Laman

Sabtu, 29 Februari 2020

HONZUKI NO GEKOKUJOU

- Judul: 本好きの下剋上 司書になるためには手段を選んでいられません (Honzuki no Gekokujou ~Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan o Erande iraremasen~)
- Judul Alternatif: Ascendance of a Bookworm;
- Tipe: TV (Oktober 2019)
- Genre: Drama; Comedy;
- Episode: 14
- Rating: Mild Violence
- Sinopsis:
Motosu Urano sangat menyukai buku. Bahkan ketika meninggal tepat sebelum mulai bekerja di perpustakaan, dia hanya berharap agar tetap dapat selalu berada di dekat banyak buku bila nanti terlahir kembali. Namun, di dunianya yang baru sebagai gadis kecil bernama Main, buku ternyata merupakan benda yang teramat langka. Harganya mahal dan hanya orang-orang tertentu diizinkan menyentuhnya, maka Main terpaksa mencari cara lain untuk bisa mendapatkan buku yang dia sukai, meski itu berarti bahwa dia harus membuatnya sendiri dari nol.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski awalnya cukup membuat penasaran, kisah perjuangan Main untuk membuat buku segera terasa tidak realistis. Alasannya adalah karena Main ternyata membawa serta sangat banyak keahlian dari kehidupannya yang lalu. Jago memasak, menganyam, membuat sampo, dan bahkan bernegosiasi -- Main laksana manusia super yang menguasai berbagai macam bidang sekaligus, dan dia selalu tiba-tiba saja punya solusi untuk setiap tantangan yang dia hadapi. .... That being said, mengesampingkan perjuangan Main dengan buku, cerita anime ini tetap memiliki daya tarik yang lain. Main memang memiliki banyak keahlian, tetapi ketika menggunakan semua keahlian tersebut, dia masih terbatas dengan aturan-aturan di dunianya yang baru. Sebagai contoh, meski pandai memasak, Main hanya bisa memasak dari bahan-bahan yang tersedia di sekitarnya. Main pun diharuskan menjelajahi dan belajar mengenai dunianya, dan hal ini berhasil memberi anime ini nuansa petualangan -- bukan dalam bentuk sebuah kisah panjang untuk mengejar impian yang jauh, melainkan sebagai kumpulan cerita pendek tentang penemuan-penemuan baru dari episode ke episode.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Kualitas audio dan visualnya cukup bagus. Karena menyajikan cerita yang cenderung damai tentang benda-benda sederhana dan orang-orang sederhana yang juga menjalani kehidupan yang sederhana, anime ini memang tidak memiliki satu pun adegan yang terasa istimewa, namun secara objektif, dia juga tidak pernah punya masalah yang berarti.

- Tokoh/Karakter:
Salah satunya disebabkan oleh jumlah keahliannya yang terlalu banyak, karakter Main menjadi kurang jelas. Informasi yang tersedia seputar dirinya adalah hanya bahwa dia dahulu pernah bernama Motosu Urano, dan bahwa dia sangat menyukai buku. Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, anime ini bukan cuma tentang kisah Main dan impiannya, melainkan juga tentang penemuan-penemuan baru akan dunia di sekelilingnya. Jika penonton bersedia melihat Main tidak sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita yang membutuhkan kepribadian jelas, tetapi cukup sebagai tokoh representatif yang akan mewakili penonton untuk mempelajari dunianya, wujud Main yang ala kadarnya, yaitu berupa seorang gadis yang tahu banyak hal dan gemar memanfaatkan pengetahuannya tersebut, pun dapat dianggap sudah memiliki semua informasi dasar yang diperlukan.

- Overall Score:
Jika anda berharap menyaksikan perjuangan seorang gadis kecil dalam mengejar impiannya, 'bantuan' anime ini yang memberi Main terlalu banyak kemudahan tentu akan terasa mengecewakan. Namun, beruntung, dia ternyata masih cukup bijak untuk tidak membiarkan Main membuat aturannya sendiri. Anime ini berhati-hati menjaga aturan-aturan di dalam dunianya, sehingga dunia yang menjadi settingnya mampu terasa cukup nyata. Seberapa menarik dunia tersebut untuk dijelajahi mungkin tergantung pada minat setiap orang, tetapi bagi mereka yang memang berminat, anime ini tidak akan mengecewakan. Skor 8 dari 10 (Fathomable settings)


DVD/Blu-ray:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar