AOI Casket: ANIMAYELL!

- Judul Alternatif: Anima Yell!;

- Tipe: TV (Oktober 2018)

- Genre: Comedy;

- Episode: 12

- Rating: Mild Eroticism (Partial Nudity)

- Sinopsis:

Sudah sejak lama Hatoya Kohane selalu gemar membantu orang lain, dan setelah menyaksikan suatu pertunjukan Cheerleading, dia kemudian menemukan cara yang indah dan atraktif untuk melakukan kegemarannya tersebut. Bersama Sawatari Uki, Arima Hizume, Tatejima Kotetsu, serta Ushiku Kana, Kohane pun bergegas membentuk Klub Cheearleading di SMA Kaminoki, dan meski harus menghadapi banyak tantangan dan masih terbatas dengan kemampuan yang seadanya, mereka selalu siap memberi semangat kepada siapapun yang membutuhkan.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):

Meski sesekali diselingi variasi berupa lelucon tentang kondisi khusus para tokohnya, sebagian besar komedi anime ini hanya berasal dari kebodohan Kohane atau hewan-hewan yang terkandung di dalam nama mereka. Dan sayangnya, walaupun kejenakaan dari tingkah laku bodoh Kohane dapat langsung dimengerti oleh siapa saja, jenis komedi yang belakangan tidak demikian. Sebab bukan hanya mengharuskan penonton agar segera mengenali huruf Kanji atau sebutan hewan-hewan dalam Bahasa Jepang, komedi ini juga seringkali mengangkat lelucon-lelucon yang menyangkut pengetahuan lokal atau bahkan peribahasa seputar hewan-hewan tersebut. Ditambah lagi, seolah telah terlanjur berasumsi bahwa semua orang sudah sangat familier dengan Bahasa Jepang, anime ini tidak pernah berusaha untuk memberi cukup penjelasan, maka kecuali setiap penonton yang mempersiapkan diri mereka masing-masing sebelum mulai menonton, setengah komedinya mungkin akan terasa berada terlalu jauh di luar jangkauan.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):

Audio visual di anime ini mendukung komedinya dengan cukup efektif, terutama dalam hal penulisan dialog dengan tsukkomi yang tepat dan visualisasi terhadap tingkah laku dan jalan pikiran Kohane yang bodoh. Hanya saja, visual anime ini juga seharusnya masih bisa menjelaskan dengan lebih baik lelucon seputar hewan-hewan di dalam nama para tokohnya agar lebih mudah dimengerti. Dan voice-acting dari sebagian tokoh ternyata belum mampu menyajikan emosi mereka dengan benar, sehingga beberapa lelucon yang hendak menggunakan emosi tersebut sebagai topik pun pada akhirnya tidak terasa nyata.

- Tokoh/Karakter:

Tokoh-tokoh yang lain punya sumber komedi mereka sendiri, seperti rasa takut Uki terhadap hantu dan kakak Hizume yang misterius, tetapi sebagaimana yang telah disebutkan, variasi mereka tidak muncul cukup sering untuk membebaskan anime ini dari ketergantungan pada sumbernya yang utama, yaitu kebodohan Kohane. Namun, meski lebih banyak berada di latar belakang, hal ini bukan secara otomatis berarti bahwa mereka tidak memiliki fungsi apapun. Selain untuk menutup setiap tingkah laku Kohane yang bodoh dengan tsukkomi, masing-masing tokoh juga punya beberapa ciri khas dan kebiasaan unik (termasuk emosi mereka) yang kemudian menyediakan beraneka bahan bagi Kohane untuk bereaksi dengan kebodohan andalannya, maka dalam hal menyajikan sebuah komedi yang mampu bertahan lama tanpa harus pernah terasa membosankan, para tokoh di anime tetap dapat dikatakan sebagai kombinasi yang sempurna.

- Overall Score:

Ketika hanya menampilkan tingkah laku bodoh dari tokoh utamanya, Hatoya Kohane, anime ini merupakan sebuah komedi sederhana yang sangat menghibur. Namun, ketika membahas agak jauh seputar Bahasa Jepang, komedinya mungkin akan terlalu sulit untuk dimengerti, terutama karena anime ini tidak pernah merasa perlu untuk menyertakan penjelasan secara visual yang memadai. Anda tentu selalu bisa berupaya sendiri mengatasi masalah tersebut, tetapi tetap saja, anime ini seharusnya dapat berbuat lebih banyak dan lebih baik untuk menjadikan dirinya lebih mudah bagi semua orang. Skor 8 dari 10 (Good, though sometimes difficult, comedy)