Laman

Minggu, 05 Agustus 2018

DARLING IN THE FRANXX

- Judul: ダーリン・イン・ザ・フランキス (DARLING in the FRANXX)
- Judul Alternatif: DariFura;
- Tipe: TV (Januari 2018)
- Genre: SciFi; Action; Drama; Romance;
- Episode: 24
- Rating: Extreme Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Pasangan pemuda dan gadis dibutuhkan untuk bisa menggunakan FRANXX, namun entah mengapa, Hiro dan pasangannya tidak pernah mampu menjalin hubungan yang bertahan lama. Hanya setelah dia bertemu Zero Two, seorang gadis bertanduk yang disebut-sebut selalu membunuh pasangannya sendiri, Hiro akhirnya kemudian berhasil menjadi pilot dari FRANXX Strelizia. Maka, agar dia dapat bertempur bersama teman-temannya melawan makhluk Kyoryuu yang mengancam umat manusia, meski harus membahayakan nyawa, Hiro memutuskan untuk terus berpasangan dengan Zero Two.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski menampilkan mecha dan setting yang bersifat futuristis, sebagian besar anime ini ternyata bukan berupa cerita action atau pun science fiction, melainkan serangkaian drama tentang sekelompok remaja. Bukan berarti bahwa mecha dan setting tersebut sama sekali tidak relevan. Hanya saja, dia memusatkan fokus cerita hampir secara keseluruhan pada hubungan di antara para tokohnya yang masih remaja. Anime ini baru mulai membahas mecha dan settingnya dengan lebih serius pada pertengahan serial (kira-kira di episode 12), dan bahkan pada saat itu pun, elemen sci-fi tersebut tidak berfungsi banyak kecuali digunakan cuma sebagai semacam alat untuk semakin memperdalam drama para tokohnya. Namun, tentu saja, pilihan untuk berwujud drama itu sendiri tidak secara otomatis menyebabkan anime ini menjadi tidak bagus. Meski menyalahi dugaan awal semua orang, jika penonton tidak khusus mencari tontonan action atau sci-fi, drama anime ini seharusnya masih tetap bisa dinikmati. Masalahnya yang sejati adalah justru bahwa elemen sci-fi yang ada di anime ini ternyata tidak pernah mampu memberi warna yang unik pada drama tersebut. Mecha FRANXX dan makhluk Kyoryuu memang menyediakan frame yang terkesan futuristis, tetapi lukisan di dalamnya adalah sama saja dengan drama remaja yang sudah banyak beredar di luar sana. Maka sebelum menonton anime ini, penonton yang sudah terlalu sering menyaksikan drama sejenis mungkin perlu bertanya terlebih dahulu, apakah mereka benar-benar ingin menonton hal yang sama satu kali lagi?

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Selain bahwa dia butuh lebih banyak adegan pertarungan mecha, tidak ada lagi kekurangan berarti yang bisa disebutkan dari visual di anime ini. Namun, bagian dialognya mungkin sesekali akan terdengar kaku dan agak aneh. Entah mengapa, tokoh Hiro harus selalu mengucapkan sesuatu dengan cara yang begitu puitis, dan meski cara bicara seperti ini masih dapat dimaklumi apabila dia sedang menyampaikan narasi, percakapannya dengan tokoh-tokoh lain yang seolah dipaksakan agar terkesan keren akhirnya kemudian terasa sangat tidak alami.

- Tokoh/Karakter:
Sebagai kumpulan kisah drama tentang sekelompok remaja, perbedaan yang jelas pada kepribadian para tokohnya memungkinkan anime ini untuk memiliki sumber yang kaya. Sebab cukup dengan mengumpulkan mereka bersama di satu tempat, kombinasi di antara para tokoh tersebut hampir secara otomatis akan segera menciptakan berbagai jenis hubungan yang penuh drama. .... Hanya saja, terdapat satu detail yang agak membingungkan pada karakterisasi tokoh Zero Two. Terkadang dia digambarkan seperti tidak memiliki kebebasan karena selalu diawasi dengan ketat, tetapi terkadang dia juga diperlihatkan seolah lebih bebas dan punya lebih banyak pengalaman tentang bermacam hal daripada tokoh-tokoh lainnya. Seakan-akan, dia terperangkap di antara posisi sebagai sarana untuk menekankan kondisi tokoh lain yang menyedihkan dan sekaligus sebagai objek yang semestinya tampak menyedihkan itu sendiri. Pengaruhnya di dalam cerita tidak begitu signifikan, sehingga ada kemungkinan yang cukup besar kalau penonton tidak akan pernah menyadari kontradiksi ini, namun bagi mereka yang memang menyadarinya, drama di sekeliling Zero Two akan terasa bagai tidak punya bentuk yang pasti.

- Overall Score:
Apa yang berbeda dengan drama kehidupan sekelompok remaja pada sebuah setting yang futuristis? Ternyata, jawabannya adalah hampir tidak ada. Para tokohnya memang sesekali harus bertarung menggunakan mecha, yang kemudian menjadi selingan hiburan visual yang menyenangkan, tetapi secara keseluruhan anime ini tidak jauh berbeda dari semua drama remaja yang sudah sering anda tonton. Alhasil, meski sebenarnya dia telah dipersiapkan dan disajikan dengan cukup baik, kualitas anime ini mungkin pada akhirnya akan lebih banyak bergantung kepada minat anda sendiri terhadap drama remaja dan juga keinginan anda untuk menyaksikan kisah-kisah yang sama sekali lagi. Skor 8 dari 10 (Well prepared dramas)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- Figure: Zero Two (Kotobukiya) / Zero Two (Figuarts) / Strelizia / Delphinium
- Nendoroid: Zero Two
- Moderoid: Strelizia
- Acrylic Figure: Strelizia / Delphinium / Argentea / Genista / Chlorophytum
- T-Shirt: Zero Two White (S/M/L/XL)
- T-Shirt: Ichigo Indigo (S/M/L/XL)
- T-Shirt: Strelizia Black (S/M/L/XL)
- T-Shirt: XX Black (S/M/L/XL)
- Smartphone Case: Zero Two (Size 138/148/158)
- Mug: Zero Two
- Weiss Schwarz Cards: Booster Pack
- CD Music: ED Vol 1 / ED Vol 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar