Laman

Jumat, 10 April 2015

YURIKUMA ARASHI

- Judul: ユリ熊嵐 (Yurikuma Arashi)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2015)
- Genre: Fantasy; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah asteroid Kumaria meledak di angkasa dan jatuh ke bumi sebagai hujan meteor, semua beruang di seluruh dunia tiba-tiba memperoleh kecerdasan, berdiri di atas dua kaki, dan kemudian mengejar manusia sebagai mangsa. Umat manusia pun akhirnya mendirikan dinding raksasa di antara mereka, dan sejak saat itu, manusia dan beruang hidup terpisah. Pada suatu hari, dua gadis beruang, Yurishiro Ginko dan Yurigasaki Ruru menyamar menjadi manusia lalu menyusup ke dalam Akademi Arashigaoka, dan tak lama berselang, korban-korban mulai berjatuhan, termasuk Izumino Sumika, teman baik dari Tsubaki Kureha yang sangat dia sayangi. Marah dan sedih, Kureha lalu bertekad akan membalas kematian Sumika, tetapi setelah mereka bertemu dan saling mengenal, dia perlahan menyadari bahwa Ginko dan Ruru ternyata bukan datang untuk berburu manusia, melainkan khusus untuk mencari dirinya.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini memiliki kisah latar yang unik seputar permusuhan antara manusia dan beruang, dan dia juga menyusunnya dengan baik sehingga, sampai pada titik mengapa sebuah dinding pemisah harus dibangun, setting ceritanya terasa cukup masuk akal. .... Namun, titik dinding pemisah tersebut adalah batasnya. Setelah itu -- setelah hanya beberapa menit di episode pertama, setting anime ini tiba-tiba saja berubah begitu kacau dan membingungkan. Pertama, kronologi kejadiannya tidak konsisten. Semula dikatakan bahwa para beruang mulai berdiri baru setelah hujan meteor jatuh ke bumi, tetapi ternyata kemudian diperlihatkan mereka sudah punya kerajaan sendiri sebelum hujan meteor tersebut. Begitu pula dengan Kumaria, yang awalnya disebutkan hanya sebagai asteroid, tetapi kemudian menjadi semacam dewi -- bukan cuma dewi dalam kepercayaan para beruang, melainkan dewi sungguhan dengan kekuatannya sendiri. Lalu, ada juga Pengadilan Danzetsu atau Danzetsu no Court. What the heck was that?! Siapa ketiga orang itu? Dari mana mereka datang? Kenapa mereka menjadi pengadil bagi manusia dan beruang? .... Meski masih banyak lagi rincian yang aneh dan tidak jelas, hal-hal di atas mungkin sudah bisa menggambarkan betapa membingungkan setting anime ini. Apakah penilaian ini merupakan kekeliruan yang berasal dari kesalah pahaman? Selalu ada kemungkinan untuk itu, namun jika memang demikian, maka seharusnya anime ini menjelaskan semuanya dengan lebih baik agar tidak sampai terjadi kesalah pahaman. Sebab yang tampak hanyalah bahwa anime ini lebih mementingkan keunikan daripada segala aspek yang lain. Dia cuma ingin membuat sebuah dunia yang terlihat beda, namun tidak pernah peduli untuk memikirkan bagaimana dunia tersebut bisa berbeda. Dan sayangnya, hal ini selanjutnya mempengaruhi bagian-bagian lain, termasuk plot cerita yang sebenarnya cukup menarik. Pesannya tentang hubungan terlarang antara dua orang dari tempat yang terpisah jauh akhirnya menjadi kabur, tenggelam di bawah semua metafora rumit dan istilah-istilah asing yang semestinya tidak perlu.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Anime ini menggunakan cara unik dalam melukiskan berbagai macam hal, mulai dari yang sederhana seperti saat telepon berbunyi hingga yang lebih rumit seperti isi pikiran seorang tokoh. Namun, semua itu tidak begitu berarti, sebab ternyata mereka tidak memberikan banyak manfaat selain untuk terlihat unik. Mereka tidak membantu untuk menjelaskan settingnya dan tidak juga mengangkat emosi di dalam ceritanya.
Sementara pada bagian audio, anime ini terkadang bisa terdengar menyenangkan dan terkadang justru sebaliknya akan terdengar membosankan. Tiruan suara beruang seperti "Gao Gao" milik Ginko, yang mungkin akan dianggap imut oleh sebagian orang, merupakan hiburan kecil yang tidak pernah berakhir, tetapi ucapan-ucapan para tokohnya yang penuh dengan metafora dan selalu berisi kalimat yang kurang lebih sama menghasilkan dialog serta monolog yang terlalu repetitif.

- Karakter:
Kureha adalah gadis manusia, Ginko adalah gadis beruang, dan mereka berdua hidup di masa ketika manusia dan beruang saling bermusuhan. Jika disederhanakan seperti ini, jauh lebih mudah untuk mengenali karakter mereka, bukan? Namun, sekali lagi, entah mengapa anime ini selalu harus memperumit semuanya. Daripada sekadar menyebutkan bahwa mereka punya hubungan istimewa, dia harus menggunakan istilah asing seperti Yakusoku no Kiss atau Ciuman yang Dijanjikan. Dan daripada cukup mengatakan bahwa hubungan tersebut tidak disetujui oleh pandangan umum, dia mesti menyamarkannya melalui metafora semacam Toumei na Arashi atau Badai Transparan. Padahal, seandainya digambarkan hanya sebagai dua orang gadis yang gigih mempertahankan perasaan mereka meski menghadapi berbagai tantangan berat karenanya, perkembangan karakter Kureha dan Ginko sesungguhnya telah ditulis dengan bagus, tetapi sebab baik tujuan maupun tantangan tersebut berupa sesuatu yang tidak familiar bagi penonton -- atau paling kurang, sesuatu yang harus lebih dulu dipikirkan dengan cermat sebelum seseorang bisa menangkap apa maksudnya -- kisah mereka pun akhirnya tidak dapat dihargai sebagaimana mestinya.

- Overall Score:
Anime ini disiapkan untuk menjadi sebuah karya yang unik -- setting yang unik, audio visual yang unik, dan tokoh-tokoh yang unik. Namun, unik tidak secara otomatis berarti bagus, dan sayangnya, keunikan anime ini tidak disertai dengan perencanaan yang matang. Maka hasilnya pun adalah justru kekacauan di mana-mana, persis seperti baru saja dihantam badai -- setting yang tidak jelas, audio visual yang tidak bermanfaat, dan tokoh-tokoh yang sulit dipahami. Atau apakah barangkali anime ini memang dimaksudkan hanya semacam dongeng anak-anak, dan bukan untuk ditelaah dengan serius? Sebab tampaknya, satu-satunya cara untuk bisa menikmatinya adalah dengan memperlakukan anime ini layaknya sebuah cerita pengantar tidur, yaitu dengan diam mendengarkan dan tanpa banyak bertanya. Nilai 6 dari 10 (Empty uniqueness)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar