Laman

Jumat, 12 Juni 2015

CROSS ANGE ~TENSHI TO RYUU NO RONDO~

- Judul: クロスアンジュ 天使と竜の輪舞 (Cross Ange ~Tenshi to Ryuu no Rondo~)
- Judul Alternatif: Cross Ange ~Rondo of Angels and Dragons~;
- Tipe: TV (Oktober 2014)
- Genre: SciFi; Romance;
- Episode: 25
- Rating: Strong Violence and Extreme Eroticism (Sexual Themes)
- Sinopsis:
Dalam dunia di mana segala hal bisa dicapai dengan kekuatan Mana yang ajaib, Noma atau gadis-gadis yang menolak Mana sejak lahir merupakan monster yang harus secepatnya disingkirkan. Demikianlah fakta yang diyakini oleh semua orang, termasuk juga Angelise Ikaruga Misurugi, Puteri Pertama dari Kekaisaran Misurugi. Namun, pada saat upacara penobatan di hari ulang tahunnya yang ke-16, mendadak terungkap rahasia bahwa Angelise ternyata adalah seorang Noma, maka sang Puteri yang sebelumnya merupakan kesayangan semua orang itu pun seketika berbalik dicaci dan kemudian dibuang ke pulau terpencil Arzenal untuk bergabung dengan sesama Noma. Di tempat tinggalnya yang baru tersebut, Angelise, yang kini mengganti nama menjadi Ange, perlahan mulai menyadari betapa selama ini dia buta terhadap keadaan dunia yang sesungguhnya -- bahwa ketika mereka hidup damai di Kekaisaran Misurugi, setiap hari para Noma mempertaruhkan nyawa bertempur melawan makhluk Dragon yang datang dari dimensi lain.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Ada plot mengejutkan yang tersembunyi di balik cerita anime ini. .... Bukan, "mengejutkan" rasanya masih terlalu dibesar-besarkan. "Tak terduga" mungkin adalah istilah yang lebih tepat, dan tampaknya anime ini mengadopsinya secara berlebihan. Untuk membuat ceritanya "tak terduga", hampir semua insiden dipaksakan terjadi secara tiba-tiba dan tanpa hubungan yang kuat. Setelah Ange dibawa ke Arzenal, misalnya, anime ini sengaja menunda-nunda ceritanya berjalan dengan hal-hal sepele yang tidak punya tujuan apa-apa, sebelum kemudian mendadak mengharuskan Ange yang sudah mulai terbiasa pada kehidupan Arzenal untuk kembali ke Kekaisaran Misurugi sekali lagi dengan menggunakan alasan yang paling bodoh. Barangkali, jika hanya satu atau dua kali, perkembangan cerita yang "tak terduga" semacam ini masih bisa diterima, tetapi frekuensi yang begitu tinggi menjadikan anime ini terkesan terlalu dibuat-buat. Dan sebagaimana bila menemukan serangkaian peristiwa kebetulan yang muncul terus-menerus, daripada merasa terkejut karenanya, penonton kemungkinan besar justru akan mendapatinya tidak bisa dipercaya dan bahkan sangat konyol. Lalu ditambah lagi dengan beberapa detil yang tidak jelas, seperti sistem upah yang berlaku di Arzenal yang kontra-produktif dengan cara bertempur dalam bentuk tim, atau tujuan dan asal-usul sesungguhnya dari Ragnamail yang tidak masuk akal, satu hal yang bisa diduga dari anime ini adalah kebingungan.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi para tokohnya terlihat sangat kasar. Gerakan secara umum, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah yang aneh mengisi anime ini dari awal sampai akhir. Barangkali semua hal ini yang juga kemudian menyebabkan voice-acting setiap tokoh terkadang tidak mampu mewakili emosi mereka dengan benar, bahkan termasuk Ange. Lalu, meski mungkin cukup bagus jika berdiri sendiri, musik latar di beberapa adegan juga terasa tidak sesuai dengan nuansa yang seharusnya pada adegan tersebut. Memang masih tersedia hiburan berupa animasi CG saat pertempuran Paramail dan Ragnamail yang seru, tetapi secara keseluruhan audio visual anime ini punya terlalu banyak masalah untuk bisa ditolerir.

- Karakter:
Seolah ingin menyamakan diri dengan jalan ceritanya, karakter para tokoh di anime ini juga akan berubah secara tiba-tiba. Sebenarnya, perilaku mereka telah digambarkan tepat sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Bahwa Ange akan terlebih dahulu bersikeras menolak semua perlakuan hina yang dia terima adalah persis reaksi yang diharapkan muncul dari seseorang yang hingga beberapa waktu lalu selalu menjalani kehidupan mewah, dan begitu juga dengan perubahannya kemudian yang akhirnya menerima nasib sebagai seorang Noma bukan terjadi tanpa alasan. Hanya saja, yang menjadi masalah adalah bagaimana proses perubahan itu sendiri. Transformasi Ange dari dua fase yang disebutkan di atas berlangsung dalam selang waktu yang terlalu singkat -- kurang lebih cuma satu menit! Sebelumnya dia hanyalah gadis yang merasa frustrasi dengan segala hal di sekelilingnya, semenit kemudian dia langsung menjadi pejuang tangguh dengan hati yang paling teguh! Maka meski proses tersebut bisa dipahami, bagaimanapun juga dia akan tetap terasa tidak wajar. Sebagai analogi, tidak ada yang aneh dengan sebongkah es yang mencair menjadi air, tetapi jika terjadi hanya dalam waktu satu detik, bukankah ada yang terasa tidak beres? Dan saat pola yang sama juga terus berulang pada tokoh-tokoh lain yang dimaksudkan mengalami perubahan drastis -- Hilda, Salia, Silvia, dan seterusnya -- daripada menyajikan sekumpulan kisah tragis yang penuh emosi, pada akhirnya mereka semua cuma akan terlihat konyol.

- Overall Score:
Besar kemungkinan anda kesulitan menebak apa yang akan terjadi di cerita anime ini dari episode ke episode. Sayangnya, ini bukan berkat suatu teknik bercerita yang pandai, melainkan cuma karena tahapan-tahapan dari ceritanya memang tidak terhubung dengan baik, dan juga karena beberapa detil penting di dalamnya seperti dimasukkan secara asal-asalan. Siapa yang bisa menebak jika segalanya begitu membingungkan? Audio visual yang penuh masalah semakin memperburuk keadaan, sehingga satu-satunya hal positif yang tersisa dari anime ini adalah hanya bayang-bayang potensinya. Nilai 6 dari 10 (Utterly confusing)


DVD/Blu-ray:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar