Laman

Selasa, 28 Juni 2016

RAINBOW ~NISHA ROKUBOU NO SHICHININ~

- Judul: RAINBOW 二舎六房の七人 (Rainbow ~Nisha Rokubou no Shichinin~)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2010)
- Genre: Drama;
- Episode: 26
- Rating: Strong Violence and Strong Eroticism (Suggestive Scenes)
- Sinopsis:
Pada suatu hari di Bulan Juli Tahun 1955, enam orang pemuda dimasukkan ke Shounan Tokubetsu Shounen-in, yaitu sebuah fasilitas khusus untuk menampung para pelanggar hukum di bawah umur. Ditempatkan di dalam sel 2-6, Minakami Mario, Yokosuka Jou, Maeda Noboru, Nomoto Ryuuji, Tooyama Tadayoshi, dan Matsuura Mansaku kemudian bertemu dengan Sakuragi Rokurouta. Meskipun hubungan mereka tidak bermula dengan awal yang baik, pada akhirnya Rokurouta menjadi pemimpin yang mampu menyatukan mereka dalam ikatan persahabatan yang sangat erat dan juga panutan yang dapat mereka teladani ketika menghadapi masalah seperti apapun.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Persahabatan, kebersamaan, dan kegigihan. Keseluruhan bagian anime ini bertujuan hanya untuk menekankan hal-hal tersebut kepada penonton. Itu pula alasan mengapa ceritanya cuma diisi dengan kisah-kisah tragis yang dialami para tokohnya, karena justru pada saat-saat yang sulit kualitas dari karakter mereka dan keeratan hubungan di antara mereka akan tampak bersinar paling terang. Dengan penutup yang selalu manis menunggu di akhir setiap kisah tersebut, tidak mengherankan bahwa sebagian penonton akan menyukai drama penuh tragedi seperti ini, tetapi pada saat yang sama, jika penonton tidak segera terpikat dengan tema persahabatan yang dia angkat, anime ini sebaliknya malah akan terasa terlalu berat dan menyesakkan dengan sangat cepat. Karena, ketika dia begitu memfokuskan diri hanya ingin menghibur melalui satu metode dan pola, itu juga berarti bahwa dia sama sekali tidak punya alternatif hiburan lain yang bisa ditawarkan. Jumlah selingan komedi, action, dan romance terlalu sedikit untuk mampu memberi rasa berbeda, dan apa yang ada pun lebih cenderung digunakan cuma untuk menjadikan kisah para tokohnya terkesan bahkan semakin dramatis. Sementara, kecuali mungkin Jou yang sempat menunjukkan kerasnya persaingan dalam industri musik, anime ini juga tidak banyak membahas settingnya yang cukup khas. Meski memang menampilkan berbagai macam hal yang terdapat pada masa tahun 50-an, dia ternyata cuma sebatas menyebutkannya, tetapi tidak pernah benar-benar melibatkannya di dalam cerita, sehingga masalah yang dihadapi para tokohnya pun terasa bukan sebagai sesuatu yang unik bagi masa itu saja. Singkatnya, dari awal sampai akhir anime ini selalu hanya memperlihatkan satu warna yang konstan -- apakah ini akan menjadi pemandangan yang indah ataukah justru membosankan adalah sangat bergantung kepada pilihan warna favorit dari masing-masing penonton.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Animasi para tokohnya cukup bagus, dan anime ini juga mampu memvisualisasikan settingnya dengan baik dalam menghidupkan suasana tahun 50-an. Namun pada bagian audio, masih sejalan dengan arah yang dia ambil untuk menyajikan drama yang kental, anime ini kemudian begitu padat akan narasi yang bertujuan menekankan adegan-adegan tertentu, dan sekali lagi, keunggulan dan kekurangannya sangat bergantung kepada apakah penonton menyukai drama atau tidak. Bagi sebagian orang, dengan cara merangkai kata yang cukup indah, narasi tersebut memang berhasil menjadikan setiap adegan terdengar lebih puitis dan romantis layaknya sebuah novel. Akan tetapi bagi sebagian yang lain, narasi itu cuma merupakan dramatisasi berlebihan yang tidak perlu, dan bahkan bisa menjadi gangguan yang bersikeras mendiktekan segala hal hingga menghalangi penonton dari menggunakan imajinasi mereka sendiri.

- Tokoh/Karakter:
Tidak semua dari ketujuh tokohnya yang kemudian terlibat cukup banyak di dalam cerita -- beberapa orang, seperti Heitai dan Cabbage terasa hadir hanya untuk melengkapi jumlah tujuh tersebut. Namun, masalah ini tidak akan berpengaruh terlalu besar, sebab anime ini memang bukan bercerita tentang tujuh orang yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan ataupun tentang tujuh orang yang berjuang untuk mengejar impian mereka masing-masing, melainkan cuma tentang tujuh orang yang saling menolong dan saling menyemangati ketika salah satu di antara mereka sedang menghadapi suatu rintangan. Dengan kata lain, fokusnya lebih diarahkan kepada rintangan itu sendiri daripada tujuan yang terdapat di baliknya, maka cukup dengan menunjukkan bagaimana mereka bisa sampai pada rintangan itu dan juga memperlihatkan bahwa setiap tokoh pasti akan melakukan apa saja demi tokoh yang lain, anime ini sebenarnya dapat dikatakan sudah memenuhi persyaratan minimum yang dibutuhkan dari para tokohnya. Meski kisah mereka sendiri tidak akan pernah menjadi yang paling menarik untuk disaksikan, setidaknya mereka selalu mampu menjalankan tugas sebagai bagian dari cerita untuk menyampaikan pesan seputar persahabatan yang dimaksudkan.

- Overall Score:
Selalu ada pelangi yang akan muncul setelah hujan ... namun sayangnya, mungkin tidak semua orang akan menganggap pemandangan ini indah. Alasannya adalah karena anime ini tidak sekadar memperlihatkannya, tetapi dia menggunakan seluruh bagiannya khusus untuk menjadikan pemandangan tersebut -- momen manis ketika hal baik datang sesaat setelah kejadian buruk -- tampak sebagai peristiwa paling dramatis, dan dia terus melakukannya dari awal sampai akhir. Jika anda memang menyukai drama, anime ini tentu merupakan tontonan yang senantiasa menghibur, namun jika anda bukan seorang penggemar secara spesifik, tidak butuh waktu lama sebelum pola cerita yang kurang lebih selalu sama dan narasi yang berlebihan akan mulai membuat anda merasa jenuh. Skor 8 dari 10 (Focused solely for drama)


DVD/Blu-ray:

Goods:

2 komentar:

  1. Review yg bnar2 memuaskan,
    Bisa mendeskripsikan seluruh pola dan karakteristik animenya tanpa membuat pembaca merasa mendapatkan spoiler cerita

    BalasHapus