- Judul: 魔法科高校の劣等生 (Mahouka Koukou no Rettousei)
- Judul Alternatif: The irregular at magic high school;
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: Action; Sci-Fi; Supernatural; Romance;
- Episode: 26
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Pada akhir abad ke-21, sihir diakui sebagai senjata yang sangat efektif di dalam pertempuran. Maka negara-negara di seluruh dunia pun mulai saling berlomba membangun institusi untuk mencari dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Kokuritsu Mahou Daigaku Fuzoku Dai-ichi Koukou merupakan salah satu institusi tersebut. Namun, meski sekilas mereka yang diterima masuk bersekolah di sana semuanya adalah orang-orang istimewa, pada kenyataannya mereka kemudian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu para murid teladan atau Yuutousei dan para murid gagal atau Rettousei. Dan meskipun sebenarnya unggul dalam banyak keahlian lain, sistem penilaian yang cuma mementingkan kemampuan sihir seseorang akhirnya menggolongkan Shiba Tatsuya sebagai Rettousei.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini tampaknya disusun melalui perencanaan yang sangat matang. Sebagai permulaan, dia berhasil menjadikan sihir terasa benar-benar seperti sebuah teknologi baru. Tentu saja, sumber sihir itu tetap merupakan hal yang fiktif, maka semua teknologi yang diajukan oleh anime ini tidak pernah lebih daripada omong kosong, tetapi paling tidak dia menyajikannya dengan pendekatan ilmiah. Dia cukup peduli untuk mempertimbangkan baik metode pengklasifikasian sihir maupun korelasinya dengan hukum-hukum fisika, dan ini jelas bukan sesuatu yang dikerjakan secara asal-asalan. Demikian pula dengan bagaimana anime ini membangun settingnya. Penggunaannya sebagai senjata di dalam perang merupakan latar belakang yang masuk akal atas ketertarikan yang cenderung mendadak terhadap sihir, dan kemudian segregasi yang timbul di antara para murid adalah dampak yang logis ketika mereka mulai dinilai menurut kemampuan. Kedua hal ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah sihir seperi Dai-ichi Koukou bukan hadir begitu saja, melainkan didasari oleh pemikiran cermat yang menjelaskan sebab dan akibatnya.
Sayangnya, semua perencanaan tersebut akhirnya nyaris tidak berarti apa-apa atau bahkan malah berbalik melemahkan anime ini, sebab ternyata setiap aspek di dalam dunianya dibintangi oleh hanya satu orang, yaitu Shiba Tatsuya. Sihir sebagai ilmu pengetahuan?--Tatsuya adalah orang yang paling menguasainya. Perlombaan negara-negara dalam mengimplementasikan sihir pada kekuatan militer?--Tatsuya merupakan aset nasional yang tidak tergantikan. Segregasi yang terjadi di antara pada murid di sekolah sihir?--Tatsuya adalah orang pertama yang mendobraknya. Persaingan dengan sekolah-sekolah sihir yang lain?--Tatsuya merupakan kunci yang memberi keunggulan pada Dai-ichi Koukou. Alhasil, semakin luas dan kompleks setting anime ini justru hanya menjadi semakin terasa aneh. Bagaimana satu orang bisa menjuarai begitu banyak hal sekaligus!? Padahal, dari segi storytelling, jalan cerita anime ini sebenarnya juga termasuk salah satu yang telah disusun dengan seksama sehingga insiden demi insiden yang terjadi selalu mengalir secara alami, tetapi entah mengapa, dia enggan melepaskan diri dari Tatsuya.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi di anime ini terlihat luar biasa pada hampir semua adegan, namun yang paling membuatnya istimewa adalah bahwa dia berhasil menampilkan sihir sebagai sejenis teknologi. Aplikasinya yang memerlukan proses daripada muncul seketika seolah mengindikasikan bahwa sihir-sihir tersebut memang melalui suatu mekanisme dan serangkaian kalkulasi di baliknya.
Hanya saja, pada bagian audio, beberapa dialog anime ini terasa terlalu kaku, terutama ketika para tokohnya sedang memperkenalkan diri atau tokoh lain. Seharusnya hal tersebut tidak akan banyak mengganggu, tetapi sesekali anime ini mungkin akan terdengar ... agak konyol.
- Karakter:
Singkatnya, karakter Shiba Tatsuya terlalu sempurna, dan hal itu menjadikannya benar-benar membosankan. Meskipun anime ini ingin menggambarkan bahwa mentalnya telah ditempa secara langsung dalam medan tempur, sikap Tatsuya yang sama sekali tidak terpengaruh dalam situasi seperti apapun dan seolah sudah memiliki semua jawaban untuk setiap masalah membuatnya tampak seperti robot yang tidak punya emosi. Sementara pada sisi kemampuan fisik, Tatsuya adalah seorang ahli Ninjutsu dengan kecepatan yang memungkinkannya untuk menahan peluru, dia dapat seketika menganalisa dengan teliti tahapan-tahapan pada segala jenis sihir, dia sanggup menembak dari jarak ratusan meter dengan akurasi yang menakjubkan, dia mampu menyembuhkan luka yang paling parah sekalipun hanya dalam sekejap, dan dia bahkan juga memiliki pandangan yang menembus dinding! -- walaupun dia mungkin tidak mampu menggunakan sihir secepat orang lain, apakah ada yang bisa menyangkal jika dikatakan bahwa Tatsuya tetap dapat melakukan apa saja yang dia inginkan? He's practically a god!! Dan apa yang menarik dari kisah seorang tokoh yang hanya perlu menarik pelatuk senjatanya lalu -- Puff! -- semua rintangan yang menghalanginya sudah langsung hilang?
Buruknya lagi, tidak ada tokoh lain yang berperan cukup penting untuk setidaknya menyediakan sudut pandang alternatif. Karakter mereka memang bervariasi, tetapi mereka tidak pernah berfungsi lebih daripada untuk sekadar muncul pada adegan-adegan pertarungan, dan meski masing-masing memiliki kisah latar sendiri, semua informasi itu pada akhirnya tidak berarti banyak dan berlaku hanya untuk sesaat. Bahkan tidak pula Shiba Miyuki, yang seharusnya menjadi tokoh utama perempuan di anime ini. Kecuali barangkali untuk bereaksi atas segala hal yang berkaitan dengan kakak kesayangannya, dia seperti tidak punya peran khusus.
Syukurlah, pada pertengahan kedua dari cerita anime ini, sang Rettousei akhirnya digantikan oleh tokoh-tokoh utama yang lain. Muncul berikutnya adalah Oogura Ryuuya, anggota unit pasukan khusus dari militer Jepang yang unggul baik dalam hal pertempuran langsung di medan perang maupun dalam hal taktik, dan Taurus Silver, seorang pengembang senjata legendaris yang begitu jenius hingga mempersingkat kemajuan teknologi sepuluh kali lebih cepat, dan juga seorang pemuda misterius, anggota rahasia keluarga penyihir Yotsuba yang disebut-sebut akan menjadikan mereka lebih kuat daripada siapapun. ... Oh, tunggu dulu. Semua tokoh tersebut ternyata merupakan orang yang sama! .... Ya, itu benar. Mereka semua masih tetap Shiba Tatsuya yang agung.
- Overall Score:
Anime ini melakukan persiapan matang yang akan membuat banyak anime lain tampak sederhana, lalu mengapa settingnya yang luas dan kompleks semakin lama justru terasa semakin monoton? Jawaban singkatnya adalah karena persiapan tersebut tidak sampai menyentuh para tokohnya. Keterlibatan Tatsuya dalam segala hal menyebabkan semua insiden seolah bertumpuk hanya pada satu titik daripada menyebar dan mengesankan suatu dunia yang menarik untuk dijelajahi, sedangkan kemampuannya yang laksana seorang dewa menjadikan informasi-informasi mendetil yang telah susah payah disajikan akhirnya nyaris tidak memiliki makna apa-apa. Jika hanya menginginkan adegan-adegan pertarungan yang memukau, visual anime ini pasti akan memuaskan anda, terlebih berkat dukungan storytelling yang mampu memberi pengantar yang kuat di balik pertarungan-pertarungan tersebut. Namun jika anda peduli dengan pengembangan karakter para tokoh di dalam cerita, anime ini termasuk salah satu yang paling membosankan. Nilai 7,5 dari 10 (Boring characters)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar