- Sequel: Serial TV Anime "Yuruyuri♪♪"
- Judul: ゆるゆり (Yuruyuri)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV
- Genre: Comedy; Shoujo-ai;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Physical Harm and Blood)
- Sinopsis:
Setelah masuk ke SMP Nanamori, Akaza Akari bertemu kembali dengan dua teman masa kecilnya, Yui dan Kyouko, yang setahun lebih tua. Ternyata, Kyouko telah mendirikan sebuah klub yang bernama Goraku-bu atau Klub Rekreasi dan menggunakan secara diam-diam ruangan Klub Teh yang telah dibubarkan sebagai tempat berkumpul mereka. Ketika Chinatsu yang sebenarnya ingin bergabung dengan Klub Teh kemudian datang, anggota Goraku-bu pun menjadi empat orang.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski menggunakan plot tentang sebuah klub dan empat orang gadis yang kini sudah menjadi sesuatu yang umum, anime ini berhasil melepaskan diri dari pesaing-pesaingnya dengan gurauan-gurauan yang cukup unik dan segar. Selain mampu memberi warna baru pada komedi-komedi yang lazim seperti pikiran erotis Chitose dan tingkah-tingkah gila Kyouko, anime ini memiliki keunikannya pada "lack of existence" dari Akari yang sangat jarang--jika bukan belum pernah--diangkat. Cara penyamapaian komedinya juga selalu diperbaharui di setiap episode sehingga meski tidak ada yang benar-benar berubah, anime ini satu kali pun tidak pernah terasa membosankan hingga akhir cerita.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Komedi di dalam anime ini yang sangat banyak bergantung pada kombinasi antara audio dan visualnya, dan kedua bagian tersebut berhasil memenuhi tanggung jawab mereka dengan sangat baik. Apakah itu percakapan lucu antara dua karakter yang seketika diperjelas dengan visualisasi ataukah sebaliknya gambar dan animasi yang didramatisir dengan kata dan kalimat penutup singkat, anime ini menyajikan komedinya dengan teknik yang sangat pandai.
- Karakter:
"Lack of Existence" dari karakter Akaza Akari sebaliknya justru membuat keberadaannya menonjol dibandingkan karakter-karakter lain. Meski bukan yang pertama kali menggunakan hal tersebut sebagai ciri khas suatu karakter, anime ini adalah yang pertama untuk mengeksploitasinya dengan sungguh-sungguh dan dengan berbagai cara hingga menjadikan Akari semacam ikon yang akan segera mengingatkan orang-orang kepada anime ini.
Karakter-karakter lain tidak memiliki tingkat keunikan yang serupa, namun mereka tetap dipersiapkan dengan baik dengan sifat masing-masing yang jelas untuk menciptakan kombinasi antar karakter yang tidak pernah kehabisan momen-momen lucu.
- Overall Score:
Sebuah komedi tentang berbagai jenis hubungan antar gadis. Meski pada awalnya hanya tampak seperti komedi pada umumnya, dengan lelucon yang tak pernah tumpul, audio visual yang senantiasa mendukung, dan karakter yang benar-benar unik, anime ini sangat menghibur, anime ini pasti akan selalu mampu melampaui harapan para penontonnya. Nilai 9 dari 10 (Recommended!)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV
- Genre: Comedy; Shoujo-ai;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Physical Harm and Blood)
- Sinopsis:
Setelah masuk ke SMP Nanamori, Akaza Akari bertemu kembali dengan dua teman masa kecilnya, Yui dan Kyouko, yang setahun lebih tua. Ternyata, Kyouko telah mendirikan sebuah klub yang bernama Goraku-bu atau Klub Rekreasi dan menggunakan secara diam-diam ruangan Klub Teh yang telah dibubarkan sebagai tempat berkumpul mereka. Ketika Chinatsu yang sebenarnya ingin bergabung dengan Klub Teh kemudian datang, anggota Goraku-bu pun menjadi empat orang.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski menggunakan plot tentang sebuah klub dan empat orang gadis yang kini sudah menjadi sesuatu yang umum, anime ini berhasil melepaskan diri dari pesaing-pesaingnya dengan gurauan-gurauan yang cukup unik dan segar. Selain mampu memberi warna baru pada komedi-komedi yang lazim seperti pikiran erotis Chitose dan tingkah-tingkah gila Kyouko, anime ini memiliki keunikannya pada "lack of existence" dari Akari yang sangat jarang--jika bukan belum pernah--diangkat. Cara penyamapaian komedinya juga selalu diperbaharui di setiap episode sehingga meski tidak ada yang benar-benar berubah, anime ini satu kali pun tidak pernah terasa membosankan hingga akhir cerita.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Komedi di dalam anime ini yang sangat banyak bergantung pada kombinasi antara audio dan visualnya, dan kedua bagian tersebut berhasil memenuhi tanggung jawab mereka dengan sangat baik. Apakah itu percakapan lucu antara dua karakter yang seketika diperjelas dengan visualisasi ataukah sebaliknya gambar dan animasi yang didramatisir dengan kata dan kalimat penutup singkat, anime ini menyajikan komedinya dengan teknik yang sangat pandai.
- Karakter:
"Lack of Existence" dari karakter Akaza Akari sebaliknya justru membuat keberadaannya menonjol dibandingkan karakter-karakter lain. Meski bukan yang pertama kali menggunakan hal tersebut sebagai ciri khas suatu karakter, anime ini adalah yang pertama untuk mengeksploitasinya dengan sungguh-sungguh dan dengan berbagai cara hingga menjadikan Akari semacam ikon yang akan segera mengingatkan orang-orang kepada anime ini.
Karakter-karakter lain tidak memiliki tingkat keunikan yang serupa, namun mereka tetap dipersiapkan dengan baik dengan sifat masing-masing yang jelas untuk menciptakan kombinasi antar karakter yang tidak pernah kehabisan momen-momen lucu.
- Overall Score:
Sebuah komedi tentang berbagai jenis hubungan antar gadis. Meski pada awalnya hanya tampak seperti komedi pada umumnya, dengan lelucon yang tak pernah tumpul, audio visual yang senantiasa mendukung, dan karakter yang benar-benar unik, anime ini sangat menghibur, anime ini pasti akan selalu mampu melampaui harapan para penontonnya. Nilai 9 dari 10 (Recommended!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar