Laman

Jumat, 29 Agustus 2014

SEIKOKU NO DORAGNER

- Judul: 星刻の竜騎士 (Seikoku no Doragner)
- Judul Alternatif: Dragonar Academy;
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: Fantasy; Supernatural; Action;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Physical Harm) and Strong Eroticism (Frequent Nudity)
- Sinopsis:
Sejak mengalami suatu kecelakaan di masa kecilnya, Ash Blake memiliki kemampuan untuk mengendarai naga milik siapapun, namun entah mengapa, Pal atau naga pasangannya sendiri belum juga muncul. Sewaktu mengikuti perlombaan di sekolahnya, tanpa sengaja dia bertemu dengan seorang pria bertopeng yang mencurigakan, dan ketika berusaha menghindar darinya, dia kemudian terjatuh ke dalam jurang. Pada saat itulah, Pal milik Ash akhirnya lahir demi menyelamatkannya. Hanya saja, anehnya, wujud yang tampak di hadapannya justru adalah seorang gadis.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Tidak seperti murid-murid lainnya di Ansullivan, Pal atau naga pasangan milik Ash yang bernama Eco ternyata muncul dalam wujud seorang gadis. .... Kalimat ini sudah langsung bisa menyimpulkan semua hal yang menarik dari anime ini. Alasannya adalah karena hal-hal lain terasa seperti informasi yang tidak berguna. Mengapa Eco berwujud seorang gadis? Bahkan untuk pertanyaan mendasar ini yang akan seketika terpicu di benak setiap orang, anime ini seolah tidak pernah berminat menjawabnya. Dia memang berulang kali mengindikasikan bahwa Eco mempunyai identitas rahasia sebagai puteri Avalon, namun tanpa pernah dijelaskan apa atau siapa Avalon tersebut dan seberapa penting perannya di dalam cerita, informasi ini pun pada akhirnya cuma menjadi hiasan untuk sekadar memberi nuansa fantasi. Oleh karena itu, meski anime ini berusaha meyakinkan yang sebaliknya, Eco tampaknya memang bukan dimaksudkan sebagai jendela bagi penonton untuk mengenal lebih jauh dunia pada anime ini, melainkan hanya sebagai titik awal bagi Ash untuk mulai terlibat dalam kehidupan di Ansullivan. Dengan kata lain, fokus sesungguhnya dari anime ini adalah tentang kehidupan unik para murid di sekolah yang khusus melatih calon-calon kesatria naga ... atau paling tidak, barangkali itulah yang semula ingin dicapai. Sayangnya, dalam hal ini pun, anime ini gagal memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang unik di Ansullivan. Naga-naga, elemen yang seharusnya bisa menjadi ciri khas anime ini, ternyata ditampilkan cuma sebagai hewan peliharaan atau kendaraan yang digunakan para tokohnya, sementara kisah-kisah yang terjadi di seputar tokoh-tokoh tersebut juga sudah begitu lazim sehingga terasa hanya seperti formalitas, bahkan termasuk semua insiden menyangkut keluarga Lautreamont kemudian yang sangat mudah ditebak. .... Apa yang menarik dari anime ini? Eco adalah naga yang berwujud seorang gadis. Titik.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Jika berdiri sendiri, animasi di anime ini sebenarnya terbilang lumayan, namun sebagai media untuk menyampaikan cerita, dia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Dia tidak mampu memperlihatkan beberapa kejadian sepenting yang seharusnya. Sebagai contoh, kemunculan Necromancia di Ansullivan yang disebutkan menyebabkan nama Ash mulai dikenal tampak cuma seperti keributan kecil yang kemudian selesai dengan cepat. Lalu diperburuk oleh dialog yang lebih sering terdengar membosankan, audio visual anime ini tidak berbuat cukup banyak untuk menjadikan ceritanya lebih menarik. Seandainya saja dia tidak menghabiskan waktu bermain-main dengan semua tentakel itu ....

- Karakter:
Tanpa ada sedikit pun sejarah di masa lalu yang akan mendorongnya terus maju ataupun impian yang harus dia capai di masa depan, Ash tidak memiliki baik kisah pribadi maupun karakter yang bisa mengajak seseorang untuk mengenalnya lebih jauh. Mungkin, Ash memang dimaksudkan hanya sebagai alat bagi penonton untuk bertemu dengan para gadis di sekelilingnya, maka jika benar demikian, tokoh utama yang sebenarnya dari anime ini adalah gadis-gadis tersebut. Lupakan saja tentang Ash, tokoh-tokoh seperti Eco dan Silvia yang perkembangan karakternya mesti diikuti. Namun sayangnya, ternyata perkembangan itu pun tidak pernah terjadi. Meski karakter mereka digambarkan lebih jelas daripada Ash, gadis-gadis itu hanyalah sekumpulan stereotip yang semua hal tentang mereka bisa langsung diketahui dalam sekejap, sementara setiap insiden yang melibatkan mereka tidak menimbulkan suatu dampak yang berarti dan tidak pula mengungkapkan apapun kecuali yang sudah lebih dulu diduga sebelumnya. Dengan perilaku masing-masing yang bervariasi, mereka memang menjadikan anime ini lebih berwarna, tetapi pada akhirnya, warna-warni itu tidak bermakna apa-apa.

- Overall Score:
Suatu negeri yang dihuni oleh kaum naga, sebuah tempat yang melatih orang-orang untuk mengendalikan mereka, dan kemudian naga yang terlahir sebagai seorang gadis. Jika berdasar pada ketiga hal ini, kemungkinan besar anda menyangka akan mendapatkan penjelasan yang cukup mendalam tentang naga -- tentang sejarah mereka, cara hidup mereka, dan juga hubungan mereka dengan manusia. Namun bersiap-siaplah untuk merasa kecewa, sebab ternyata anime ini tidak pernah lebih daripada sebuah cerita sejenis harem yang penuh dengan tokoh-tokoh hampa, dan Eco si gadis naga pun akhirnya cuma merupakan salah satu gadis yang mesti ditaklukkan. Nilai 5,5 dari 10 mungkin sekilas terasa terlalu kejam, terutama karena animasinya sendiri sama sekali tidak buruk, tetapi sungguh, bahkan hanya untuk sekadar menunjukkan bahwa dia masih punya potensi menjadi lebih baik, anime ini harus memikirkan ulang dari awal tontonan seperti apa yang akan dia sajikan. (So empty ...)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar