Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 28 Maret 2014

NATSUYUKI RENDEZVOUS

- Judul: 夏雪ランデブー (Natsuyuki Rendezvous)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2012)
- Genre: Romance; Supernatural;
- Episode: 11
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Sejak pertama kali melihat Rokka di depan toko bunganya, Hazuki Ryousuke langsung jatuh hati. Dia berusaha mencuri kesempatan sekecil apapun hanya untuk bisa bicara dengannya, maka ketika Rokka kemudian mencari seorang pekerja paruh-waktu, tanpa pikir panjang Ryousuke pun segera melamar. Namun, ketika baru saja menyangka bahwa hubungan mereka mulai berkembang semakin akrab, dia bertemu hantu dari Shimao Atsushi, mendiang suami Rokka yang belum bersedia merelakan sang istri tercinta didekati oleh Ryousuke.


Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Laju ceritanya berjalan terlalu lambat. Satu episode hanya berisi satu atau dua bagian cerita yang penting, yang kemudian dipaksakan agar tampak lebih panjang dengan hiasan-hiasan berupa kejadian-kejadian tambahan seolah untuk menekankan kembali hal-hal yang sudah sangat jelas atau berupa dialog dan monolog yang pada dasarnya selalu bermakna sama. Episode-episodenya begitu hampa hingga seandainya inti cerita masing-masing mereka dikumpulkan, anime ini seharusnya bisa diselesaikan cuma dengan beberapa episode tanpa ada perbedaan pada hasil akhirnya. Sebagian orang mungkin akan berargumen bahwa anime ini membutuhkan hiasan-hiasan tersebut untuk membawa penonton larut di dalam emosi para tokohnya, dan sebenarnya argumen itu tidak keliru, tetapi apa yang dilakukan oleh anime ini tetap sangat berlebihan sehingga emosi yang semestinya menghanyutkan ternyata justru bisa terasa begitu membosankan.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Dialognya bertele-tele. Hal-hal yang seharusnya bisa disampaikan cukup dengan satu kalimat dibuat mejadi tiga atau bahkan hingga empat kali lebih rumit. Namun, barangkali maksud sesungguhnya dari anime ini adalah menyampaikan hal-hal tersebut dalam cara yang puitis, dan jika memang benar demikian, maka kualitas penulisan dialognya tergantung kepada masing-masing penonton. Sebagian mungkin akan mendapati anime ini terdengar layaknya serangkaian puisi yang tidak pernah berakhir, dan sebagian yang lain mungkin justru akan mendapatinya penuh dengan penggunaan kata-kata yang sia-sia.

- Karakter:
Karakter tokoh Atsushi membingungkan. Di satu sisi dia seolah ingin berpisah dari Rokka, tetapi pada saat yang sama, di sisi lain dia juga seolah ingin agar mereka terus bersama. Ketika sakit, dia meminta agar Rokka meninggalkannya, tetapi setelah wafat, justru dia sendiri yang terus bergentayangan di dekatnya. Dia berharap agar Rokka melupakan dirinya dan menyingkirkan semua barang miliknya, tetapi ketika Ryousuke datang untuk mendapatkan hati Rokka, dia justru terus mengganggu mereka seperti tidak rela diabaikan. What did this guy really want?! Meski anime ini coba menjelaskan bahwa dualisme sikap Atsushi berasal dari niat tulus untuk membuat Rokka bahagia, pilihan-pilihan tindakannya demi mencapai tujuan tersebut berubah-ubah terlalu sering, terlalu tiba-tiba, dan terlalu kontradiktif satu dari yang lain sehingga tampaknya peran Atsushi di dalam cerita sejak awal tidak direncanakan dengan cukup baik.

- Overall Score:
Meski hampir pasti anda akan langsung bisa menebak bagaimana ceritanya berjalan dan bahkan bagaimana dia akan berakhir, anime ini tetap merupakan kisah romantis yang lumayan. Hanya saja, yang menjadi masalah adalah karena anime ini seolah menolak mengakui bahwa dirinya sudah begitu jelas dan kemudian memanjangkan ceritanya dengan adegan-adegan yang tidak perlu dan tokoh yang plin-plan. Selalu masih ada peluang bahwa anda akan menganggapnya puitis, tetapi dari segi storytelling, anime ini membuang-buang terlalu banyak waktu. Nilai 6 dari 10 (Unnecessarily stretched)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar