- Judul: うちのメイドがウザすぎる! (Uchi no Maid ga Uzasugiru!)
- Judul Alternatif: UzaMaid!;
- Tipe: TV (Oktober 2018)
- Genre: Comedy; Drama;
- Episode: 12
- Rating: Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Sejak pertama kali dia melihatnya, Kamoi Tsubame sudah langsung jatuh cinta pada Takanashi Misha, maka ketika ayah Misha bermaksud mempekerjakan seorang Maid, dia pun bergegas datang melamar. Di sisi lain, tidak ingin kalau ada seorang pun yang mengganggu kenangan bersama mendiang ibunya, Misha sendiri menolak kehadiran Tsubame, tetapi gara-gara mental tangguh dan tubuh kuat hasil latihan Tsubame selama di Angkatan Udara, pada akhirnya Misha tidak pernah berhasil mengusir Maid yang menjengkelkan itu keluar dari rumahnya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Plot cerita anime ini sederhana namun jelas, sehingga situasi komedinya dapat segera dimengerti oleh siapa saja. Dan karena dia cukup cermat dalam mengelola lelucon-leluconnya, antara yang berasal dari tingkah laku gila Tsubame saat menunjukkan cinta kepada Misha (atau gadis kecil pada umumnya) dengan yang berasal dari strateginya yang tak terduga demi menembus pertahanan Misha, anime ini juga mampu memberi kesan bahwa dia memiliki cukup variasi untuk tidak akan pernah sampai terasa membosankan. .... Namun, sayangnya, entah mengapa belakangan anime ini tiba-tiba kemudian kehilangan kecermatan yang biasa dia tunjukkan tadi. Pada beberapa episode akhir, dia seolah cuma ingin memperlihatkan contoh-contoh seputar minat aneh dari Tsubame dan tokoh-tokoh yang lain, bukan menulisnya sebagai sebuah lelucon di dalam jalan cerita yang sesuai, dan pada episode-episode tersebut, komedi anime ini justru akan terlihat sangat meragukan.
- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Audio visual di anime ini berhasil menyajikan komedinya dengan baik. Teliti dalam memperlihatkan reaksi wajah Misha, Tsubame, dan bahkan Kumagorou si Ferret terhadap semua hal, animasinya mampu meningkatkan efektivitas setiap lelucon satu level lebih tinggi. Dan baik melalui tsukkomi Misha yang selalu tepat sasaran maupun dari ucapan Tsubame yang seketika menggambarkan karakternya yang unik, voice-acting para tokohnya membantu menjadikan komedi anime ini semakin mudah untuk dipahami.
- Tokoh/Karakter:
Kombinasi antara seseorang yang sampai kapanpun akan terus mengejar dan seseorang yang sampai kapanpun akan terus menghindar bisa menjadi sumber komedi yang baik, namun pertarungan statis mereka yang selalu hanya menampilkan satu pola yang sama sekaligus juga bisa dengan sangat cepat terasa membosankan. Beruntung, anime ini ternyata kemudian sanggup mencegah rasa bosan tersebut, yaitu salah satunya melalui penakaran seimbang terhadap profil kedua tokoh utamanya sehingga situasi statis mereka tadi kurang lebih dapat diterima sebagai status quo yang tidak perlu berubah. Dengan menjadikan Tsubame seorang wanita, ketertarikannya pada gadis-gadis kecil akhirnya lebih cenderung terasa jenaka daripada jika seandainya dia adalah seorang pria, maka dirinya yang tidak pernah berhenti mengejar Misha pun cuma akan tampak seperti seseorang yang berulang kali melakukan hal yang bodoh, bukan seseorang yang memang berusaha mencapai suatu hasil tertentu. Lalu, drama di keluarga Misha membawa emosi dan logika ke dalam hubungan mereka, dan dengan demikian, walaupun kelihatannya tidak memiliki akhir, pertarungan mereka bukan sekadar permainan kejar-kejaran abadi yang tidak punya tujuan atau makna apa-apa.
- Overall Score:
Dengan plot yang sederhana dan jumlah tokoh yang sedikit, anime ini mungkin sekilas memberi kesan akan sebuah tontonan yang monoton. Namun, berkat kecermatan dalam mengatur leluconnya, para tokoh utamanya, dan juga presentasi melalui audio visualnya, dia sebenarnya mampu mengisi dirinya sendiri penuh (atau setidaknya terlihat penuh) dengan variasi yang senantiasa menyegarkan. Meski belakangan dia memang tampak meragukan, secara keseluruhan anime ini masih merupakan gabungan komedi dan drama yang cukup bagus. Skor 8 dari 10 (Mostly satisfying)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar