Judul: となりの吸血鬼さん (Tonari no Kyuuketsuki-san)
- Judul Alternatif: Ms. Vampire who Lives in My Neighborhood;
- Tipe: TV (Oktober 2018)
- Genre: Comedy; Supernatural;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Tidak seperti desas-desus yang beredar tentang gadis boneka, yang Amano Akari temukan di dalam hutan adalah justru seorang gadis vampir penghisap darah bernama Sophie Twilight. Namun bukannya merasa takut, penampilan Sophie yang ternyata menyerupai boneka yang dia gemari hanya mendorong Akari semakin ingin berteman dengannya. Dan agar mereka bisa lebih sering menghabiskan waktu bersama, meski harus menyesuaikan diri dengan berbagai kebiasaan vampir, Akari bahkan kemudian memutuskan untuk pindah dan menemani Sophie di rumahnya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Komedinya yang berkisar tentang kehidupan gadis vampir di dunia modern segera terasa unik dan menyegarkan. Dan karena dia selalu membandingkan perilaku para gadis vampir tersebut dengan pengetahuan dan kebiasaan gadis-gadis modern, anime ini tampaknya benar-benar memahami bagian mana yang paling jenaka dari komedinya sendiri. Lalu, jika penonton punya kekhawatiran bahwa anime ini mungkin akan jadi tontonan monoton dengan isi yang itu-itu saja, dia ternyata juga cukup berhati-hati untuk mengangkat sisi kehidupan modern yang berbeda di setiap episode, sementara para tokoh yang lain pun kemudian mampu memberi anime ini variasi yang menyehatkan, baik sebagai pelengkap di dalam lelucon dari gadis vampir maupun melalui komedi khas mereka sendiri. Memang masih tersisa beberapa momen ketika audio visualnya tidak berhasil menyajikan sebagian lelucon dengan efektif, tetapi dari segi kontennya secara khusus, anime ini merupakan komedi yang sangat bagus.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Dengan pola komedi yang selalu berupa perbedaan antara perilaku vampir dengan kebiasaan manusia biasa, visual anime ini yang dapat lekas menunjukkan perbedaan tersebut berperan besar untuk menjadikan komedinya mudah dimengerti. Dan demikian pula dengan voice-acting yang mampu segera menggambarkan isi benak para tokohnya dan kemudian menutup setiap lelucon dengan tsukkomi yang tepat. Hanya saja, sayangnya, meski lebih sering audio visual anime ini memang telah berfungsi secara efektif, sebagaimana yang sempat disebutkan di atas, juga terdapat beberapa momen ketika dia akan menemui kegagalan. Visualnya tidak menempatkan inti suatu lelucon di tengah-tengah seperti yang seharusnya, dialognya terlalu panjang sehingga tsukkomi di ujungnya akan datang sedikit terlambat, dan musik yang dimaksudkan untuk mengiringi sisi yang lebih manis dari kehidupan Sophie dan Akari masih terus mengalun selama lelucon yang semestinya jenaka hingga menyebabkan atmosfer yang ada akhirnya terasa agak membingungkan. Secara keseluruhan jumlahnya terbilang sedikit, namun pada momen-momen ini, komedi anime ini tidak bisa mencapai potensinya yang paling tinggi.
- Tokoh/Karakter:
Kecuali Akari dan kegemarannya yang berlebihan pada boneka, para tokoh di anime ini bukan sumber komedi yang paling kreatif. Kebanyakan lelucon datang dari situasi mereka yang berupa 'kehidupan' sehari-hari gadis vampir di dunia modern, sedangkan lelucon yang berasal dari karakter mereka sendiri nyaris tidak ada. Namun, komedi berbasis situasi tersebut hanya bisa berhasil karena anime ini telah mengatur agar para tokohnya secara bersama-sama membentuk pondasi yang kokoh di bawahnya. Dia membangun hubungan yang cukup masuk akal di antara mereka sehingga situasi yang mengumpulkan gadis vampir dan gadis manusia di satu tempat dapat segera diterima, maka meski masing-masing mereka memang bukanlah tokoh komedi yang paling baik, hal itu sama sekali tidak mempengaruhi kualitas komedi yang muncul dari kombinasi mereka sebagai satu kelompok.
- Overall Score:
Apa yang akan dilakukan gadis vampir dari beberapa abad yang lalu di dunia modern seperti sekarang? Plotnya sederhana saja, tetapi sebagaimana yang anime ini kemudian buktikan, perbandingan antara cara berpikir para vampir dengan kebiasaan orang-orang modern bisa menjadi sebuah komedi yang efektif dan kaya akan variasi. Meski audio visualnya tidak mampu secara konsisten menjalankan tugas dengan baik, laksana benturan dua budaya yang berbeda, menyaksikan tokoh vampir dan manusia di anime ini berusaha saling memahami selalu menjanjikan banyak momen yang jenaka. Skor 8,5 dari 10 (Well written comedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar