Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 17 Maret 2017

KUROMUKURO

- Judul: クロムクロ (Kuromukuro)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2016)
- Genre: Action; SciFi; Romance;
- Episode: 26
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah sebuah robot raksasa dan kubus misterius ditemukan di Jepang, PBB segera mendirikan laboratorium di atasnya khusus untuk meneliti kedua benda tersebut. Namun baik asal-usul maupun fungsinya tidak pernah berhasil diketahui, sampai pada suatu hari, tepat ketika sejumlah makhluk asing mendadak menyerang bumi, pemuda bernama Ouma Kennosuke Tokisada juga tiba-tiba saja muncul dari dalam kubus. Dia ternyata adalah seorang samurai dari Zaman Sengoku, dan melanjutkan pertempuran rahasia yang terjadi ratusan tahun silam, Kennosuke kini harus sekali lagi menggunakan robot Kuromukuro untuk menghadapi para raksasa yang datang dari langit.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski secara garis besar jalan ceritanya telah disusun dengan baik, beberapa insiden penting yang melibatkan Yukina, yang merupakan titik krusial dalam tahapan perkembangannya, masih terasa sangat dipaksakan terjadi. Sebagai contoh, pada saat ketika Yukina pertama diculik dan akhirnya menyebabkan dirinya menjadi satu-satunya orang yang dapat mengendarai Kuromukuro bersama Kennosuke, entah mengapa dia harus menyelinap sampai ke dekat sel Kennosuke hanya untuk mendengar langsung ucapannya. Padahal sebenarnya dia bisa menyaksikan dan mendengar semuanya dengan aman dari monitor di ruang kantor ibunya, tetapi oleh alasan yang teramat sepele, dia lalu membiarkan dirinya menjadi sasaran empuk untuk diculik. Hal ini mengindikasikan bahwa Yukina mungkin tidak direncanakan sejak awal sebagai bagian dari cerita. Atau dengan kata lain, kisah pertempuran Kennosuke bersama seorang gadis dalam melawan serangan para alien dan kisah seorang gadis biasa bernama Yukina yang bertemu seorang samurai dari masa lalu sesungguhnya adalah dua cerita berbeda yang ditulis secara terpisah dan kemudian berusaha disambung menjadi satu. Itulah pula sebabnya mengapa adegan-adegan yang menampilkan Yukina dan teman-temannya di sekolah tidak pernah terkesan memberi kontribusi apapun yang membantu jalan cerita tentang Kennosuke dan Kuromukuro, yaitu karena mereka, termasuk Yukina, seharusnya memang bukan bagian dari cerita tersebut. Lalu, atas tujuan apa mereka diikutsertakan? Barangkali mereka secara khusus dimaksudkan untuk menghadirkan nuansa romantis dan komedi ke dalam anime ini, namun sialnya, tujuan ini kemudian punya masalahnya sendiri. Dengan sikap Yukina yang mudah berubah-ubah, emosi yang semestinya muncul di dalam kisah romantisnya tidak terasa cukup meyakinkan, sementara komedi dari teman-temannya juga sudah terlalu lazim digunakan dan seringkali mudah ditebak, maka pada akhirnya adegan-adegan tentang mereka hanya menjadi bagian hampa dan sia-sia dari anime ini yang akan jauh lebih baik seandainya ditiadakan.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Adegan aksinya selalu menarik untuk disaksikan. Selain gabungan animasi 2D dan CG yang sempurna, dengan berasumsi bahwa sebagian besar penonton menyukai atraksi bela diri, koreografi pertarungan jarak dekat antar mecha yang mengunakan teknik dan keterampilan daripada sekadar saling hantam tentu akan menyajikan tontonan yang lebih seru dan indah sekaligus. Sayangnya, pujian serupa tidak dapat diberikan kepada dialog di anime ini. Meski ucapan-ucapan yang congkak dan konyol masih bisa dianggap sesuai dengan karakter dari para tokohnya, kemunculannya tepat di tengah-tengah pertarungan terkesan meremehkan makna penting pertarungan tersebut, sehingga dia justru menafikan seluruh atmosfer seru yang sebelumnya sudah sempat dibangun melalui pertunjukan visual tadi. Mungkin efeknya akan bervariasi untuk setiap penonton, tetapi bagaimanapun juga, anime ini mendemonstrasikan pemilihan timing yang buruk saat memasukkan dialog ke dalam cerita.

- Tokoh/Karakter:
Karakter para tokoh yang terlibat langsung di dalam pertempuran telah disusun dengan cukup cermat. Tidak sampai tingkat yang begitu dalam sehingga pertumbuhan mereka akan seketika mengundang rasa penasaran, tetapi setidaknya mereka memiliki latar belakang yang jelas dan masuk akal untuk melibatkan diri mereka. Kennosuke, misalnya, dengan kesetiaan yang kuat kepada Yukihime dan juga karena hidupnya terhenti ketika masih sementara berperang, bukan hal yang mengherankan bahwa dia akan spontan maju bertempur tanpa peduli meski dia kini bangkit di masa yang berbeda. Namun, jumlah tokoh-tokoh seperti ini hanya beberapa, dan yang justru tampak menonjol dari anime ini adalah bahwa dia masih penuh dengan tokoh-tokoh yang tidak berguna. Teman dan guru Yukina di sekolah, para staf di laboratorium -- bukan berarti mereka tidak punya posisi di dalam setting cerita, tetapi sama sekali tidak ada alasan untuk memunculkan mereka. Tidak ada fungsi atau peran yang mereka tawarkan yang tidak bisa dilakukan oleh tokoh-tokoh utama yang sudah ada. Romance? Yukina seorang sudah lebih dari cukup. Komedi? Bahkan Kennosuke akan dengan mudah menyajikannya. Jika kehadiran tokoh-tokoh ekstra tersebut memang menghasilkan sesuatu, hal itu hanyalah untuk menjadikan anime ini terasa luar biasa ramai dan penuh sesak.

- Overall Score:
Menyimpulkan masalah anime ini dalam satu kalimat, dia menambahkan terlalu banyak hal-hal yang tidak perlu. Setelah menulis jalan cerita dan para tokoh utamanya dengan baik, serta menyajikan visual yang sangat bagus, dia lalu merusaknya dengan memasukkan pula adegan sia-sia dan tokoh-tokoh tidak berguna. Secara keseluruhan anime ini seharusnya masih memuaskan, tetapi pada beberapa bagian, dia akan terasa cuma seperti membuang-buang waktu anda dengan percuma. Skor 7,5 dari 10 (Unnecessarily overcrowded)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar