- Judul: 重神機パンドーラ (Juushinki Pandora)
- Judul Alternatif: Last Hope;
- Tipe: TV (April 2018)
- Genre: SciFi; Action;
- Episode: 26
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Ketika Leon Lau berusaha mencari sumber energi alternatif, Reaktor Kuantum yang dia kembangkan di Neo Xianglong mendadak lepas kendali hingga menyelimuti seluruh dunia dengan Medan Evolusi. Dan medan tersebut kemudian mempercepat proses evolusi hewan-hewan untuk seketika menjadi makhluk B.R.A.I yang pada akhirnya mengancam keberadaan umat manusia. Disalahkan dan diusir dari Neo Xianglong, dalam pengasingan Leon berjuang sendiri memikirkan cara agar mereka bisa melawan B.R.A.I, dan setelah 7 tahun berlalu dia akhirnya berhasil menciptakan Hyperdrive, kekuatan baru dan sekaligus harapan terakhir manusia untuk dapat terus bertahan hidup.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Cerita anime ini sebenarnya memiliki plot yang sederhana, yaitu berupa pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Karena terus-menerus menggunakan istilah-istilah sains seperti kuantum atau multi-dimensi, sekilas dia mungkin akan terlihat rumit, tetapi ternyata semua istilah tersebut tidak bermakna apa-apa -- kerumitan yang hampa. Hal ini bukan berarti kalau sains di anime ini sepenuhnya adalah bohongan yang dibuat secara asal-asalan. Hanya saja, dari segi cerita, elemen sains tersebut tidak pernah berfungsi lebih daripada sebagai semacam topeng di permukaan, sebuah hiasan yang akan memberi anime ini tema yang khas, dan sekaligus suatu dalih untuk memberi para tokoh dan makhluk-makhluk B.R.A.I. kekuatan super saat mereka kemudian bertarung.
Namun, seolah hendak menebus ceritanya yang ternyata tidak serumit yang dikesankan, storytelling di anime ini tampaknya disusun dengan cukup hati-hati. Proses perkenalan para tokohnya hingga kemudian terlibat di dalam cerita selalu terasa masuk akal, dan meski pada dasarnya dia cuma berupa serangkaian pertarungan, tahapan menuju setiap pertarungan masih diberi sejumlah variasi sehingga satu pertarungan tetap dapat terlihat berbeda dari pertarungan yang lain. Memang, hal ini tidak akan sampai mengubah ceritanya yang sederhana menjadi lebih menarik, tetapi dengan mencegah dirinya dari wujud yang terlalu monoton dan terburu-buru, paling tidak anime ini mampu menyajikan jalan cerita yang nyaman untuk diikuti.
Namun, seolah hendak menebus ceritanya yang ternyata tidak serumit yang dikesankan, storytelling di anime ini tampaknya disusun dengan cukup hati-hati. Proses perkenalan para tokohnya hingga kemudian terlibat di dalam cerita selalu terasa masuk akal, dan meski pada dasarnya dia cuma berupa serangkaian pertarungan, tahapan menuju setiap pertarungan masih diberi sejumlah variasi sehingga satu pertarungan tetap dapat terlihat berbeda dari pertarungan yang lain. Memang, hal ini tidak akan sampai mengubah ceritanya yang sederhana menjadi lebih menarik, tetapi dengan mencegah dirinya dari wujud yang terlalu monoton dan terburu-buru, paling tidak anime ini mampu menyajikan jalan cerita yang nyaman untuk diikuti.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Animasi 2D di anime ini jelas bukan yang terbaik. Dia tidak memperlihatkan banyak masalah, tetapi itu cuma karena anime ini memang sengaja menghilangkan atau menyembunyikan adegan yang seharusnya diberi animasi. Dengan kata lain, sebagai ganti dari animasi yang terang-terangan buruk, anime ini akan sering berisi adegan di mana para tokohnya mendadak berubah posisi, atau adegan yang hanya menampilkan gambar pemandangan ketika mereka semestinya sedang berinteraksi. .... Beruntung, di sisi lain animasi CG selama adegan pertarungan justru sebaliknya sangat bagus. Dan jika mempertimbangkan bahwa inti atau atraksi utama anime ini sesungguhnya terletak pada pertarungan-pertarungan tersebut, barangkali visualnya secara keseluruhan masih bisa dianggap memuaskan.
- Tokoh/Karakter:
Karakter para tokoh di anime ini tampaknya lebih cenderung dibangun berdasarkan suatu bidang keahlian tertentu, misalnya sains pada Leon dan ilmu bela diri pada Queenie. Maka anime ini pun lebih banyak menggunakan tokoh-tokohnya sekadar untuk memperlihatkan bidang keahlian tersebut daripada sebagai bagian dari cerita. Alhasil, reaksi mereka seringkali terlihat tidak alami, seperti bagaimana Leon harus selalu menghubungkan dengan sains apapun yang sedang terjadi. Dan ketika sikap orang-orang di dalam cerita tampak terlalu dibuat-buat, sangat wajar jika anime ini pun akhirnya tidak pernah berhasil menyajikan dengan benar sejumlah adegan penting yang seharusnya sarat dengan nuansa emosional.
- Overall Score:
Jika kegemarannya untuk bicara tentang fisika kuantum membuat anda menyangka anime ini memiliki cerita yang rumit, dia sesungguhnya tidak demikian. Elemen sains di anime ini ternyata tidak ubahnya kekuatan super di tontonan action yang begitu saja ada, dan ceritanya pun sebenarnya hanya berupa serangkaian pertarungan antara tokoh super yang baik dengan tokoh super yang jahat. Namun, sebagai tontonan action, animasi CG yang memuaskan dan jalan cerita yang tidak monoton berarti bahwa dia masih memenuhi batas minimum dari standar kenyamanan penonton. Maka selama anda tidak berharap banyak pada sains yang dia selalu bicarakan, anime ini seharusnya tetap cukup layak untuk dinikmati. Skor 7,5 dari 10 (Easy watching)
DVD/Blu-ray:
- BOX Volume 1
- BOX Volume 2
- BOX Volume 3
Goods:
- Figure: Queenie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar