Laman

Jumat, 13 Februari 2015

SORA NO METHOD

- Judul: 天体のメソッド (Sora no Method)
- Judul Alternatif: Celestial Method;
- Tipe: TV (Oktober 2014)
- Genre: Supernatural;
- Episode: 13
- Rating: Relatively Safe
- Sinopsis:
Komiya Nonoka dan ayahnya kembali ke Kota Kiriyako setelah tujuh tahun. Di rumah lama mereka, seorang gadis kecil misterius bernama Noel sudah menunggu. Dia sepertinya mengenal Nonoka, tetapi Nonoka merasa tidak pernah bertemu dengan gadis itu, sampai kemudian ingatannya mendadak terbawa ke hari terakhir sebelum mereka sekeluarga pindah ke Tokyo, ketika Nonoka dan empat orang temannya: Togawa Shione, Shiihara Koharu, Mizusaka Yuuzuki, dan Mizusaka Souta melakukan suatu ritual di observatorium tua agar permohonan mereka terkabul. Sejak hari itulah, Noel dan sebuah cakram raksasa muncul di Kiriyako, dan karena kini Nonoka telah kembali, akhirnya tiba saat bagi Noel untuk mengabulkan permohonan tersebut.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini bermaksud menampilkan sebuah drama mengharukan tentang persahabatan, tetapi berusaha terlalu keras, rasa haru itu justru nyaris tidak pernah muncul. Salah satu penyebabnya adalah karena cara bercerita yang mengikuti pola yang selalu sama. Ada dua atau lebih tokoh yang bertengkar disebabkan oleh suatu kesalah pahaman, satu tokoh kemudian merasa bersalah dan mencari jalan untuk menebusnya, biasanya disertai berlari kesana-kemari dengan tergesa-gesa, lalu akhirnya mereka pun berbaikan kembali. Berdiri sendiri, sebenarnya tidak ada masalah dengan pola tersebut, tetapi setelah menonton hal yang sama berulang untuk kali yang ketiga, siapapun tentu akan mulai merasa jenuh. Penyebab yang lain adalah karena anime ini terlalu memaksakan dirinya tampak dramatis. Terkadang dia berlebihan dalam memperlihatkan perubahan suasana hati para tokohnya, sehingga beberapa insiden yang merupakan titik penting di dalam cerita terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan jelas, seperti saat Nonoka mendadak memutuskan untuk ikut serta pada festival di sekolahnya hanya agar bisa berbaikan dengan Shione. Dan terkadang pula dia justru sengaja melambat-lambatkan jalan ceritanya dengan masalah yang terkesan mengada-ada, misalnya bahwa Nonoka melupakan sama sekali teman-temannya meski mereka semua semestinya berteman baik. Tujuh tahun memang waktu yang lama, tetapi tidak mengingat bahkan nama-nama mereka adalah hal yang sangat konyol, terutama ketika penonton sendiri bisa langsung mengenali setiap tokoh dalam sekejap. It was so ridiculously obvious! Daripada menyusun jalan cerita dengan baik agar emosi bisa hadir secara alami, anime ini tampaknya berkonsentrasi penuh hanya untuk menyajikan sebanyak mungkin momen-momen yang diharapkan akan menggugah hati penonton -- begitu banyak hingga efeknya malah kemudian berbalik meniadakan emosi dari dalam ceritanya.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi para tokohnya sangat bagus. Pada beberapa episode, gerakan mereka bisa terlihat begitu mendetil, dan meskipun kualitas setinggi itu tidak dipertahankan juga pada episode-episode yang lain, selalu ada perhatian yang cukup cermat untuk menjaga agar gerakan para tokohnya senantiasa terkesan wajar. Lalu ditambah penggabungan yang baik dengan gambar latar yang indah, visual anime ini memuaskan.

- Karakter:
Sekilas anime ini berkisar tentang lima orang sahabat, namun Koharu dan Souta tidak pernah terasa cukup terlibat di dalam semua hal yang terjadi di sepanjang ceritanya. Tanpa ada pendapat khusus baik terhadap cakram di angkasa maupun kepada tokoh-tokoh yang lain, mereka seperti tidak punya fungsi apa-apa kecuali untuk melengkapi jumlah lima orang tersebut. Ini membuktikan bahwa, meski selalu ingin dikesankan berbeda, para tokoh di anime ini dan kisah-kisah mereka sama sekali tidak berarti. Mereka hanyalah sarana untuk mencapai tujuan anime ini yang sesungguhnya, yaitu menyajikan drama mengharukan, sebagaimana yang juga bisa terlihat pada tiga orang yang tersisa dari lima sahabat tadi. Nonoka yang bersatu kembali dengan teman-temannya setelah terpisah sekian lama, Yuuzuki yang keinginannya untuk menyaksikan kembang api bersama Souta akhirnya terwujud, dan Shione yang berbaikan dengan Nonoka setelah bertengkar karena salah paham -- mereka semua dipersiapkan hanya agar tiba pada satu momen yang menyentuh, tanpa peduli betapa tidak logis latar belakang dan sikap mereka karenanya. Agar pertemuannya dengan teman-temannya semakin berkesan, Nonoka diharuskan melupakan tujuh tahun dari kehidupan masa kecilnya. Untuk menunjukkan bahwa dia sudah lama memendam keinginannya, Yuuzuki disebutkan selalu melakukan protes di tempat umum secara terus-menerus dan selama bertahun-tahun. Dan demi menekankan bahwa pertengkarannya dengan Nonoka memang hanya disebabkan oleh salah paham yang sepele, Shione mesti seketika mengabaikan begitu saja kekecewaan yang dia rasakan selama tujuh tahun. Barangkali anime ini tidak menyadari bahwa emosi penonton sangat bergantung pada seberapa jauh para tokoh di dalam cerita dapat dimengerti. Sebelum dia mampu mengajak siapapun merasa terharu, anime ini lebih dulu hanya akan membuat bingung.

- Overall Score:
Mengajak penonton untuk merasakan suatu emosi bukan perkara sederhana. Dia tidak bisa dicapai hanya dengan berulang kali menyodorkan emosi tersebut untuk mempengaruhi benak penonton. Namun, justru seperti itulah yang coba dilakukan oleh anime ini. Dia berusaha membuat anda merasa terharu dengan menampilkan sebanyak mungkin momen mengharukan, tetapi tanpa terlebih dahulu membangun cerita dan tokoh untuk mengantarkannya dengan benar, semua momen itu akhirnya tidak pernah efektif. Meski visual yang bagus menjaganya tetap memiliki daya tarik, secara keseluruhan anime ini merupakan karya yang terlalu hambar. Nilai 7 dari 10 (Densely insisted emotions)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar