Laman

Sabtu, 08 Oktober 2016

RE: ZERO KARA HAJIMERU ISEKAI SEIKATSU

- Judul: Re:ゼロから始める異世界生活 (Re: Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu)
- Judul Alternatif: Re: Life in a different world from zero;
- Tipe: TV (April 2016)
- Genre: Fantasy; Action; Super Powers; Mystery;
- Episode: 25
- Rating: Strong Violence
- Sinopsis:
Tanpa ada sebab yang jelas, Natsuki Subaru tiba-tiba saja mendapati dirinya berada di dunia lain. Dia lalu bertemu Emilia, dan setelah gadis itu menolongnya dari perampokan, Subaru berjanji membalas kebaikannya dengan membantu mencari barang berharga milik Emilia yang hilang dicuri. Namun, pencarian mereka membawa Subaru terlibat dalam persaingan untuk menjadi ratu Kerajaan Lugunika yang penuh bahaya, dan tepat ketika mereka baru saja akan mendapatkan kembali barang berharga yang dimaksud, Subaru dan Emilia akhirnya tewas terbunuh. Syukurlah, Subaru ternyata mendapatkan kekuatan Shinimodori yang akan segera membawanya ke masa lalu setiap kali dia tewas agar dia dapat mencoba jalan lain demi mencegah kematian mereka. Dan kekuatan tersebut kemudian terbukti sangat penting untuk membantu Emilia, karena sebagai salah seorang kandidat ratu berikutnya, Emilia hampir selalu dibayangi kematian.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Meski dia mungkin bukan yang pertama melakukannya, anime ini tetap punya teknik bercerita yang cukup unik dalam menyajikan misterinya. Dengan mengunjungi insiden yang sama dari sudut yang berbeda untuk mengumpulkan petunjuk sedikit demi sedikit dan mengungkap satu persatu rahasia yang tersembunyi, anime ini memiliki proses investigasi yang menarik untuk diikuti, dan karena terdapat kesempatan untuk mencegah insiden tersebut, juga sekaligus tersedia alasan yang masuk akal bagi para tokohnya untuk berusaha memecahkan misteri. .... Namun, jika anime ini bisa dikatakan brilian dari segi misteri, tidak demikian halnya untuk storytelling dari ceritanya secara keseluruhan. Laju ceritanya terasa sangat kasar dan tidak alami, sebab anime ini terkadang tiba-tiba mempercepat jalan cerita, atau sebaliknya terkadang justru sengaja memperlambat perkembangannya. Di satu saat, Subaru dipaksakan untuk mulai bertindak dengan dalih yang terlalu lemah, seperti bahwa dia harus menolong seseorang hanya karena dia mengetahui wajah dan namanya, atau Subaru dipaksakan untuk mendadak memiliki pengetahuan yang luar biasa luas sehingga mampu memecahkan semua masalah dalam sekejap, seolah anime ini begitu terburu-buru untuk segera menuntaskan ceritanya. Sementara di saat lain, Subaru dipaksakan untuk membicarakan secara bertele-tele suatu hal yang seharusnya bisa diselesaikan dengan jauh lebih singkat, atau Subaru dipaksakan untuk mendadak menjadi begitu bodoh, tidak mampu menyadari hal yang bagi semua penonton sudah teramat jelas, hanya agar anime ini dapat menunda lebih lama dari mengakhiri misterinya. Mengapa dia tampak sangat kesulitan mengatur laju ceritanya sendiri? Apa yang menghalangi anime ini dari membiarkan ceritanya berjalan secara alami? Barangkali masalahnya bukan terletak pada jalan cerita itu sendiri, melainkan karena anime ini sejak awal memang tidak pernah menetapkan dengan pasti bagaimana posisi sang tokoh utama Subaru di dalam ceritanya. Dia bahkan tidak bisa menjelaskan mengapa tokoh utamanya harus Subaru -- seseorang yang datang dari dunia lain yang menghabiskan waktunya hanya dengan bermain game, apa tujuannya di dunia yang baru, mengapa dia 'terpilih' mendapatkan kemampuan Shinimodori, dan selanjutnya bagaimana reaksi yang semestinya dia tunjukkan sebagai seseorang yang tiba-tiba berada di dunia asing, maka yang sesungguhnya terjadi adalah laju cerita yang tidak konsisten tadi menjadi korban dari gambaran anime ini tentang Subaru yang selalu berubah. Dia akan berjalan cepat jika anime ini memutuskan bahwa Subaru merupakan seseorang yang kuat, dan sebaliknya dia akan berjalan lambat apabila anime ini kemudian menetapkan Subaru seseorang yang lemah. Padahal, setting dunia dan latar belakang ceritanya seputar persaingan untuk menjadi ratu dan keresahan konstan terhadap seorang penyihir sebenarnya telah dipersiapkan dengan cukup matang, tetapi anime ini malah mengacaukan semuanya dengan bersikeras memasukkan tokoh utama yang dia sendiri tidak kenali.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Animasinya cukup bagus, terutama dalam memperlihatkan kemampuan para tokohnya, seperti sihir Emilia atau kecepatan gerakan Felt. Akan tetapi, anime ini menampilkan dialog dan tindakan Subaru dengan terlalu berlebihan. Dialognya, secara khusus, meski tidak benar-benar kosong, tetap terasa menyia-nyiakan banyak durasi tayang anime ini, sebab Subaru menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk membahas satu hal yang sama dan tanpa balas memberi cukup banyak informasi berguna. Dia hampir selalu harus menambahkan satu atau dua kalimat lebih panjang daripada apa yang sebenarnya ingin dia katakan. Terlebih lagi, Subaru melakukan hal tersebut di semua situasi -- ketika dia sedang bercanda, bersedih, marah, ataupun ketika dia berada dalam bahaya, sehingga setiap kali Subaru terdengar mulai bicara, anime ini langsung terkesan membosankan, bahkan ketika Subaru hendak mengucapkan sesuatu yang penting. Why on earth does he have to talk so much?

- Tokoh/Karakter:
Karena pada setiap kasus misterinya akan mengulang insiden yang sama dari perspektif satu orang, perlu ketelitian tinggi untuk selalu memperhatikan apa yang diketahui oleh masing-masing tokoh. Syukurlah, anime ini memahami betul hal ini dan merealisasikannya dengan baik, yang juga membantu menjadikan misteri yang ada semakin menarik untuk diikuti, sebab setiap perbedaan kecil dari reaksi para tokoh tersebut sebelumnya seketika terasa sebagai suatu petunjuk berharga. .... Namun, jika tokoh-tokoh yang lain merupakan elemen misteri yang mendukung, Subaru bukanlah tokoh yang mampu mewakili penonton untuk berusaha memecahkan misteri tersebut. Sebagai yang telah disebutkan, terkadang dia bersikap begitu bodoh, tidak bisa menyadari petunjuk yang sangat jelas hingga penonton tentu ingin segera menggalinya lebih jauh, dan terkadang dia justru menjadi luar biasa pandai, tiba-tiba saja mengetahui jawaban yang paling efektif atas suatu masalah meski tidak pernah ada petunjuk yang mengarah ke jawaban tersebut. Sekali lagi, hal ini berawal dari ketidakmampuan anime ini dalam menetapkan secara pasti bagaimana sesungguhnya Subaru yang dia inginkan, dan sebagai hasilnya, sikap Subaru pun selalu tampak berubah-ubah di setiap insiden. Dia akan bersikap sangat tenang dan santai ketika menghadapi bahaya dan kematian di satu insiden, tetapi dia lalu mengalami shock berat bahkan hingga menderita gagal mental di insiden yang lain. Dia akan bersikap seperti pengecut dan dengan mudah menyerah di satu insiden, tetapi mendadak dia kemudian menjadi bahkan lebih berani dari semua kesatria di Kerajaan Lugunika pada insiden berikutnya. Barangkali, anime ini hanya bermaksud melengkapi deskripsi Subaru dengan memberinya kekuatan dan kelemahan, namun tanpa cukup perencanaan tentang bagaimana cara menunjukkannya di dalam cerita, bukannya menjelaskan Subaru, pada akhirnya anime ini justru menjadikannya salah satu tokoh utama paling tidak konsisten yang seolah memiliki sekaligus dua kepribadian berbeda yang saling menyalahi satu sama lain.

- Overall Score:
Seandainya saja tokoh utamanya bukan Subaru, anime ini mungkin akan sempurna. Posisinya di dalam cerita yang tidak jelas, dialognya yang terlalu berlebihan, dan sikapnya yang selalu berubah-ubah merusak apa yang bisa jadi merupakan gabungan kisah misteri dan fantasi yang luar biasa. Namun, jika dengan suatu keajaiban anda mampu mengabaikan Subaru, teknik penyajian misteri yang cukup unik dan persiapan setting yang baik berarti anime ini setidaknya tetap selalu bisa menjadi tontonan menarik. Skor 7,5 dari 10 (Disruptive main character)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- Game PS4 "Death or Kiss": Standard / Limited
- Game PSV "Death or Kiss": Standard / Limited
- Figure: Emilia / Rem
- Nendoroid: Rem
- Dakimakura Cover: EmiliaRem / Rem & Ram
- Life-Size Tapestry: Rem / Ram
- Subaru Jersey: Size XL / Size L / Size M / Size S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar