Laman

Jumat, 15 Agustus 2014

NO GAME NO LIFE

- Judul: ノーゲーム・ノーライフ (No Game No Life)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: Fantasy; Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Dengan gabungan antara kemampuan Sora untuk membaca taktik lawan dan kecerdasan Shiro yang dapat seketika memperhitungkan semua faktor, mereka melegenda di antara para gamer, dan karena selalu membiarkan User Name mereka kosong, Sora dan Shiro pun dikenal dengan sebutan Kuuhaku. Pada suatu hari, mereka mendadak ditantang bermain oleh Teto, dan ketika berhasil mengalahkannya, Teto yang rupanya adalah seorang dewa kemudian membawa mereka pindah ke dunianya. Bagi Sora dan Shiro, dunia baru tersebut bagaikan impian yang menjadi kenyataan, sebab di sana semua perselisihan harus diselesaikan melalui permainan, sesuatu yang mereka berdua sangat kuasai.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini memulai dengan awal yang lemah karena tidak mampu memberi penjelasan mengapa Teto sampai memanggil Kuuhaku ke dunianya. Dia sempat menyebutkan bahwa Teto hanya ingin bermain sekali lagi dengan mereka, tetapi jika memang demikian, daripada sampai mesti berpindah dunia, apa yang menghalanginya dari langsung menantang saja mereka? Namun, meski latar belakangnya kurang memuaskan, plot anime ini sendiri, yang kemudian mengharuskan Sora dan Shiro untuk mengalahkan lima belas ras lain, cukup menjanjikan. Layaknya sebuah game tentang dominasi global, penaklukan negara satu demi satu dan perebutan wilayah sedikit demi sedikit mampu membuat seseorang keranjingan. Dan hebatnya lagi, anime ini tidak mengembangkan plot tersebut ke dalam jalan cerita yang linear. Dengan kata lain, dia bukan sekedar menampilkan suatu permainan begitu permainan sebelumnya selesai, melainkan terlebih dahulu membangun situasi yang menyebabkan permainan itu terjadi sebelum akhirnya menetapkan arah lanjutan cerita yang paling logis, sehingga anime ini benar-benar terasa sebagai bagian dari sebuah tujuan yang besar daripada cuma serangkaian misi.
Sayangnya, meski dalam skala yang lebih besar anime ini terlihat menarik, jika memperhatikan permainan-permainan yang merupakan tema utamanya, dia justru bisa sangat mengecewakan. Pada permainan yang lebih sederhana, seperti Blackjack atau Batu-Gunting-Kertas yang berfungsi hanya sebagai selingan, anime ini memang masih memberi penjelasan yang mendetil, tetapi ketika suatu permainan memiliki peran dalam ceritanya, dia sama sekali tidak pernah memperlihatkan bagaimana cara Sora dan Shiro memenangkannya. Hampir setiap kali mereka tiba-tiba saja membalikkan keadaan genting dan langsung menang! Akibatnya, meski menggunakan tema permainan, daripada seperti anime tentang olahraga yang menciptakan drama dari permainan yang telah terstruktur dengan baik, anime ini lebih cenderung menyerupai battle anime yang mengutak-atik aturan permainan seenaknya demi mencapai hasil akhir yang sedramatis mungkin. Tentu saja, selama penonton sudah mengharapkannya, hal ini tetap bisa menghibur, namun bagi mereka yang menyangka akan menyaksikan adu kecerdasan oleh karena tema yang disajikan, anime ini tidak cukup bagus.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Jika penonton sudah bisa menerima bahwa anime ini lebih mengutamakan elemen 'pertarungan' dari suatu game daripada game itu sendiri, bagian visualnya pun akan terasa memuaskan. Dia tidak pernah berhasil membuat game-game yang ada terlihat menarik, tetapi baik animasi maupun sinematografi-nya selalu mampu mencapai tujuan utama untuk menghasilkan aksi-aksi yang seru dan dramatis. Setiap situasi berbahaya dapat ditampilkan benar-benar gawat, sehingga ketika Sora dan Shiro kemudian membalikkan keadaan, efek dari kemenangan mereka pun akan sangat terasa.

- Karakter:
Barangkali untuk menjadikan ceritanya semakin dramatis, anime ini awalnya bermaksud menggambarkan tokoh utamanya sebagai seseorang yang bukan siapa-siapa di satu dunia, lalu berubah penting di dunia yang lain. Namun, karakter yang dia tulis untuk Sora secara khusus pada akhirnya adalah karater yang kontradiktif antara pendapat dan perilakunya. Sebagai penggemar game, kecenderungannya untuk seketika menyukai sebuah dunia yang diatur dengan game, meski dunia itu masih begitu asing, sangat mudah dipahami, tetapi untuk terus membela umat manusia, Sora harus memiliki alasan yang lebih kuat daripada cuma ingin bermain game, maka anime ini pun menyebutkan bahwa dia percaya akan potensi yang dimiliki umat manusia, dan hal ini berlawanan dengan asal usulnya sebagai NEET yang hanya selalu mengurung diri di kamar. Tidak bermaksud menghakimi cara hidup tertentu, tetapi semua ucapannya tentang potensi ketika dia sendiri seolah sudah putus asa dari coba berhubungan dengan orang lain terdengar seperti omong kosong besar.
Pada sisi yang lebih positif, peran tokoh-tokoh pendukung anime ini di dalam cerita tampaknya telah dipersiapkan dengan baik, seperti Stephanie sebagai akses cepat Sora dan Shiro ke pucuk pimpinan Imanity, atau Jibril sebagai sumber banyak informasi untuk mempersingkat cerita sehingga lebih efisien. Bukan peran yang paling signifikan, namun setidaknya mereka terlibat masuk ke dalam cerita demi fungsi tertentu daripada sekadar sebagai hiburan secara visual.

- Overall Score:
Nilai sesungguhnya anime ini tergantung pada apa yang anda harapkan darinya. Jika bagi anda inti suatu permainan adalah akhir yang dramatis, mungkin tidak ada anime yang mampu menyediakannya secara terus-menerus selain anime ini. Mulai dari cerita yang dia bangun hingga karakter tokoh yang dia tulis, setiap bagian anime ini bertujuan khusus untuk menciptakan drama. Namun, semua drama tersebut berasal dari permainan bohongan, yang aturannya sekilas tampak seolah mengikat tetapi sebenarnya dapat berubah kapan saja. Maka jika anda beranggapan suatu permainan seharusnya lebih seperti teka-teki logis yang mesti dipecahkan dengan kecerdasan dan kerja keras, anime ini hanyalah sebuah karya yang penuh tipu daya. Karena kurang memperhatikan rincian-rincian seputar permainannya, review ini cuma memberi nilai 7,5 dari 10, tetapi sekali lagi, semuanya tergantung pada apa yang anda harapkan. (A bit misleading)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

1 komentar:

  1. yg paling gw suka dr anime ini semua ada di eps 8
    tonton itu dan mulai laah mencintai nya :)

    BalasHapus