Laman

Jumat, 27 Juni 2014

NOBUNAGUN

- Judul: ノブナガン (Nobunagun)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Januari 2014)
- Genre: Action; Sci-Fi;
- Episode: 13
- Rating: Strong Violence (Bloody Scenes) and Mild Eroticism (Partial Nudity)
- Sinopsis:
Ketika sekolahnya sedang berwisata ke Taiwan, Ogura Shio dan teman-temannya mendadak diserang makhluk-makhluk aneh. Pada saat itulah masyarakat dunia untuk pertama kalinya mengetahui bahwa bumi tengah diinvasi oleh Shinka Shinryakutai, yaitu alien yang dapat berevolusi dengan cepat, dan bahwa sebuah organisasi ultranasional bernama DOGOO selama ini memerangi mereka secara rahasia. Kekuatan utama DOGOO adalah para Holders, sekelompok orang yang mewarisi hasil rekayasa DNA dari tokoh-tokoh bersejarah yang disebut E-Gene, sehingga mereka kemudian dapat menggunakan AU Weapon, satu-satunya jenis senjata yang mampu mengalahkan Shinka Shinryakutai. Menyaksikan seorang teman yang dia kagumi berada dalam bahaya, E-Gene Oda Nobunaga di dalam diri Shio spontan bangkit, dan setelah mengaktifkan AU Weapon berwujud senapan mesin, dia pun menjadi anggota terbaru DOGOO, Nobunagun.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Oda Nobunaga versus alien. Barangkali seperti itulah ide yang mendasari anime ini, sehingga dia kemudian sangat sering mengangkat berbagai hal seputar tokoh bersejarah tersebut. Mulai dari tiga laras senapan Shio yang melambangkan tiga baris pasukan senapan sampai tindakan-tindakannya yang mencerminkan strategi-strategi berani di medan tempur, anime ini seolah berharap agar penonton mengenal Oda Nobunaga sebanyak Ogura Shio sendiri. Karena kurangnya penjelasan, beberapa hal ini, semisal tarian perangnya, mungkin akan terlihat aneh bagi sebagian orang, tetapi para penggemar Zaman Sengoku hampir pasti akan menemukan anime ini sama menghibur. Kalau begitu, apakah anime ini hanya untuk sekelompok kecil orang? Tidak harus demikian. Sebab meski memang berdasar pada Oda Nobunaga, anime ini tidak sampai lupa bahwa pertempuran antara Shio dan DOGOO dengan Shinka Shinryakutai tetap merupakan bagian cerita yang paling utama. Maka daripada sekadar memperlihatkan adu kekuatan yang terus-menerus, dia memperhatikan dengan hati-hati rincian pada setiap pertempuran, tentang bagaimana strategi yang paling efektif dan juga tentang bagaimana para tokohnya bisa bekerja sama. Sementara, dengan mengurangi adegan-adegan yang tidak perlu hingga seminimal mungkin, penonton dapat terus fokus pada pertempuran-pertempuran tersebut, dan berkat penggambaran musuh yang senantiasa berevolusi, tidak pernah ada misi yang berulang, bahkan masing-masing kemudian terasa penting sebagai satu tahapan yang mengantarkan penonton menuju klimaks. Elemen science-fiction yang juga mewarnainya memang masih terlalu lemah untuk bisa diterima akal, tetapi sebagai genre action, anime ini sudah benar-benar memuaskan.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visualnya mungkin tidak selalu menampilkan cukup detil, tetapi anime ini tetap mampu terlihat luar biasa pada bagian-bagian yang paling penting. Berkat sinematografi yang pandai, adegan-adegan aksinya terasa mendebarkan meski dengan animasi yang terbilang masih sederhana. Ketegangan ketika para tokohnya menghadapi masalah dan juga nyala semangat saat mereka kemudian menemukan solusinya -- emosi di medan tempur berhasil tersampaikan dengan baik sehingga penonton akan seketika larut secara alami di dalamnya.

- Karakter:
SIkap Shio yang mendadak berubah saat di medan tempur, termasuk instingnya yang mampu segera memahami situasi pertempuran, adalah cara yang tepat untuk menggambarkan bahwa ada orang lain di dalam dirinya, dan sikap asli Shio yang cenderung minder, barangkali merupakan cara yang paling efektif untuk membuat hal ini tampak menonjol. Sayangnya, dualitas karakter seperti ini, yang akan menekankan ide cerita bahwa kekuatan para tokoh anime ini tidak berasal dari diri mereka sendiri, cuma terdapat pada Shio, sedangkan pada tokoh lain, dualitas tersebut tidak mewakili tokoh bersejarah mereka sebagaimana mestinya, seperti Newton, atau bahkan sama sekali tidak ada, seperti Jack. Akan tetapi, meski tokoh-tokoh di dalam ceritanya tidak direncanakan cukup baik, anime ini tampaknya memilih tokoh-tokoh bersejarah yang akan dia gunakan dengan cermat. Tidak asal mengambil nama-nama terkenal, dia benar-benar memikirkan tokoh siapa akan memiliki kemampuan apa dan akan berfungsi pada posisi mana di dalam tim. Dan layaknya tokoh-tokoh seperti Alan Quartermain dan Dr. Jekyll di League of Extraordinary Men, atau mungkin para superhero di The Avengers, prospek bahwa tokoh-tokoh ini akan menggabungkan kelebihan mereka masing-masing pun sudah langsung menjadi daya tarik tersendiri.

- Overall Score:
Bagaimana seandainya para tokoh bersejarah dunia bertempur melawan alien? Pertanyaan yang mendasari anime ini mungkin terdengar konyol, tapi jangan khawatir, dia masih menempatkan jalan cerita sebagai prioritas dan tidak sekedar mengandalkan ketenaran mereka. Hasilnya, anime ini sukses menciptakan adegan-adegan aksi yang pandai penuh strategi dan mampu menjadi rincian penting cerita daripada cuma berupa hiburan secara visual. Memang agak disayangkan bahwa dia tidak bisa mengembangkan tokoh-tokohnya sendiri untuk mengambil peran utama, tapi pada saat yang sama, bukankah itu juga berarti bahwa anime ini tidak akan seperti anime genre action yang sudah biasa anda lihat? Nilai 8 dari 10 (Well planned actions)


DVD/Blu-ray:
First Half BOX
Second Half BOX

Tidak ada komentar:

Posting Komentar