Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 06 Juni 2014

WIZARD BARRISTERS ~BENMASHI CECIL~

- Judul: ウィザード・バリスターズ~弁魔士セシル (Wizard Barristers ~Benmashi Cecil~)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2014)
- Genre: Action; Supernatural;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Physical Harm) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Ditakuti dan dibenci, para pengguna sihir atau Udo selalu mendapatkan perlakuan diskriminatif dari masyarakat, dan termasuk salah satu korbannya adalah ibu dari Sudou Cecil yang keliru didakwa sebagai pembunuh. Demi membebaskannya, Cecil belajar keras sehingga pada usia 17 tahun dia telah resmi menjadi seorang Benmashi, yaitu pengacara yang khusus membela Udo di pengadilan. Sambil bekerja di Kantor Hukum Butterfly, Cecil pun kemudian berusaha sedikit demi sedikit mengumpulkan bukti untuk kasus ibunya, dan di luar dugaan, yang dia temukan adalah bahwa dakwaan tersebut ternyata bukanlah sekadar kekeliruan biasa, melainkan bagian kecil dari sebuah rencana yang jauh lebih besar.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Tema sistem peradilan, terutama yang mengangkat sisi pengacara, terbilang sangat unik di anime, tetapi sayangnya, anime ini tidak mampu memanfaatkannya untuk menghasilkan sebuah cerita yang baru dan berbeda. Sebab, tema tersebut ternyata kemudian dikalahkan oleh tema lain dari anime ini, yaitu tentang sihir. Sepak terjang Cecil di pengadilan hampir tidak pernah diperlihatkan, dan apabila menemui jalan buntu, dia akan menyelesaikan semuanya hanya dengan sihir. Di satu sisi, mungkin hal ini sejalan dengan diskriminasi terhadap para pengguna sihir seperti yang digambarkan di dalam ceritanya bahwa mereka cuma mendapatkan kesempatan satu kali hadir di pengadilan, atau dengan karakter Cecil sendiri yang sering terlalu mengandalkan sihir, tetapi bagaimanapun juga, kenyataan bahwa dia lebih memilih aksi daripada adu argumen sebagai solusi dari kasus-kasusnya menunjukkan kalau hukum dan peradilan di anime ini memang tidak pernah lebih daripada setting yang tidak banyak berarti. .... That being said, meski sudah lazim, cerita tentang persaingan antara dua kelompok pengguna sihir yang menjadi warna utama anime ini tetap disajikan dengan cukup baik. Motif yang melatar belakangi pesaingan tersebut diungkapan dengan hati-hati dan secara bertahap sehingga setidaknya masih tersisa sedikit misteri di anime ini yang sanggup memicu rasa penasaran penonton.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasinya memang bisa terlihat luar biasa, terutama ketika menggambarkan efek sihir atau ledakan yang begitu mendetil, namun keunggulan ini tidak selalu ada. Jika tidak sedang menampilkan tokoh Cecil atau teman-temannya, anime ini mendadak seolah tidak peduli dengan kualitas visualnya. Animasi para tokoh figuran di latar belakang, seperti penduduk kota di sekeliling Cecil atau petugas polisi yang menemani Quinn dan Shizumu, dikerjakan secara asal-asalan dengan kualitas yang begitu rendah. Bahkan lebih buruk lagi, jangankan membuat animasi, menjelang akhir anime ini akan langsung membuang adegan-adegan yang dianggap tidak perlu, lalu menggantinya begitu saja dengan ulangan dari adegan lain, atau menutupinya dengan cara sengaja melambat-lambatkan penampilan suatu adegan bagaikan sebuah sensor yang tidak jelas untuk tujuan apa. Anehnya, animasi luar biasa yang disebutkan tadi juga masih terus muncul, diletakkan berdampingan dengan bagian visual yang buruk, sehingga hanya dalam selang waktu beberapa detik, anime ini akan tampak memuaskan dan terasa mengecewakan sekaligus. .... So strange.

- Karakter:
Ada yang pernah berkata, seragam mewakili dedikasi, maka seorang gadis yang bersikeras datang ke ruang pengadilan dengan pakaian seperti idol sulit dipercaya bahwa dia serius ingin menjadi pengacara. Mungkin anime ini berpesan agar penonton tidak menilai cuma dari penampilan, tetapi masalahnya, kecakapan Cecil dalam menjalankan profesinya juga tidak diperlihatkan, padahal anime ini terus berusaha menggambarkannya sebagai pengacara jenius dan termuda dalam sejarah. Pada akhirnya, yang tampak hanya bahwa dia adalah seorang gadis lugu yang selalu terlibat kekacauan di sana-sini. Hal serupa kemudian terjadi pula kepada sebagian besar pegawai di Butterfly. Anime ini lebih banyak mengangkat sisi eksentrik daripada sisi profesional mereka, sehingga alih-alih sebagai kantor hukum, Butterfly lebih tampak hanya merupakan sebuah tempat untuk berkumpul dan bermain-main. Semua ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sepertinya tujuan utama anime ini adalah sekadar membuat para tokohnya tampil seunik mungkin, dan bukan mengatur peran mereka untuk sepantasnya mendukung cerita. Maka, kecuali barangkali kemampuan sihir mereka, kebanyakan tokoh anime ini nyaris tidak memberi manfaat apa-apa.

- Overall Score:
Apa yang mampu menjadikan ruang pengadilan yang seharusnya membosankan terasa menarik? Adu argumen yang seru antara jaksa dan pengacara? Perang strategi yang mengambil keuntungan dari kelemahan dalan aturan hukum? Jika anda berharap akan menemukan hal-hal seperti itu dari anime ini karena temanya yang begitu unik, sebaiknya berpaling sekarang juga, sebab meski dengan semua istilah-istilah hukum yang dia sebutkan, inti sesungguhnya anime ini hanyalah sebuah cerita umum tentang pertarungan antara penyihir baik dan penyihir jahat. Masih ada yang bisa dinikmati pada misteri yang tersusun baik dan visual yang sesekali memperlihatkan animasi menakjubkan, tetapi secara keseluruhan, anime ini kemungkinan besar hanya akan membuat anda kecewa. Nilai 7 dari 10 (More weaknesses than strengths)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar