Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Sabtu, 12 Agustus 2017

REN-AI BOUKUN

- Judul: 恋愛暴君 (Ren-ai Boukun)
- Judul Alternatif: Love Tyrant; The Very Lovely Tyrant of Love;
- Tipe: TV (April 2017)
- Genre: Comedy; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Hanya karena salah mengeja, Guri tanpa sengaja menulis nama Aino Seiji di Kiss Note, sebuah buku milik para Cupid yang akan memaksa suatu pasangan saling berciuman. Akibatnya, Seiji kini harus mencium seseorang dalam batas waktu 24 jam, atau Guri akan tewas dan Seiji akan menjadi perjaka selamanya. Sebagai tanda maafnya, Guri memberi Seiji kesempatan untuk memilih pasangan yang ingin dia cium, namun ketika baru saja selesai menulis nama Hiyama Akane, gadis pujaan hati Seiji, Guri yang tertarik belajar tentang cinta juga segera ikut menulis namanya sendiri.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini memulai dengan awal yang baik untuk menggabungkan komedi dan romance. Dengan mengatur agar situasi harem para tokohnya seolah terjadi tanpa disengaja, dia mampu menjaga sehingga nuansa romantis di antara mereka tetap tampak realistis. Sebab daripada sekadar memaksa sekumpulan gadis begitu saja jatuh hati kepada Seiji, terdapat alasan yang masih bisa diterima akal mengapa mereka sampai harus berkumpul di sekelilingnya, dan jika pemuda dan gadis selalu menghabiskan waktu bersama, sengaja atau tidak, bukan hal berlebihan bahwa hubungan romantis kemudian mungkin akan tumbuh di antara mereka. Pada saat yang sama, karena alasan yang disebut tadi ternyata sangat konyol -- dalam makna yang baik -- situasi harem mereka juga sekaligus terkesan jenaka. Maka semakin sering mereka bertengkar memperebutkan cinta Seiji, anime ini pun terus menjadi semakin lucu. .... Namun, semua hal positif di atas hanya berlaku selama anime ini bercerita tentang Guri atau Akane. Sayangnya, keterlibatan Yuzu di dalam kelompok mereka yang cuma didorong oleh obsesi dadakan masih terasa terlalu dibuat-buat, sementara kehadiran Shikimi sebagai tokoh antagonis cuma tampak seperti upaya dramatisasi yang tidak perlu. Meski secara keseluruhan dia tetap merupakan komedi-romantis yang bagus, setiap memunculkan Yuzu atau Shikimi, anime ini juga menyisakan banyak momen ketika dia akan langsung berubah hambar.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Jika dilihat sekilas, animasinya memang bukan yang paling baik, tetapi anime ini ternyata cukup mahir dalam menyajikan komedi secara visual. Berkat timing yang tepat saat menampilkannya, dia berhasil menjadikan tindakan tak terduga dari para tokohnya benar-benar terasa mengejutkan. Dan masih sejalan dengan hal itu, voice-acting tokoh Seiji juga pantas mendapat pujian. Meski tidak semua dialog di anime ini menyenangkan untuk didengar, tsukkomi Seiji selalu menjamin bahwa setiap lelucon akan ditutup dengan efektif.

- Tokoh/Karakter:
Dari kebodohan Guri yang selalu melakukan sesuatu tanpa pikir panjang, hingga slapsticks Akane yang akan menusuk seseorang setiap kali dia merasa cemburu, anime ini menunjukkan keterampilan yang cukup tinggi dalam memilih tokoh-tokoh yang tepat untuk komedi. Bukan hanya pada karakter para tokoh tersebut secara perorangan, melainkan juga pada kombinasi yang kemudian memungkinkan mereka untuk terus bertukar lelucon. Namun, sebagaimana yang telah sempat dijelaskan sebelumnya, sangat disayangkan bahwa anime ini tidak memperlihatkan tingkat keterampilan yang serupa untuk bagian romance. Dia cenderung tampak terlalu terburu-buru ketika menyajikan kisah romantis, dan hal itu juga tercermin pada para tokohnya. Tokoh Yuzu, misalnya, yang dibuat terlalu gampang untuk langsung jatuh hati cuma karena hal-hal yang sepele. Atau tokoh Shikimi, yang dimaksudkan berfungsi hanya sebagai katalis agar kisah para tokoh yang lain berjalan lebih cepat -- terlalu cepat, hingga dia akhirnya justru mengganggu nuansa ketulusan dari kisah-kisah tersebut. Ya, jika dibandingkan dengan para tokoh di bagian komedi tadi, jumlah tokoh di bagian romance memang jauh lebih sedikit, tetapi itu juga berarti bahwa setiap tokoh diberikan tanggung jawab yang sangat besar dalam upaya mewujudkan suasana romantis pada anime ini, maka kesalahan dari beberapa orang saja sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan.

- Overall Score:
Anime ini punya rencana awal yang bagus untuk sebuah komedi-romantis, namun jika bagian komedinya mampu berjalan dengan baik, sayangnya tidak demikian untuk bagian romance. Ketika bermaksud mengembangkan ceritanya lebih jauh, dia terlalu cepat ingin segera menghadirkan momen-momen yang manis, sehingga dia kemudian menambahkan dramatisasi yang berlebihan dan membuat emosi para tokohnya terlalu mudah berubah. Meski sebenarnya suasana di anime ini selalu terasa romantis, dia mungkin tetap belum cukup romantis untuk menjadi sebuah kisah yang menarik. Skor 7,5 dari 10 (Good comedy, doubtful romance)


DVD/Blu-ray:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar