Laman

Jumat, 15 September 2017

CLOCKWORK PLANET

- Judul: クロックワーク・プラネット (Clockwork Planet)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2017)
- Genre: SciFi; Action;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Usia bumi telah berakhir, namun sebelum umat manusia juga ikut musnah, seseorang bernama Y mengubah seluruh planet menjadi sebuah mesin jam raksasa yang digerakkan dengan rangkaian roda gigi. Seribu tahun berselang, tepat ketika mesin tersebut butuh pemeriksaan menyeluruh, bagai dibimbing oleh takdir Miura Naoto mendadak bertemu automata pertama ciptaan Y yang bernama RyuZU serta seorang gadis yang luar biasa genius bernama Marie Bell Breguet, dan dengan bekerja sama, mereka kemudian memperbaiki setiap masalah yang mengancam kelangsungan hidup planet mereka.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Plot anime ini tampaknya hanya berupa upaya berulang-ulang dari Naoto dan tokoh lainnya untuk terus memperbaiki planet mereka sambil melindungi kota demi kota dari orang-orang yang hendak menghancurkannya. Barangkali anime ini sesekali berusaha mengesankan bahwa para tokohnya menghadapi suatu konspirasi berskala besar dengan rencana yang berskala besar pula, tetapi ternyata konspirasi yang dimaksud terasa cuma seperti sekelompok orang jahat di film kartun anak-anak yang seolah tidak punya tujuan apa-apa selain selalu berbuat jahat sebelum kemudian dikalahkan oleh sang tokoh utama, dan jika memang rencana mereka sekilas terlihat brilian, rencana itu pun sesungguhnya tidak pernah melewati tahap sketsa kasar yang tidak berisi rincian pasti tentang bagaimana dia akan dilaksanakan. Pada kenyataannya, cerita anime ini hadir hanya sebagai dalih bagi para tokohnya untuk menunjukkan aksi-aksi mereka. Sama sekali tidak ada nilai yang terkandung di dalamnya, terlebih setelah anime ini juga gagal menjelaskan secara masuk akal bagaimana sebenarnya sebuah planet bisa digerakkan oleh serangkaian roda gigi. Setting anime ini tidak pernah tampak lebih dari sekadar sebuah khayalan yang terlalu mengada-ada, maka semua bahaya dan ancaman yang ingin dia digambarkan sedang mengancam setting tersebut pun akhirnya cuma terdengar seperti omong kosong yang dibuat-buat.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Animasinya sendiri masih dapat dikatakan cukup bagus, namun visual anime ini tetap terasa mengecewakan. Sebab meski dengan cerita yang tampaknya dipersiapkan khusus sebagai ajang untuk memamerkan aksi-aksi para tokohnya, aksi-aksi tersebut ternyata jauh dari terlihat menarik. Apakah itu ketika sedang memperbaiki sesuatu ataukah ketika tengah bertempur melawan musuh, Naoto dan tokoh lainnya cuma perlu mengayunkan tangan atau senjata kesana-kemari dengan cepat, lalu semua masalah mereka akan langsung selesai -- semua mesin yang rusak secara ajaib akan berjalan kembali, dan semua musuh mereka akan segera hancur tanpa sempat memberi perlawanan berarti. Bahkan walaupun tidak terdapat banyak makna di balik perbaikan dan pertempuran yang mereka lakukan itu, seharusnya anime ini bisa menyajikan gerakan-gerakan mereka dalam cara yang lebih anggun.

- Tokoh/Karakter:
Anime ini lebih cenderung mendefinisikan karakter para tokohnya berdasarkan keahlian mereka daripada sebagai individu dengan pendapat dan emosi sendiri. Kepribadian mereka terasa hanya seperti aksesoris di permukaan yang ditulis secara asal-asalan, sebab sikap mereka akan selalu berubah-ubah untuk setiap situasi yang berbeda, maka satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa cerita anime ini tidak akan memiliki nilai emosional. Namun, yang mengherankan, bahkan setelah dia memusatkan perhatian cuma pada keahlian para tokohnya, anime ini ternyata masih tidak mampu menjelaskan dengan baik apa sesungguhnya keahlian mereka tersebut. Dia seolah hanya ingin menggambarkan semua tokohnya sehebat mungkin, tetapi kemudian dia tidak bisa memutuskan seberapa hebat, sehingga akhirnya keahlian mereka tidak pernah punya wujud yang tetap. Naoto, misalnya, ketika semula kemampuannya cuma sebatas mendeteksi jika terdapat roda gigi yang bermasalah, tiba-tiba saja dia sanggup menganalisa fungsi setiap roda gigi di seluruh kota, padahal sebelumnya dia bahkan tidak mampu memahami cara kerja dari sebuah jam yang jauh lebih sederhana. Jika mereka juga tidak memiliki keahlian khusus yang bisa dikenali, identitas para tokoh anime ini benar-benar hanya tinggal nama dan desain gambar dua dimensi mereka.

- Overall Score:
Mengecewakan, lagi dan lagi. Setelah menjanjikan sebuah setting yang menarik, anime ini ternyata langsung menyepelekannya dan justru hanya bercerita tentang sepak-terjang empat atau lima orang tokoh -- tokoh-tokoh yang ternyata kemudian digambarkan begitu kabur tanpa definisi pasti selain sebagai sekelompok orang yang terus beraksi -- aksi-aksi yang ternyata kemudian disajikan dengan visual seadanya sehingga akhirnya terlihat membosankan. Kecuali bahwa animasinya masih cukup nyaman untuk disaksikan (dan barangkali juga theme song-nya) anda tidak akan menemukan apapun yang bernilai di anime ini. Skor 5,5 dari 10 (Meaningless and unattractive)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- Figure: RyuZU
- Dakimakura: RyuZU / Marie
- CD Music: Soundtrack / OP Theme / ED Theme

3 komentar:

  1. klo menurut gua min. anime ini jauh dari ekspetasinya saat gua baca light novel-nya, padahal gua kira bakal bagus klo dijadiin anime. tapi sayang ekspetasi tak sesuai realiti. satu lagi yang jadi kesalahan di anime ini, yaitu outomata yang punya pikiran kayak manusia. padahalkan ceritanya mereka terbuat dari gear, tapi kok bisa nangis???.

    BalasHapus
  2. akhirnya di review jg, thanks min, banyak ulasan mu yang telah menyelamatkan ku dari anime" tak berkualitas hehe :D

    BalasHapus