Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 15 November 2013

PSYCHO-PASS

- Judul: サイコパス (PSYCHO-PASS)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Oktober 2012)
- Genre: Action; SciFi; Mystery;
- Episode: 22
- Rating: Strong Violence (Vivid Death) and Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Di masa depan, manusia menciptakan teknologi yang mampu mengukur keadaan mental seseorang dalam hitungan digital yang disebut Psycho-Pass. Super komputer Sybil System yang kemudian dibangun menggunakan hasil pengukuran tersebut untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk menentukan siapa yang mungkin mengancam kedamaian dan pekerjaan apa yang sesuai bagi setiap orang. Melalui sistem ini, sebagai lulusan terbaik Tsunemori Akane menjadi Kanshikan (pengawas) di Kouankyoku (Public Safety Department). Dia bertanggung jawab atas para Shikkoukan (pelaksana), yaitu orang-orang yang dinilai oleh sistem sebagai calon kriminal namun dibiarkan bekerja karena kemampuan mereka mengejar pelaku-pelaku kriminal sesungguhnya. Salah seorang Shikkoukan di bawah pengawasan Akane adalah Kougami Shinya, mantan Kanshikan yang kini terobsesi mengejar seorang penjahat licin bernama Makishima Shougo yang dia yakin selalu sembunyi di balik layar. Selama bertahun-tahun, tidak ada orang lain yang bahkan percaya bahkan Makishima benar-benar ada, sampai akhirnya Akane datang.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini ingin mengajak penonton untuk memikirkan kembali hubungan antara manusia dengan teknologi dan komputerisasi. Bagaimana seandainya mental seseorang bisa diukur dan kemudian tempatnya di masyarakat ditentukan sepenuhnya berdasarkan ukuran tersebut? Apa dampaknya terhadap sesuatu yang lebih abstrak seperti seni? Sejauh mana umat manusia boleh membiarkan teknologi mengambil alih hidup mereka? Dan jika memang ada batasnya, di mana mesti diletakkan? Lebih dari sekadar kisah science-fiction dengan peralatan-peralatan mutakhir, anime ini mempertanyakan psikologi manusia yang terlalu mudah menerima teknologi. Dan mengingat tingkat kompleksitas dari topik yang diangkat, anime ini bisa dikatakan berhasil menyampaikan ide-idenya tanpa banyak masalah karena dengan pandai disertakan sebagai motif dalam beberapa misteri kriminal yang lebih sederhana namun tetap ditulis dengan baik. Sambil penonton menikmati proses investigasi yang bertahap, mengikuti satu petunjuk ke petunjuk berikutnya, sampai akhirnya mengungkap si pelaku, tanpa merasa diajari mereka akan menyadari sendiri bahwa ada sesuatu yang meresahkan pada dunia yang menjadi setting ceritanya. .... Sayangnya, cara bercerita yang pandai ini hanya bertahan hingga pertengahan pertama. Pada pertengahan kedua, ketika ceritanya lebih terfokus cuma pada Makishima Shougo, kecenderungan anime ini berubah dari misteri ke arah campuran antara action dan debat pendapat filosofis. Ide-idenya dimuntahkan begitu saja dan secara terang-terangan kepada penonton, sementara Kougami dan Akane mendadak digambarkan terlalu pintar sehingga mampu memecahkan misteri hanya dalam sekali pandang, nyaris meniadakan sama sekali proses investigasi yang bertahap tadi. Meski sebagian penonton mungkin masih bisa menerima, perubahan ini menurunkan kualitas teknik storytelling yang sebelumnya begitu teratur.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Secara visual, anime ini hampir sempurna. Baik desain maupun fungsionalitas dari teknologinya tampak telah dipersiapkan dengan matang sehingga selalu terasa sejalan dan masuk akal, seperti Dominator yang bisa terlihat tangguh saat hanya hendak melumpuhkan tetapi juga bisa seketika berubah menakutkan ketika akan menghabisi sasarannya. Namun sebaliknya, dalam segi audio, anime ini mengecewakan. Mulai dari sinkronisasi voice-acting yang tidak tepat, seperti ketika Kougami terdengar mengisap rokok tetapi tidak terlihat melakukannya, sampai penulisan dialog yang kurang baik dengan terlalu banyak menggunakan kutipan-kutipan hingga para tokohnya seolah sedang berceramah, anime ini menyimpan cukup banyak masalah.

- Karakter:
Kombinasi para tokoh di anime ini dipetakan dengan hati-hati, sehingga setidaknya sebagian besar dari mereka memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjelaskan setting dan mengembangkan ceritanya. Kemudahan Akane untuk menerima segala situasi, kekakuan Ginoza yang selalu berusaha mengikuti aturan, obsesi Kougami, dan juga Masaoka yang merupakan representasi dari generasi sebelum masa Sybil System -- mereka membantu penonton untuk memahami perubahan pada dunia yang sepenuhnya dikelilingi teknologi dari sudut pandang individual, sambil sekaligus mengizinkan cerita seputar perburuan Makishima bisa berjalan secara alami. Daripada tingkat kerumitan topik yang diangkat ataupun kualitas visualnya, pada bagian inilah anime ini benar-benar menunjukkan keunggulan.

- Overall Score:
Dia bukan yang pertama mempertanyakan hubungan antara manusia dan teknologi, tetapi anime ini masih mampu menonjolkan diri dari anime-anime genre science-fiction lain dengan memfokuskan ceritanya pada sisi psikologi. Bagaimana seandainya teknologi coba mengukur pikiran manusia? Apa yang dicapai? Apa yang hilang? Dan dengan storytelling yang pandai serta pemetaan tokoh yang hati-hati, siapapun bisa segera memahami ide-ide yang ingin dia sampaikan. Namun, seolah terlalu terburu-buru menuju akhir cerita, dengan sangat mengecewakan anime ini kemudian membiarkan kualitasnya menurun pada beberapa aspek. Maka meski secara garis besar, anime ini tetap merupakan hiburan yang bagus, dia tidak lagi dapat dikategorikan sebagai salah satu yang terbaik. Nilai 8 dari 10 (Inconsistent quality)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7
Volume 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar