Laman

Sabtu, 26 Januari 2019

SORA TO UMI NO AIDA

- Judul: ソラとウミのアイダ (Sora to Umi no Aida)
- Judul Alternatif: SoraUmi; Between the Sky and Sea;
- Tipe: TV (Oktober 2018)
- Genre: Comedy; SciFi; Supernatural;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Sepuluh tahun silam, semua ikan di seluruh lautan bumi tiba-tiba saja menghilang, maka agar dapat terus memenuhi permintaan penduduk dunia terhadap daging ikan, Jepang menciptakan laut buatan di luar angkasa. Tak lama berselang, sebuah jenis pekerjaan baru pun lahir. Dan ketika Perserikatan Industri Perikanan Luar Angkasa Onomichi mulai membuka kesempatan juga kepada perempuan, Soramachi Haru segera datang dan bergabung dengan lima orang gadis lainnya untuk mengikuti pelatihan menjadi nelayan luar angkasa.



Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Bukan mengenai perjalanan para tokohnya untuk menjadi nelayan luar angkasa, anime ini sebenarnya hanya bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari sebagai kadet. Mereka memang melewati sejumlah tantangan selama berlatih, tetapi anime ini tampaknya lebih cenderung cuma ingin memperlihatkan tokoh-tokoh itu mengalami tantangan tersebut daripada menggunakannya untuk memberi mereka pengetahuan atau keterampilan baru. Having said that, meski kegiatan yang dilakukan oleh para tokohnya di dalamnya sudah tidak lagi terasa menarik, episode-episode anime ini mungkin masih tetap bisa dinikmati berkat komedi-komedi ringan yang juga ikut mengisinya. Bukan yang paling lucu yang pernah dibuat, namun setiap lelucon telah ditulis dengan baik dan dimunculkan pada timing yang tepat, sehingga masih cukup efektif untuk mampu mengajak seseorang tersenyum dan tertawa.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Secara keseluruhan visual anime ini menyenangkan untuk ditonton. Walaupun gambar para tokohnya sesekali terlihat buruk, animasi gerakan mereka yang cukup halus selalu mampu menetralkannya kembali. Namun, pada bagian audio, voice-acting di anime ini terdengar sangat ... amatiran. Atau, paling tidak, tanda-tanda dari pengalaman yang kurang masih terlalu kentara, terutama pada voice-acting tokoh Makiko dan Maiko yang seolah hanya tertarik untuk memberi mereka aksen tertentu dan melupakan bahwa mereka seharusnya sedang berbicara dalam percakapan.

- Tokoh/Karakter:
Haru, Namino, dan Ruby adalah tiga dari enam tokoh utamanya dengan kepribadian yang memiliki bentuk yang cukup jelas, sehingga anime ini sepenuhnya bergantung pada mereka untuk menciptakan sesuatu yang mengandung unsur emosi. Mulai dari komedi ringan seperti yang digambarkan di atas sampai potongan-potongan drama yang muncul di antara mereka, ketiga tokoh tersebut merupakan sumber dari semua hal yang bagus pada anime ini. Di sisi lain, kepribadian dari tiga tokoh yang tersisa, yaitu Maiko, Makiko, dan Makoto, masih terlalu kabur. Jangankan menciptakan adegan yang emosional, mereka sendiri tampak laksana mesin-mesin tanpa emosi yang menjawab secara otomatis dengan sekadar membaca sesuai naskah. Dan sayangnya, karena sebagai tokoh utama mereka semua mendapatkan porsi durasi yang kurang lebih sama, itu berarti, tergantung siapa yang sedang terlihat di layar, setiap saat anime ini bisa menjadi sajian yang cukup menghibur atau justru tontonan yang benar-benar hambar.

- Overall Score:
Sangat mudah mencari kekurangan dari anime ini. Anda hanya perlu mendengar sekilas voice-acting pada sebagian tokohnya untuk bisa segera menyadari bahwa dia masih berada sangat jauh dari kesempurnaan. Namun, jika anda bersedia mencari, anime ini sebenarnya juga punya beberapa fitur positifnya sendiri. Dia ternyata cukup pandai dalam menulis komedi ringan, misalnya, sehingga dari waktu ke waktu anime ini seharusnya masih mampu membuat anda merasa terhibur. Skor 7,5 dari 10 (Sufficiently enjoyable)


DVD/Blu-ray:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar