Laman

Selasa, 05 Juli 2016

MONSTER MUSUME NO IRU NICHIJOU

- Judul: モンスター娘のいる日常 (Monster Musume no Iru Nichijou)
- Judul Alternatif: MonMusu; Everyday Life with Monster Girls;
- Tipe: TV (Juli 2015)
- Genre: Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Frequent Nudity)
- Sinopsis:
Setelah pemerintah Jepang menyetujui perjanjian pertukaran kebudayaan antar ras, beberapa gadis kemudian diutus oleh ras mereka masing-masing untuk tinggal bersama manusia. Setiap mereka seharusnya ditempatkan di Homestay yang telah dipersiapkan sejak awal, namun karena kesalahan petugas koordinator Sumisu, Miia dari ras Lamia akhirnya tinggal bersama Kurusu Kimihito yang tidak pernah menyangka akan menampung siapapun. Beruntung, berkat kebaikan dan kebesaran hatinya yang menerima tanggung jawab dengan tangan terbuka, rumah Kimihito ternyata menjadi tempat sempurna bagi Miia, yang akhirnya mengundang lebih banyak gadis dari ras lain untuk juga menghabiskan hari-hari mereka bersama Kimihito.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini tidak pernah berusaha menyembunyikan bahwa 'kehidupan sehari-hari' yang dia maksud sesungguhnya adalah 'kehidupan sehari-hari yang luar biasa erotis', dan pada kenyataannya, hampir seluruh isinya memang hanya digunakan untuk menampilkan berbagai adegan erotis. Bagi penonton yang sengaja mencarinya, anime ini akan menjadi laksana surga, tetapi bagaimana dengan penonton yang lain? Apakah masih ada hiburan alternatif yang bisa ditemukan pada anime ini? Sayang sekali, jawabannya adalah tidak. Dengan wujud mereka sebagai monster, senantiasa ada komedi yang akan secara otomatis datang bersama para tokohnya; kondisi dan kebiasaan mereka yang sangat tidak lazim bagi manusia merupakan kejutan menyenangkan yang selalu punya potensi untuk membuat seseorang tertawa. Namun, kejutan tersebut cuma efektif ketika seorang tokoh muncul pertama kalinya, dan setelah anime ini hanya terus mengangkat kebiasaan yang sama dan juga menyajikannya dalam bentuk slapsticks yang berulang-ulang, sedikit komedi yang ada pun akan segera berubah hambar, tidak lebih daripada suatu formalitas. Meski memperkenalkan begitu banyak jenis gadis monster dengan keunikan mereka masing-masing, tanpa kreativitas (dan mungkin juga keinginan) untuk mengembangkan mereka lebih jauh, anime ini tidak pernah mampu menjadi sebuah komedi yang cukup bagus.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Sulit menilai seberapa efektif audio dan visual berfungsi di anime yang sebagian besar hanya berisi hal-hal erotis. Tidak ada satu pun adegan yang terkesan cukup penting sehingga kemudian membutuhkan dukungan animasi, voice-acting, atau sinematografi yang baik. They just didn't matter at all .... Namun, bagaimanapun juga, secara umum audio visual yang ditampilkan tetap memiliki kualitas memuaskan, maka satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa anime ini akan selalu terasa nyaman untuk ditonton.

- Tokoh/Karakter:
Anime ini lebih sering menggunakan para tokohnya cuma sebagai obyek hiburan secara visual daripada sebagai bagian dari cerita. Maka meski pada awalnya mereka memang memiliki kepribadian yang cukup khas, seperti rasa bangga Centorea layaknya seorang kesatria, hal ini segera kehilangan makna, dan akhirnya para tokoh tersebut hanya akan dikenali berdasarkan penampilan fisik mereka, seperti Miia dengan ekornya atau Papi dengan sayap dan cakarnya. Alhasil, karena terus-menerus menambahkan tokoh baru dari jenis monster yang berbeda, di satu sisi anime ini selalu punya daya pikat tersendiri yang mengajak penonton untuk mencari tahu jenis apa yang akan muncul berikutnya, namun di sisi lain, dia mengandalkan terlalu banyak pada status mereka sebagai monster sehingga para tokoh tersebut hanya menjadi bagaikan cangkang-cangkang yang hampa -- sekumpulan pajangan yang terlihat menarik berkat wujud mereka yang aneh, tetapi sesungguhnya tidak memiliki arti apapun.

- Overall Score:
Anime ini hanya punya satu tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengubah makhluk-makhluk yang biasanya disebut monster menjadi sekelompok gadis dan kemudian menampilkan mereka secara erotis. Meskipun sekilas terkesan masih berusaha, dia sebenarnya tidak pernah bersungguh-sungguh ingin membuat sebuah komedi atau menulis cerita tentang para tokohnya. Oleh karena itu, kecuali memiliki minat yang memang sejalan dengan tujuannya tadi, anda tidak akan mendapatkan banyak hiburan di anime ini. Skor 7 dari 10 (Narrowly purposed)


DVD/Blu-ray:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Goods:
- Figure: Miia
- Official Guide Book
- CD Music: Best Album / OP Theme / ED Theme
- CD Character Song: Miia / Centorea / Papi / Suu / Mero / Rachnera
- CD Conversation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar