Laman

Sabtu, 04 Mei 2019

PASTEL MEMORIES

- Judul: ぱすてるメモリーズ (Pastel Memories)
- Judul Alternatif: PasuMemo;
- Tipe: TV (Januari 2019)
- Genre: Comedy; Action;
- Episode: 12
- Rating: Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Akihabara sudah jauh berubah. Akibat serangan dari virus-virus yang menghapus kenangan semua orang, anime, manga, dan karya-karya lain semacamnya yang pernah memenuhi tiap sudut Akihabara kini sebagian besar telah hilang terlupakan. Namun, meski demikian, Asagi Izumi dan teman-temannya di Kafe Usagi Koya Honpo menolak untuk menyerah begitu saja. Selama masih ada seseorang yang ingin mengenangnya, mereka akan masuk ke dalam dunia setiap karya yang terancam bahaya dan bertempur melawan virus-virus yang datang menyerang.



Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Ceritanya yang berkisar tentang pertempuran melawan virus yang hendak menghapus kenangan orang-orang ternyata tidak berarti apa-apa. Cerita itu hanyalah sebuah dalih agar dia kemudian bisa mulai membicarakan anime lain, manga, game, dan light novel yang ingin dia bicarakan, sebab anime ini pada esensinya tidak lebih daripada sekumpulan parodi. Dia berkata tentang menyelamatkan mereka, tetapi sesungguhnya dia cuma selalu membuat lelucon berdasarkan sejumlah hal di dalam karya-karya tersebut. Lalu, bagaimana dengan kualitas parodi itu sendiri? Jawabannya tentu akan sangat bergantung pada kedalaman pengetahuan penonton seputar karya-karya yang anime ini parodikan. Mereka yang mengetahui sampai ke seluk-beluknya masih mungkin mendapati anime ini menghibur, terutama karena dia rupanya cukup pandai dalam menulis parodi sehingga karya asalnya, walaupun terlihat aneh, selalu tetap bisa dikenali. Namun, mereka yang mengetahui cuma sebatas judulnya mungkin akan kesulitan memahami apa yang jenaka dari anime ini, dan karena sebagian karya yang dia munculkan merupakan produk dari masa lalu, peluang untuk termasuk di dalam kategori ini selalu ada.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Visual anime ini dapat dikatakan berada di tingkat rata-rata. Gambar dan animasi para tokohnya terkadang cukup bagus, dan terkadang pula terlihat agak kasar. Namun, bagi mereka yang menonton karena parodinya, visual anime ini tetap punya daya tarik tersendiri, yaitu ketika dia memperlihatkan setting dari karya-karya yang dia parodikan. Beberapa karya memiliki setting yang ikonis, dan meski maksud awalnya untuk menyajikan parodi tidak pernah berubah, anime ini ternyata masih berusaha menampilkan setting tiruannya semirip mungkin dengan setting yang asli, sehingga dia tetap mampu seketika membuat penonton merasa seolah sekali lagi berada di dalam karya-karya tersebut.

- Tokoh/Karakter:
Kecuali barangkali untuk mewakili berbagai tipe karakter yang sering muncul di dalam anime dan manga, tampaknya tidak ada rencana yang mendasari para tokoh di anime ini. Jumlah mereka yang banyak sama sekali tidak punya fungsi apa-apa selain untuk sekadar menjadikan mereka berjumlah banyak. Dan bahkan tipe karakter yang dimunculkan terasa sangat asal-asalan, tidak berusaha membentuk kombinasi-kombinasi agar setidaknya interaksi di antara mereka dapat terlihat dinamis. Para tokoh di anime ini sesungguhnya hanyalah salah satu alat untuk menyajikan parodinya -- sekelompok orang yang akan menyebutkan suatu karya, memberi tsukkomi ketika anime ini membuat lelucon tentang karya itu, dan kemudian segera dilupakan.

- Overall Score:
Cerita dan para tokohnya tidak pernah dimaksudkan berfungsi lebih dari sebagai sarana untuk menyajikan parodinya, maka kecuali anda bisa segera mengenali karya-karya yang dia parodikan, anime ini mungkin akan terasa sangat hampa. Namun, jika ternyata anda memang bisa mengenali semua karya tersebut, anime ini pun tentu selalu punya potensi untuk menghibur anda. Bahkan meski anda tidak mendapati parodinya cukup jenaka, sekurang-kurangnya dia akan mampu mengajak anda mengenang kembali karya-karya itu dalam suasana yang menyenangkan. Skor 7 dari 10 (Pleasantly nostalgic)


DVD/Blu-ray:
BOX

Goods:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar