Laman

Sabtu, 19 November 2016

91 DAYS

- Judul: 91 Days
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2016)
- Genre: Action; Drama;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence
- Sinopsis:
Tepat pada hari ulang tahunnya, Angelo Lagusa menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri ketika orangtua dan adiknya dibunuh, dan sejak malam itu, dia bertahan hidup hanya untuk membalas dendam. Tujuh tahun kemudian, Angelo mendadak menerima surat misterius yang mengungkap nama-nama pembunuh keluarganya, termasuk Vincent Vanetti, yang kini telah menjadi Don Vanetti, dan putra tertuanya, Nero. Angelo pun segera kembali ke Kota Lawless, lalu dengan nama samaran Avilio Bruno dan dibantu oleh temannya, Corteo, dia mulai menyusup ke dalam dunia mafia yang berbahaya sambil terus mencari jalan untuk bisa berada selangkah lebih dekat dengan semua sasarannya.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Cerita anime ini memiliki dua sisi sekaligus, yaitu kisah balas dendam pribadi Angelo dan perebutan kekuasaan antara para kelompok mafia di Kota Lawless. Dan keunggulan terbesar anime ini terletak pada keberhasilannya dalam menjaga kedua sisi tersebut senantiasa seimbang, sehingga mereka terasa berjalan secara bersamaan dan saling mempengaruhi. Apapun yang Angelo lakukan untuk semakin dekat menyelesaikan misinya akan menyebabkan suatu pergolakan pada hubungan para kelompok mafia yang memang sudah rapuh, dan sebaliknya setiap perubahan dalam dunia mafia di Lawless akan mempercepat atau justru mempersulit rencana Angelo. Alhasil, tidak ada satu pun hal yang seolah terjadi dengan sia-sia, sebab, besar atau kecil, semuanya akan memiliki peran tersendiri di dalam cerita. Bahkan ketika para tokohnya kemudian hanya tampak sedang duduk dan berbincang santai, penonton akan tetap terdorong untuk diam dan mendengarkan dengan seksama, sebab pada alam bawah sadar, penonton bisa segera merasakan bahwa perbincangan mereka bukanlah sekadar basa-basi. Dengan kata lain, meski lajunya sesekali akan melambat, anime ini tidak pernah terkesan secara sengaja menunda-nunda atau mengalihkan perhatian dari tujuannya untuk bercerita. Mulai dari awal sampai akhir dia merupakan sebuah cerita yang utuh, padat, dan berkelanjutan, maka selalu terdapat makna pada setiap detiknya yang layak untuk disaksikan.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Dalam hal menyampaikan cerita, anime ini menunjukkan penggunaan audio visual yang luar biasa. Melalui sinematografi dengan sudut gambar serta komposisi yang tepat, dan juga musik latar yang mendukung, dia tahu persis cara yang paling baik untuk mewujudkan atmosfer yang sesuai pada setiap adegan. .... Namun, sayangnya, pada beberapa episode akhir, kualitas visual anime ini mendadak menurun cukup drastis. Sinematografi yang hebat tadi kemudian berubah begitu kaku, tampaknya diatur bukan lagi dengan meletakkan cerita sebagai fokusnya, melainkan lebih untuk mengakomodasi keterbatasan animasinya yang juga memburuk, dengan menggunakan sudut gambar yang sebisa mungkin meminimalkan gerakan yang harus dibuatkan animasi. Karena tidak sampai banyak mengganggu jalan cerita secara keseluruhan, dan mempertimbangkan apa yang telah anime ini sajikan pada episode-episode sebelumnya, kekurangan ini semestinya masih bisa dimaafkan, tetapi barangkali penonton harus melihat dan menentukan sendiri apakah kesalahan anime ini sudah termasuk serius atau belum.

- Tokoh/Karakter:
Hal lain yang ikut membantu sehingga cerita anime ini dapat terus berjalan lancar tanpa penundaan, dan sekaligus menjaga nuansa tegang di dalamnya, adalah sikap dan perilaku dari para tokohnya. Cara bagaimana mereka bereaksi terhadap setiap insiden selalu terasa sebagai respon normal dari orang-orang yang normal, maka tidak pernah terkesan ada upaya untuk menambahkan sesuatu yang tidak perlu dengan sengaja membuat reaksi para tokohnya sedikit terlambat atau justru agak terlalu cepat. Lebih jauh, terdapat emosi yang jelas pada reaksi mereka tersebut -- keresahan, amarah, kesedihan, dan seterusnya -- sehingga anime ini pun berkembang bukan cuma sekadar tentang pembunuhan dan kekerasan, melainkan juga sebuah drama seputar hubungan antara sesama manusia. Angelo dan Nero, secara khusus, ditulis dengan begitu baik hingga penonton dapat segera memahami mengapa Nero percaya pada Angelo meski dia baru saja mengenalnya, dan mengapa Angelo bersikeras membalas dendam kepada Nero meski dia harus mengorbankan segalanya, yang kemudian menjadikan kombinasi unik dari persahabatan tulus dan permusuhan mendalam di antara mereka terasa masuk akal dan sangat menarik.

- Overall Score:
Ada nuansa romantis yang khas pada cerita-cerita tentang mafia Italia, yang menggabungkan dengan sempurna antara aksi yang menegangkan dan drama yang menyentuh, di mana para tokohnya bisa menjadi pembunuh yang kejam dan individu yang emosional sekaligus. Tentu saja, kondisi tersebut bukan sesuatu yang terjadi secara otomatis; masih butuh keterampilan untuk menjaga keseimbangan keduanya, dan syukurlah, anime ini menunjukkannya dalam teknik bercerita yang pandai dan pengembangan tokoh yang cermat. Sangat disayangkan, kualitas visualnya kemudian tidak mampu dipertahankan sampai akhir, maka meski secara keseluruhan anime ini seharusnya tetap memuaskan, mungkin anda juga akan menemukan sejumput rasa pahit yang mengganggu masih tercampur di dalamnya. Skor 9 dari 10 (Recommended ... reluctantly)


DVD/Blu-ray:

Goods:

1 komentar: