Laman

Jumat, 01 April 2016

GAKUSEN TOSHI ASTERISK

- Judul: 学戦都市アスタリスク (Gakusen Toshi Asterisk) 1st Season
- Judul Alternatif: The Asterisk War: The Academy City on the Water;
- Tipe: TV (Oktober 2015)
- Genre: Action; Super Powers; Sci-Fi;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah bumi dilanda hujan meteor Invertia di masa lalu, jenis manusia baru Genestela yang memiliki kemampuan tubuh lebih tinggi dibandingkan manusia lain pada umumnya pun mulai bermunculan. Akan tetapi, mereka ternyata lebih sering digunakan hanya sebagai bahan hiburan. Mewakili enam sekolah yang dibangun oleh enam kekuatan utama di dunia, para Genestela dikumpulkan di kota terapung Rikka, atau yang lebih dikenal dengan nama Asterisk, untuk saling bertarung dalam serangkaian turnamen yang disebut Festa.
    Meski pemenang Festa dijanjikan imbalan sebesar apapun yang mereka inginkan, Amagiri Ayato datang ke Asterisk tanpa membawa impian tertentu. Namun setelah dia bertemu Julis-Alexia von Riessfeld dan mengetahui alasannya sehingga ikut berkompetisi di Festa, Ayato pun akhirnya menemukan tujuannya sendiri dan memutuskan akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendukung Julis.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Mulai dari penjelasan seputar bagaimana sampai hujan meteor Invertia dapat seketika mengubah situasi dunia, hingga bagaimana sampai jenis manusia baru Genestela kemudian bisa muncul, anime ini tidak pernah mengungkap banyak informasi mendasar tentang settingnya. Namun, setidaknya dia mampu memberi jawaban yang cukup masuk akal atas pertanyaan mengapa Asterisk dibangun dan bagaimana Festa dilaksanakan. Dan hal ini menjadi penting sebab Festa sesungguhnya merupakan keseluruhan inti dari anime ini -- sebuah ajang untuk membuat para tokohnya saling bertarung. Tentu saja, anime ini coba melengkapi tokoh-tokoh tersebut dengan cerita pribadi agar pertarungan mereka juga kemudian memiliki nuansa drama, seperti impian mulia Julis untuk mencari dana bagi suatu panti asuhan atau keinginan Saya untuk memperjuangkan nama baik ayahnya, tetapi kecuali untuk beberapa episode ketika dia disampaikan, semua cerita itu pada akhirnya tidak meninggalkan jejak atau pengaruh apapun dan dengan demikian dapat segera diabaikan. Mereka justru terasa hanya seperti upaya setengah matang untuk kemudian memaksa agar Ayato terlibat di dalam pertarungan, karena bahkan sang tokoh utama sendiri ternyata tidak punya ambisi sedikitpun untuk ikut serta di Festa. Ketika alasan para tokohnya tidak diperlakukan sebagai sesuatu yang penting, sekali lagi, tujuan sejati anime ini hanyalah untuk membuat mereka saling bertarung, maka bagi penonton yang juga memang cuma mencari satu hal tersebut, dengan menyediakan arena dan aturan dasar yang bisa lekas dipahami oleh semua orang, anime ini mungkin boleh dianggap telah melakukan tugasnya dengan cukup baik.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Selain visual effects yang indah, anime ini juga menampilkan animasi yang halus. Kelihatannya ada perhatian yang cukup teliti untuk setiap detil pada gerakan para tokohnya -- setiap ayunan pedang Ayato atau setiap tembakan dari Saya. Meski bukan berarti bahwa gerakan-gerakan ini memiliki makna atau tujuan tertentu, masing-masing tampak dianimasikan secara spesifik dan dengan hati-hati. Tatkala adegan pertarungan menjadi atraksi utamanya, anime ini juga berhasil menyajikannya sebagai tontonan yang memang layak untuk disaksikan.

- Tokoh/Karakter:
Apa fungsi Amagiri Ayato sebagai tokoh utama? Mengapa kisah dan sudut pandangnya penting untuk diikuti? Dia tidak memiliki tujuan pribadi yang setidaknya akan mengajak penonton untuk mencari tahu apakah dia akan sanggup mencapainya, baik untuk menjadi juara di dalam Festa agar keinginannya dapat terkabul, maupun untuk mencari kakaknya yang hilang tanpa jejak di luar Festa. Ya, suatu saat nanti mungkin sesuatu akan terjadi yang seketika menempatkan Ayato sebagai pusat dari segalanya, tetapi kapan? Bahkan tidak ada pertanda bahwa dia sedang dalam proses mengungkap suatu misteri besar secara bertahap, maka apakah penonton hanya diharuskan untuk terus menunggu sesuatu yang tidak pasti? Anehnya, fungsi Ayato tampaknya tidak lebih daripada sekadar menyajikan kisah-kisah dari tokoh yang lain. Dia bagaikan seorang narator yang kemudian dipaksakan untuk juga ikut berperan di dalam cerita. Lalu, mengapa dia dijadikan tokoh utama? Jika melihat fitur-fitur lain yang terdapat pada Ayato -- kekuatan tersembunyi yang mampu menyelesaikan semua masalah, kebaikan hati yang berlebihan sehingga dia akan segera ikut campur dalam urusan setiap gadis yang sedang menghadapi masalah, dan entah bagaimana dia selalu menjadi pusat perhatian dari para gadis -- jelas tampak bahwa Ayato memiliki semua stereotip dari tokoh utama dalam sebuah situasi harem, maka mungkin memang hanya untuk maksud itu dia dihadirkan. Anime ini, karena suatu alasan yang tidak diketahui, sudah terlanjur memutuskan untuk menjadi harem, maka bagaimanapun caranya dia harus memiliki tokoh utama seorang pemuda yang dikelilingi oleh gadis-gadis cantik. Padahal, dengan latar belakang yang lebih jelas serta tujuan yang lebih konkret, anime ini sebenarnya bisa menyajikan kisah yang jauh lebih menarik apabila memfokuskan diri pada tokoh-tokoh seperti Julis atau Saya, tetapi sayangnya, dia justru lebih memilih untuk mengorbankan mereka.

- Overall Score:
Anime ini tidak cukup menarik sebagai sebuah cerita. Dengan tokoh utama yang tidak sedang melangkah maju menuju ke manapun atau berambisi meraih apapun, setiap insiden di dalam ceritanya juga kemudian secara otomatis terkesan tidak cukup bernilai. Namun, didasari oleh sistem turnamen yang mudah dipahami, anime ini setidaknya mampu membuka jalan untuk menyajikan sebanyak mungkin aksi pertarungan, dan berkat animasi yang menakjubkan, dia berhasil menampilkan salah satu tontonan action yang terbaik. Meski dia masih memiliki banyak kekurangan, pada saat yang sama anime ini juga tidak akan membuat anda merasa terlalu kecewa karenanya. Skor 7 dari 10 (Stunning animation)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- Dakimakura: Kirin
- B2 Wall Scroll: Julis / Saya & Kirin
- Mini Shikishi: Julis / Claudia / Saya / Kirin
- Mofu Mofu Mini Towel: Julis / Claudia / Saya / Kirin
- Mofu Mofu Muffler Towel: Julis / Claudia / Saya / Kirin
- Sleeve Collection Mat: Julis / Claudia / Saya / Kirin
- Mug: Type A / Type B / Type C
- Key Chain (TWG): Julis / Claudia / Saya / Kirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar