Laman

Jumat, 09 Juni 2017

KOBAYASHI-SAN CHI NO MAIDRAGON

- Judul: 小林さんちのメイドラゴン (Kobayashi-san Chi no Maidragon)
- Judul Alternatif: Miss Kobayashi's Dragon Maid;
- Tipe: TV (Januari 2017)
- Genre: Drama; Comedy;
- Episode: 13
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Pada suatu hari, seekor naga bernama Tooru mendadak muncul di hadapan Kobayashi. Demi membalas kebaikan hati Kobayashi yang telah menyelamatkan nyawanya, dia kini berubah wujud menjadi seorang gadis dan ingin bekerja sebagai Maid di apartemennya. Meskipun para naga di dunia asalnya lebih sering menganggap manusia musuh yang mengganggu, Tooru perlahan belajar untuk menjalani hidup di antara mereka agar dia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan menjadi Maid yang berguna bagi Kobayashi.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini terkesan gagal merealisasikan potensinya sebagai komedi, sebab dia ternyata justru lebih banyak menyajikan kisah Kobayashi dan Tooru sebagai sebuah kisah drama. Bukan berarti bahwa komedi dan drama tidak boleh digabungkan, tetapi segala sesuatu pada plot dasar anime ini, yaitu tentang seekor naga yang ingin menjadi Maid di dunia manusia, mengindikasikan kalau dia seharusnya menjadi komedi nonsensical yang sejati, maka kehadiran drama di dalamnya pun tampak seperti penambahan tidak perlu yang hanya menghalangi komedi tersebut muncul. Lebih parahnya lagi, anime ini bukan menulis bagian drama itu agar sejalan dengan komedinya, melainkan langsung mengambil situasi yang merupakan esensi dari komedi tadi dan mengubahnya menjadi berwujud drama. Dia berharap dapat begitu saja mengganti "naga di dunia manusia" dengan "seorang pendatang yang berusaha memulai hidup baru di negeri asing", namun pada akhirnya, dia cuma menyebabkan keseluruhan atmosfer dari ceritanya terlihat membingungkan. Ketika bermaksud mempertahankan warna komedinya, anime ini akan menggambarkan kisah Kobayashi dan Tooru sebagai sesuatu yang konyol dan sudah semestinya ditertawakan, tetapi pada saat yang sama, dia juga ingin melukiskan kisah mereka sebagai sesuatu yang emosional dan tidak sepatutnya ditertawakan. Lalu, karena memang tidak dipersiapkan untuk menjadi sebuah drama, kisah Kobayashi dan Tooru pun tidak pernah memiliki cukup depth untuk mampu memicu emosi apapun -- dramanya hampir pasti akan gagal, dan jika ditambahkan pula dengan kegagalannya tadi pada bagian komedi, anime ini benar-benar terasa hambar.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Alasan lain mengapa komedi di anime ini terasa jauh dari sempurna adalah audio visual yang tampaknya memang tidak dimaksudkan untuk menyajikan komedi. Berbentuk sebuah cerita, semua adegan dan dialog di anime ini cenderung berdurasi panjang, dan mungkin oleh karena itulah, efek dari lelucon-lelucon yang didesain pendek pun segera tenggelam di dalamnya. Namun, anime-anime lain telah berulang kali membuktikan bahwa sebenarnya tidak harus demikian -- ceritanya bisa berjalan lancar sambil lelucon-lelucon pendek di dalamnya juga tetap mampu dijaga senantiasa efektif. Maka jika kali ini keduanya tidak berhasil menyatu dengan baik, kesalahan tampaknya terletak hanya pada anime ini yang tidak begitu pandai (atau bahkan barangkali memang tidak pernah berminat) dalam menyampaikan punch line di ujung setiap lelucon dengan tepat.

- Tokoh/Karakter:
Seorang pekerja kantoran biasa yang sudah terbiasa dengan keadaan normal dan seekor naga yang melaksanakan semua pekerjaan dalam skala yang berlebihan -- sekali lagi, segala sesuatu pada anime ini mengindikasikan bahwa dia merupakan sebuah komedi, termasuk juga kombinasi karakter dari kedua tokoh utamanya. Tooru rasanya dipersiapkan khusus untuk melakukan hal-hal yang aneh serta luar biasa, sementara Kobayashi hadir untuk memperjelas keanehan tersebut bagi penonton. Dan karena mereka sangat sempurna sebagai tokoh-tokoh komedi, atmosfer bahwa ada sesuatu yang keliru pun terasa begitu kental ketika anime ini ternyata kemudian menampilkan mereka sebagai tokoh-tokoh yang serius. Tooru menjadi gadis sentimental yang lebih sering merenung, sehingga profil bahwa dia adalah seekor naga yang bekerja sebagai Maid akhirnya tidak lagi banyak berarti, dan bukannya mewakili perspektif orang biasa, Kobayashi justru digambarkan layaknya seorang filsuf yang teramat bijaksana dalam memandang kehidupan. .... Something just felt terribly amiss .... Barangkali tujuan anime ini yang sesungguhnya adalah hanya memberi mereka cerita yang lebih lengkap agar tidak menjadi sekadar kisah latar di sebuah sitcom, namun karena mengambil arah yang terlalu jauh berbeda dari fungsi awal Tooru dan Kobayashi, pada ujungnya dia malah mengganti karakter dasar mereka sepenuhnya, dan dengan demikian menyebabkan wujud keduanya tampak tidak jelas.

- Overall Score:
Jika drama yang diubah menjadi komedi disebut parodi, bagaimana dengan komedi yang diubah menjadi drama? Mungkin namanya tidak tersedia karena memang tidak banyak orang yang tertarik mencobanya, dan mungkin tidak banyak yang tertarik karena itu berarti menulis ulang seluruh ceritanya dari awal. Berbeda dari parodi, seseorang tidak dapat begitu saja mengganti lelucon dengan kejadian emosional, sebab siapapun akan langsung menyadari bahwa dia tidak sesuai dengan elemen cerita yang lain. Namun, justru persis hal tersebut yang dilakukan anime ini, dan sebagai hasilnya, dia tidak pernah mampu menyajikan apapun yang berkesan. Dramanya terasa hambar dan cuma sebagian kecil dari komedinya yang benar-benar menghibur, maka pada akhirnya anime ini menjadi tidak lebih daripada sebuah cerita. Tidak buruk, tetapi juga tidak cukup bagus -- dia hanya sebuah cerita. Skor 6,5 dari 10 (Absolutely average)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- CD Music: Soundtrack / Character Song

Tidak ada komentar:

Posting Komentar