- Judul Alternatif: Say "I Love You"; Sukinayo;
- Tipe: TV (Oktober 2012)
- Genre: Romance; Slice of Life;
- Episode: 13
- Rating: Mild Violence (Physical Harm) and Mild Eroticism (Suggestive Themes)
- Sinopsis:
Setelah suatu insiden di masa kecilnya, Tachibana Mei memutuskan bahwa dia tidak membutuhkan teman-teman yang hanya akan berkhianat demi menyelamatkan diri mereka sendiri. Namun ketika bertemu dengan Kurosawa Yamato, pemuda paling populer di sekolahnya, dia sadar bahwa ternyata masih ada sebagian yang bisa dia percaya. Maka Mei lalu mulai belajar untuk membuka diri kembali, meskipun, karena sudah terlalu lama tertutup, dia tidak pernah berhenti curiga bahwa suatu saat Yamato juga akan meninggalkannya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Dikhianati, dipermalukan, dimanfaatkan -- ada banyak alasan bagi seseorang untuk menutup diri dan tidak percaya dengan orang lain di sekitarnya. Meski sekilas terlihat hanya seperti kisah romantis biasa, anime ini sebenarnya punya cerita yang lebih dalam, yaitu tentang orang-orang yang tersakiti, seperti Mei yang dijadikan kambing hitam atas kematian kelinci di sekolahnya, Asami yang diolok-olok karena bentuk tubuhnya, atau Aiko yang diduakan oleh kekasihnya. Anime ini bercerita tentang bagaimana mereka belajar menumbuhkan rasa percaya kepada diri mereka sendiri dan juga kepada orang lain. Memang masih terdapat tanda-tanda umum dari suatu kisah romantis biasa, seperti tokoh-tokoh baru yang mendadak muncul untuk menimbulkan masalah yang dibuat-buat, tetapi seolah mengerti bahwa hal ini hanya akan berdampak buruk, anime ini segera membatasi peran tokoh-tokoh tersebut, sehingga ceritanya pun lebih cenderung terasa colourful daripada terlalu dipanjang-panjangkan. Dibandingkan dengan anime genre romance yang lain, anime ini telah mulai beranjak dewasa.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Tidak ada yang terlalu istimewa dengan visual anime ini, tetapi dia tetap berhasil mendukung ceritanya dengan baik, terutama dari segi emosional. Tatapan dingin dari belakang bahu, atau bangku kesepian di tengah koridor -- sinematografi bisu semacam ini mampu membantu penonton untuk memahami keterasingan yang diderita para karakternya. Lalu bagian voice-acting juga pantas mendapat pujian, sebab dia berhasil mewakili setiap karakter dengan benar sehingga masing-masing terasa unik bahkan dalam nada suara dan cara bicara mereka.
- Karakter:
Bagaimana cara menyelamatkan seorang gadis dari stalker? Menurut Yamato, cium dia di depan umum. Bagaimana cara menghibur seorang gadis yang baru saja diputuskan? Menurut Yamato, tidur dengannya agar dia tidak merasa tidak berharga. Meskipun kemudian coba dijelaskan sebagai kenaifan dalam memahami hati perempuan, prinsip 'kebaikan hati' Yamato tersebut lebih seperti 'kelicikan' yang memanfaatkan situasi, sehingga rasanya benar-benar konyol ketika anime ini justru ingin menggambarkannya sebagai sesuatu yang romantis. Namun, ini hanyalah sebagian kecil, sementara di bagian lain anime ini berhasil menjelaskan para karakternya dengan sangat baik. Masing-masing diberikan latar belakang dan cukup alasan sehingga keresahan mereka begitu mudah dimengerti. Dan walaupun tema bullying mungkin akan terasa terlalu sering dan berulang-ulang, hal tersebut justru hanya menjadikan kecenderungan mereka untuk berkumpul dan saling mencari dukungan semakin masuk akal.
- Overall Score:
Cinta adalah tentang kepercayaan, maka bagi Tachibana Mei yang sudah lama tidak percaya dengan orang lain, mencintai seseorang merupakan sebuah jalan panjang yang berat dan penuh rintangan. Itulah sebabnya mengapa anime ini unggul dibandingkan dengan anime bergenre romance lainnya. Daripada sekadar bicara seputar hubungan asmara antara pemuda dan gadis, anime ini bercerita tentang evolusi karakter. Dan dengan setiap bagiannya berusaha sebaik mungkin untuk membantu anda memahami evolusi tersebut, anime ini telah melengkapi semua syarat sebagai salah satu tontonan yang terbaik. Nilai 9 dari 10 (Recommended!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar