Laman

Jumat, 14 Agustus 2015

PLASTIC MEMORIES

- Judul: プラスティック・メモリーズ (Plastic Memories)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2015)
- Genre: Sci-Fi; Romance; Comedy;
- Episode: 13
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Perusahaan SAI menciptakan android seri Giftia yang memiliki software sangat canggih hingga mereka mampu membentuk kepribadian dan perasaan sendiri. Namun, 'nyawa' Giftia terbatas hanya sampai 81.920 jam, dan seluruh kenangan yang dia kumpulkan selama itu akan terhapus selamanya saat mereka dinonaktifkan. Setelah gagal mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi, Mizugaki Tsukasa dikirim oleh ayahnya bekerja di SAI, di mana dia kemudian ditempatkan pada bagian Terminal Service yang bertugas menarik kembali para Giftia yang sudah mendekati akhir 'nyawa' mereka. Sebagai rekannya, Tsukasa dipasangkan dengan Isla, seorang gadis Giftia yang telah bertahun-tahun bekerja di Terminal Service, dan karena sudah menghapus begitu banyak kenangan, dia kini merasa takut ketika akan segera kehilangan kenangannya sendiri.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Bagaimana jika seseorang mengetahui dengan pasti kapan hidupnya akan berakhir? .... Anime ini adalah sebuah kisah menyentuh tentang seorang gadis yang bersiap menghadapi 'kematian'. Dan meskipun Isla sesungguhnya hanyalah sebuah android, dia bersikap layaknya manusia biasa sehingga semua kesedihan, ketakutan, dan ketidakberdayaan yang dia rasakan tetap terkesan nyata. Namun, berulang kali di sepanjang cerita anime ini akan melenceng dari tujuan awal tersebut. Terkadang bagian komedinya diberikan porsi durasi yang terlalu banyak. Dia bukan komedi yang buruk, tetapi durasi yang berlebihan ini akhirnya mengesampingkan dan bahkan meremehkan kisah sedih yang seharusnya dialami oleh Isla. Dan, terkadang pula dia membahas suatu hal yang sama sekali tidak punya hubungan apapun dengan masalah Isla, misalnya seperti ketika Tsukasa tiba-tiba saja mengajaknya kencan. .... Atau apakah barangkali wujud asli anime ini adalah kisah romantis antara Tsukasa dan Isla? Jika memang benar demikian, tujuan awalnya akan sedikit berbeda, tetapi kesalahannya kurang lebih masih tetap sama, yaitu bahwa anime ini tidak mampu menjaga tujuan tersebut tetap sebagai fokus di sepanjang cerita. Masih menggunakan contoh di atas, Tsukasa akan TIBA-TIBA SAJA mengajak Isla kencan -- nyaris tidak ada apapun pada episode-episode sebelumnya yang bahkan mengisyaratkan bahwa Tsukasa akan berpikir secara romantis terhadap Isla, dan tindakan pertama yang dia lakukan di episode berikutnya adalah mengajaknya kencan? Where did that come from!? Kisah romantis itu terasa begitu dipaksakan, sehingga dia pun hanya tampak seperti suatu upaya tergesa-gesa untuk membuat ceritanya lebih dramatis. Dan ironisnya, yang dia capai adalah justru sebaliknya. Kisah drama Isla pada dasarnya sudah sangat bagus, dan memberinya bumbu tambahan dengan gegabah malah menyebabkan anime ini kehilangan daya tarik alaminya.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Anime ini memberi banyak perhatian pada ekspresi wajah para tokohnya, terutama Isla. Gerakan-gerakan kecil pada bentuk mulut, sudut mata, dan detil-detil lainnya diperlihatkan dengan cukup jelas sehingga perubahan yang paling sederhana pada emosi Isla pun bisa segera diketahui. Sangat disayangkan bahwa ceritanya sendiri ternyata tidak se-emosional yang diharapkan, tetapi secara visual, setidaknya anime ini sudah sungguh-sungguh berusaha.

- Karakter:
Sebagai seseorang yang bersiap menghadapi 'kematian', anime ini berhasil melukiskan setiap emosi Isla dengan tepat, mulai dari saat dia begitu takut dan berusaha menyangkalnya sampai kemudian saat dia perlahan belajar menerimanya. Namun sayangnya, anime ini tidak mampu melakukan hal yang serupa untuk tokoh Tsukasa. Dia bermaksud menggambarkannya sebagai pemuda tabah yang selalu menyembunyikan perasaan sedihnya, tetapi demi menekankan ketabahan tersebut, kesedihannya lalu terlalu dibesar-besarkan. Reaksi Tsukasa pada momen-momen tertentu dibuat berlebihan, misalnya ketika dia diberitahu tentang usia Isla yang sudah tidak panjang lagi -- berita yang sangat mengejutkan baginya, tentu saja, tetapi Tsukasa bersikap seolah-olah Isla seharusnya hidup untuk selamanya, bahwa 'kematian' Isla adalah suatu fenomena ganjil yang menyalahi aturan dunia! Hal ini merupakan satu lagi contoh bagaimana anime ini secara tidak perlu berupaya membuat ceritanya lebih dramatis, dan sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, upaya itu gagal.

- Overall Score:
Menambahkan detil yang tidak perlu ke dalam sebuah cerita yang pada dasarnya sudah bagus justru akan berdampak negatif, dan persis hal itulah yang terjadi dengan anime ini. Kisah Isla punya semua untuk potensi menjadi salah satu cerita yang paling mengharukan, tetapi sertakan Tsukasa dan kisah romantisnya, apalagi dengan cara yang tergesa-gesa, seketika kisah Isla pun berubah hambar dan nyaris tanpa emosi. Jika anda berharap merasakan sesuatu dari anime ini, mungkin sebagian besar yang akan anda temukan hanyalah rasa kecewa. Nilai 7 dari 10 (Reckless romance)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7

1 komentar:

  1. kesalahan besar!!! udah tau robot, udah tau nanti ingatannya bakal dihapus, udah tau ada masa aktifnya, tapi kok gk mau terima resiko??? lalu apa2an dg endingnya, nyesek njir serasa digantungin.

    BalasHapus