu. Mereka bisa berubah dari bersemangat, lalu marah, dan akhirnya tiba-tiba begitu bersedih hingga merasa depresi. Bukan berarti bahwa hal ini mustahil, tetapi perubahan tersebut terjadi selalu hanya karena alasan yang sederhana, sehingga para tokohnya pun seolah tidak punya karakter yang pasti. Hotaru, misalnya, di satu saat dia akan begitu bernafsu untuk menang, namun sesaat kemudian dia akan langsung kebingungan dan sama sekali tidak tahu harus berbuat apa cuma karena seseorang telah mengucapkan sesuatu kepadanya. Apakah dia seharusnya memiliki jiwa yang kuat, ataukah justru mental yang lemah? Meski cerita yang terburu-buru mungkin juga berperan, pemicu utama di balik ketidak pastian ini tampaknya adalah upaya anime ini untuk membuat momen-momen tertentu terasa sedramatis mungkin. Selalu ada ucapan atau tindakan istimewa di dalam setiap adegan yang dimaksudkan untuk menggugah hati para tokohnya, maka demi menunjukkan hal tersebut, perilaku mereka pun diharuskan berubah secara drastis. Hotaru sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, Matsuoka yang biasanya penuh percaya diri akan tiba-tiba gemetar ketakutan, dan Yukimura yang seharusnya sulit bekerja sama dengan orang lain oleh karena suatu kejadian traumatis di masa lalu akan segera melupakan semuanya dan sebaliknya mendukung Hotaru sekuat tenaga. Jika hanya sesekali mungkin masih bisa diterima, tetapi karena perubahan seperti ini terjadi sampai beberapa kali dan bahkan terkadang di dalam satu episode, karakter para tokohnya, yang dapat berganti wujud setiap saat, tidak lagi punya makna sedikit pun.
- Overall Score:
Jika disimpulkan, anime ini memiliki satu masalah utama, yaitu kecenderungannya untuk mengubah segala hal lebih dramatis. Bukan hanya menjadikan jalan ceritanya kemudian tidak terhubung dengan baik, masalah ini akhirnya juga menyebabkan karakter para tokohnya seolah tidak punya wujud pasti. Kecenderungan yang sama memang mampu menghasilkan visualisasi pertempuran Survival Game yang seru dan menegangkan, namun selain dari itu, anime ini seharusnya bisa menjadi jauh lebih baik cukup dengan sedikit menahan diri. Nilai 6,5 dari 10 (Rushed story, capricious characters)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar