Entri di bawah (kemungkinan besar) adalah review terakhir di AOI Casket. Karena berbagai alasan, kami tidak lagi mampu menelaah anime pada level yang kami harapkan. Terima kasih kepada semua yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membaca tulisan kami. Terlepas dari apakah anda setuju atau tidak dengan isinya, bahwa anda bersedia membaca sudah merupakan penghargaan yang sangat tinggi bagi penulis. Kokoro kara arigatou. Izure mata aou.
- Judul: 映像研には手を出すな！ (Eizouken ni wa Te o Dasuna!)
- Judul Alternatif: Keep Your Hands Off Eizouken!;
- Tipe: TV (Januari 2020)
- Genre: Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism
- Sinopsis:
Sejak lama Asakusa Midori ingin membuat anime, tetapi kemampuannya terbatas hanya sampai pada membangun setting cerita dan gambar latar. Sementara itu, Mizusaki Tsubame selalu tertarik membuat animasi dari sebuah cerita, namun karena dihalangi keluarganya, dia tidak pernah punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Ketika suatu hari keduanya tanpa sengaja bertemu, Kanamori Sayaka langsung melihat peluang bisnis, maka dia pun menyatukan cerita Asakusa dan animasi Mizusaki, lalu bertiga mereka membentuk Eizou Kenkyuu Doukoukai (Eizouken) yang bertujuan mengumpulkan uang dari film-film anime pendek buatan mereka.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Kisah menginspirasi tentang bekerja keras dan pantang menyerah demi mencapai suatu tujuan. Penjelasan mendetail seputar langkah-langkah untuk memproduksi karya animasi yang layak. Komedi yang konsisten dari tokoh-tokoh yang jenaka dan setting yang aneh. Rasanya sulit untuk tidak menyukai anime ini, sebab dia selalu punya sesuatu yang bisa seseorang nikmati. Jika penonton hanya ingin bersantai, komedinya mudah dimengerti dan nyaris mustahil akan kehabisan bahan lelucon. Jika penonton hendak menganggapnya lebih serius, teknik animasi yang dia sampaikan atau pun strategi (secara umum) para tokohnya untuk menjawab tantangan bukan cuma omong kosong yang asal-asalan, sehingga penonton bisa selalu berharap akan menemukan suatu pelajaran yang berharga. Memiliki manfaat bagi setiap orang dan untuk semua orang, anime ini sama sekali tanpa cela.
Visualnya tidak indah, tetapi hiburan superfisial berdasarkan keindahan visual memang bukan inti anime ini. Tujuannya yang sejati adalah menunjukkan kepada penonton kesenangan sederhana dalam berimajinasi, lalu memperlihatkan cara yang tepat untuk mengubah suatu imajinasi ke dalam bentuk anime, dan dari bagaimana dia memvisualisasikan aktivitas para tokohnya saat mereka bermain sambil bekerja sekaligus, anime ini mampu mencapai tujuan tersebut dengan efektif.
- Tokoh/Karakter:
Ketiga tokoh utamanya dipersiapkan dengan sangat baik. Sebagai individu, masing-masing tokoh memiliki situasi unik tersendiri yang setiap saat dapat menghasilkan komedi -- Asakusa yang akan seketika melahirkan ide-ide gila dari imajinasinya yang liar, Mizusaki yang memandang sesuatu dari perspektif orang kaya, lalu Kanamori yang selalu mencari cara untuk memulai bisnis yang menguntungkan. Dan sebagai kelompok, mereka bertiga juga saling mengisi hingga menciptakan sebuah kombinasi yang sempurna, baik dari segi kemampuan dalam membuat anime -- Asakusa pada cerita, Mizusaki pada animasi, lalu Kanamori pada promosi -- maupun dari segi karakter -- Asakusa yang optimistis, Mizusaki yang idealistis, lalu Kanamori yang realistis. Ketika para tokoh utama yang menjadi pondasi direncanakan sematang ini, hampir dapat dipastikan bahwa cerita apapun yang dibangun di atasnya akan menarik untuk dilihat.
- Overall Score:
Anda bisa menikmatinya dengan santai, tetapi anda juga dapat memperhatikannya dengan serius -- bagaimana pun anda ingin menyikapi anime ini, dia akan mampu membuat anda merasa puas. Sebab dia bukan sekadar komedi yang sesekali menyisipkan informasi bermanfaat di antara lelucon-leluconnya, atau pun sebatas kisah inspiratif yang menyampaikan pesan-pesannya secara jenaka. Anime ini adalah keduanya sekaligus. Skor 9,5 dari 10 (Recommended!!)
Pada suatu hari, Golem menemukan seorang gadis manusia di tengah hutan dan memberinya nama Somali. Selama ini dia yakin bahwa dirinya tidak punya tujuan apa-apa kecuali melindungi hutan, tetapi setelah bertemu Somali, saat usianya mendekati batas akhir, Golem mulai berpikir lain. Dia khawatir akan keselamatan Somali bila dia nanti sudah tiada, maka Golem pun memutuskan untuk memulai perjalanan panjang, menghabiskan satu tahun sisa usianya demi mencari tempat tinggal bagi Somali dengan sesamanya para manusia yang sudah nyaris punah.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Mungkin karena karakter mereka yang seringkali kurang ekspresif atau karena situasi awal yang mendasari hubungan mereka tidak terkesan benar-benar genting, secara emosional drama ayah dan anak dari Golem dan Somali tidak pernah terasa cukup kuat. Syukurlah, selama perjalanan mereka kemudian bertemu dengan tokoh-tokoh lain yang memiliki kisah drama dengan kandungan emosi yang lebih jelas. Dan mungkin yang lebih penting lagi, secara umum mengangkat tema seputar hubungan mustahil antara manusia dan ras-ras lain yang seharusnya saling bermusuhan, kumpulan drama ini perlahan tapi pasti mampu menjadikan drama Golem dan Somali juga ikut berubah semakin baik. Sebab mereka membuka perspektif baru pada kisah Golem dan Somali, yaitu bukan hanya sebagai drama tentang ayah dan anak, melainkan juga sebagai drama tentang seorang makhluk dingin yang tiba-tiba menemukan sisi hangat pada dirinya sendiri dan seorang gadis kecil yang berusaha selalu riang di dunia yang penuh dengan bahaya.
Kualitas animasinya sangat bagus, tetapi pada sebuah drama, biasanya dukungan dari musik latar yang akan berperan paling besar. Maka, karena musik latar di anime ini tampaknya telah dipersiapkan dengan baik hingga terasa begitu pas dengan mood di setiap adegan, kisah-kisah dramanya hanya bisa menjadi kian sempurna.
- Tokoh/Karakter:
Kemampuan anime ini dalam hal karakterisasi tampak paling jelas pada tokoh-tokoh tambahannya. Meski kepribadian mereka secara khusus bukan sesuatu yang segera terlihat menarik, karakter setiap tokoh telah ditulis dengan baik, secara perorangan maupun sebagai kombinasi. Untuk Golem dan Somali sendiri, mungkin karena emosi mereka (atau ketiadaannya) seolah ditetapkan begitu saja tanpa asal dan sebab, karakter mereka masih terasa dangkal, tetapi beruntung, hal ini ternyata tetap memiliki manfaat tersendiri. Kedangkalan tersebut memungkinkan mereka mengalir masuk dengan lancar ke dalam drama tokoh-tokoh lainnya, yang, sebagaimana telah digambarkan di atas, kemudian berhasil membawa drama Golem dan Somali ke arah yang benar.
- Overall Score:
Anime ini tidak memulai dengan baik. Karena karakter mereka yang cenderung dangkal, nuansa emosional di dalam drama Golem dan Somali tidak segera terlihat. Namun, hal ini bukan secara otomatis berarti bahwa anime ini tidak pandai menulis atau menyajikan drama. Buktinya, hanya setelah beberapa episode, ketika dia mengubah fokus kisah Golem dan Somali ke jati diri mereka sebagai makhluk golem dan manusia, anime ini pun dapat langsung berubah menjadi jauh lebih baik. Skor 8,5 dari 10 (Great drama)
